Usaha Kuliner Yang Bisa Ibu Rumah Tangga Lakukan Di Masa Pandemi

Oleh: Shania Saufa

Pandemi Covid-19 bukan menjadi halangan untuk ibu rumah tangga berinovasi dan menuangkan kretivitas memasaknya. Bahkan inovasi masakan yang dibuat bisa menjadi peluang untuk berbisnis kuliner.

Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh para ibu, khususnya untuk mereka yang ingin mengembangkan jiwa entrepreneur, adalah dengan membangun bisnis kuliner rumahan.

Baca Juga

Sebelum seorang ibu rumah tangga membangun bisnis kuliner. Perlu diperhatikan langkah-langkah yang harus diambil dan dilakukan secara matang sebelum memulai usaha kuliner.

 Langkah pertama adalah menentukan menu apa yang dijadikan sebagai fokus utama dari usaha kuliner kamu, sebaiknya pilih berdasarkan keahlian memasak yang dimiliki lebih ke arah mana, dan juga seberapa banyak waktu yang diperlukan untuk menyiapkan hidangan tersebut.

Baca juga: Hal Penting Agar Aman Saat Bersepeda di Jalan Raya Saat Pandemi Covid-19!

 Kedua menentukan berapa harga makanan yang akan dijual, sebaiknya ditentukan berdasarkan seberapa tinggi daya beli dari orang-orang yang tinggal di lingkungan rumah kamu.

 Ketiga tentukan siapa target pasar yang ingin ditawarkan produk kuliner tersebut, siapa yang kira-kira tertarik untuk membeli produk kuliner yang anda tawarkan.

 Keempat menentukan media apa yang akan kamu optimalkan untuk menawarkan usaha kuliner tersebut, apakah media sosial seperti instagram, marketplace seperti tokopedia dan shopee, atau melalui website toko online milik anda sendiri.

Setelah melakukan langkah persiapan diatas, berikut adalah beberapa ide usaha kuliner yang bisa dijadikan referensi untuk kamu yang ingin memulai bisnis kuliner.

1. Jasa Katering
Usaha kuliner pertama yang bisa kamu tekuni adalah jasa katering rumahan. baik yang dikhususkan untuk suatu acara, maupun katering harian yang harus menyiapkan makanan setiap hari kepada mereka yang berlangganan.

Untuk katering jenis pertama yang hanya menawarkan untuk acara kamu perlu menyiapkan paket menu yang tepat seperti nasi, lauk, sayur, buah, dan air mineral dan juga staf yang akan membantu menyajikan makanan, serta peralatan makan yang lengkap.

Untuk katering harian biasanya kamu harus membuat menu seragam untuk setiap hari yang biasanya akan dibagi setiap 1 minggu, yang nantinya pelanggan tinggal mengikuti menu yang sudah kamu buat.

2. Menjual Menu Sarapan
Menu selanjutnya adalah menawarkan menu sarapan, baik yang sudah disiapkan dan dibagi dalam kemasan seperti nasi kuning atau nasi uduk, maupun menjualnya seperti warteg yang membolehkan pembeli mengambil sendiri atau memilih lauk dan sayur yang mereka mau. Beda dengan warteg, kamu hanya perlu memasak untuk sarapan saja dan setelah jam sarapan selesai, maka jam kerja kamu pun berakhir.

3. Warteg Rumahan
Berbeda dengan menawarkan menu sarapan di atas, pada warteg rumahan biasanya kamu harus menyiapkan beberapa menu untuk makan pagi dan makan siang, dan buka hingga sekitar jam 3 sore atau jam berapapun yang kamu mau. Pilihan menunya pun biasanya lebih lengkap mulai dari sayuran, lauk-pauk, telur, ayam goreng, tempe orek, dan lain sebagainya.

4. Franchise Burger/Kebab/Fried Chicken
Jika kamu mempunyai modal lebih, kamu juga bisa membeli franchise dari produk burger, kebab, atau fried chicken ternama dan menjualnya kembali di sosial media kamu atau didepan rumah menggunakan gerobak yang biasanya sudah termasuk ke dalam paket franchise.

5. Menjual Jus dan Minuman Lainnya
Kalau tidak mau direpotkan dengan memasak makanan, kamu bisa menjual jus buah-buahan dan minuman lainnya yang bisa anda buat sendiri di rumah, yang biasanya dijual di teras atau depan rumah anda sendiri. Atau membuat kedai minuman seperti es teh manis, es lemon tea, es capuccino, dan lain-lain. Menjual jus dan aneka minuman memiliki prospek yang baik terutama kalau kamu tinggal disekitar perkantoran atau sekolahan.

Related Posts

Add New Playlist