Lahirkan Generasi Amanat, Pesantren Gontor Luluskan 2040 Santrinya dan Disebar dari Sabang Sampai Merauke

Pada hari Ahad, (2/4) Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mengadakan yudisium untuk santri putra yang berjumlah 2040 orang. Pada acara ini Bapak Pimpinan dan Bapak Direktur KMI menyampaikan pesan untuk para alumni yang lulus dan siap mengabdi di masyarakat.

K.H. Hasan Abdullah Sahal dalam Pidatonya menyampaikan jika status santri-santri saat ini sudah berbeda, mereka menyandang status guru yang tentunya memiliki tugas lebih dibandingkan saat mereka menjadi santri.

Screenshot 20230402 160224 Gallery

Baca Juga

“Kamu bukan anak-anak lagi! Bukan kelas 6 lagi! Sudah ada garis disitu yang membedakan antara santri dengan guru. Guru Itu belajar, mengajar, dan membimbing,” ungkap Kyai Hasan.

Kemudian K.H. Hasan Abdullah Sahal juga menekankan tentang identitas kesantrian agar tidak berubah dari ajaran-ajaran yang telah digariskan oleh Pondok.

“Ini adalah sejarahmu maka pandai-pandailah membina sejarahmu! Jangan lupa kita punya shibghoh (jati diri) harga mati!,” kata Kyai Hasan.

Selain itu, Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A. menambahkan agar para guru tidak lupa untuk menambah wawasan.

“Setelah ini kalian akan masuk ke peruguruan-perguruan tinggi! Jangan minder jika kamu duduk di kelas bawah saat KMI! Karena kunci dari kesuksesanmu di jenjang ini adalah tekad yang kuat dan rajin,” jelas kyai Amal.

Screenshot 20230402 160249 Gallery

Label guru yang diberikan kepada alumni baru adalah bentuk perhatian Pondok kepada segenap alumninya. Diharapakan dengan ini mereka tertuntut untuk selalu belajar, dan mengajarkan

ilmu yang sudah mereka dapatkan selama ini. “Dengan segala kelebihan dan kekuranganya dari seluruh kampus, Bapak Pimpinan memberikan kesempatan kepada anak-anakku untuk menambal dan memperbaikinya” tutur K.H. Masyhudi Subari, M.A.

Selain menjadi guru di PMDG, beberapa alumni ada yang ditempatkan di beberapa kota di Nusantara seperti di Papua, Aceh, Riau dsb. Mereka dituntut untuk siap berjuang dan ditempatkan dimana saja.

Sadra alumni 2023 asal Bandung ditempatkan di Pondok Pesantren (PP.) Al-Ghuroba’, Papua mengungkapkan perasaannya

“Jujur saya kaget mendapatkan tempat yang sangat jauh, apalagi di daerah yang mayoritasnya non muslim, tetapi saya pikir ini adalah tantangan untuk saya untuk tetap memegang prinsip dan jatidiri,”ungkapnya

 

Temannya yang juga ditempatkan di PP. yang sama, Iqbal asal Jakarta Utara mengatakan, bahwa ilmu yang didapat dari Gontor akan diterapkan ditempat pengabdiannya.

“Kita mengabdi adalah untuk belajar dan juga mengajar, dari sini kita mendapatkan pengalaman baru dan ilmu-ilmu yang mungkin belum kita dapat sebelumnya. Saya yakin ketetapan pondok ini semua untuk kebaikan saya sendiri,” ungkapnya.

Di akhir Lukman Hakim asal Padang yang ditempatkan di Aceh mengatakan “Penyebaran dan pemerataan alumni di beberapa daerah tidak lain merupakan wadah untuk alumni untuk mengembangkan dan memperluas pergerakan mereka di Masyarakat,”ucapnya.

Related Posts

Add New Playlist