Perubahan signifikan di industri restoran tampak jelas sejak beberapa bulan terakhir, dan berbagai perubahan yang kini diterapkan akan bertahan lama. Dengan munculnya kekhawatiran konsumen terhadap penularan COVID-19 di restoran. Mengingat pandemi Covid-19 telah menerpa Indonesia bahkan dunia hingga 2 tahun lebih lamanya.
Beda halnya dengan Restoran Petiq yang terletak di City Walk Sudirman Jakarta Selatan. Restoran Petiq mengambil konsep orang yang datang di tempat dapat makan dan bisa memetik langsung mikro green didalam restoran. Konsep mikro green tersebut memang telah menjadi pilihan banyak masyarakat untuk dapat menyantap makanan sehat. Mikro green sendiri biasanya berasal dari tunas berbagai tanaman sayur yang dapat dipanen 7-14 hari lamanya.
Baca Juga
Restoran Petiq salah satu restoran Indonesia pertama yang mengembangkan konsep mikro green dan hidroponik vertikal dalam container. Pemilik Restoran Petiq, Antoni mengatakan, muncul ide restoran dengan konsep baru ini agar nantinya masyarakat yang belum mengetahui seputar mikro green mendapatkan ilmunya langsung dari Restoran Petiq. Antoni sendiri telah berhasil membuka 5 restoran yang tersebar di Indonesia, termasuk Restoran Petiq tersebut.
“Orang yang datang kesini bisa datang dan langsung memetik mikro green kita sangat fresh dan dapat ditaburkan dimakanan yang dipesan,” jelas Antoni salah satu owner Restoran Petiq ketika diwawancarai saat launching, Selasa (1/3/2022).
Dalam masa Pandemi Covid-19 ini, Antoni sendiri mengaku bahwa ingin membuka banyak lapangan bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. Dibekali dengan rasa optimis dan percaya, dirinya yakin bahwa Restoran Petiq akan menjadi restoran yang diminati banyak masyarakat yang menginginkan hidup sehat.
“Saya selalu yakin bahwa apabila kita menabur, maka kita juga yang akan menuainya,” ungkap Antoni.
Biasanya orang menyantap makanan mikro green dengan harga kisaran 250 sampai 300 ribuan, namun di Restoran Petiq ini hanya merogoh kocek 100ribuan saja pelanggan sudah bisa menyantapnya.
“Biasanya di Restoran bintang 5 orang menyantap makanan mikro green dengan harga 300ribuan, namun beda halnya dengan di Petiq disini hanya dengan 100ribuan anda dapat menyantapnya dengan menu yang variasi, seperti makanan Western, Europe dan khas Indonesia,” jelas Antoni.
Kedepannya Restoran Petiq ini akan segera launching salah satu targetnya ada di Bali, karena target dan sasaran wisatawan Bali mayoritas sudah mengerti akan konsep mikro green dengan harga bintang 3, tak perlu 4 maupun 5.
“Semoga dengan dibukanya pintu pariwisata, kita bisa launching secepatnya di Bali. Karena wisatawan dari luar negeri sudah sangat tau makanan mikro green ini,” ujar Antoni.
Hadir pada saat peresmian sekaligus pembukaan restoran Petiq, Sekretaris Jendral Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran yang menyebut bahwa Inovasi dan Strategi yang dilakukan Restoran Petiq sangat baik.
“Restoran Petiq ini membawa semangat bahwa geliat bisnis usaha kuliner di masa Pandemi sudah tumbuh kembali, Sahabat saya Antoni melakukan suatu usaha yang sangat baik dan menganggukkan” kata Maulana Yusran.
Dirinya berharap geliat bisnis usaha kuliner di Indonesia semakin stabil, dan mengharapkan kepada masyarakat beraktivitas dan bermobilitas seperti biasa namun tetap laksanakan Prokes.
“Masyarakat harus semangat beraktivitas kembali, karna bisnis kuliner dan restoran sekarang sudah sangat baik melakukan SOP Prokes Covid, sehingga masyarakat jangan ragu untuk berkunjung ke restoran maupun hotel, mari dine-in kembali” Ajak Maulana Yusran.