Pertumbuhan investasi Indonesia di tengah Pandemi Covid 19, tercatat sangat positif. Hal ini bisa dilihat dari pertumbuhan jumlah yang masuk selama covid 19. Pada tahun 2019 realisasi investasi di luar pulau Jawa sebesar 46,3% dan meningkat di tahun 2020 menjadi 50,5%. “Kita lihat berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 oleh BPS, peran generasi milenial terhadap usia produktif di Indonesia sangat tinggi, yakni sebesar 44,61%. Di masa pandemi ini sendiri, justru generasi milenial sangat mendorong pertumbuhan pasar saham. Investor dari generasi milenial pada tahun 2020 memberikan kontribusi tertinggi sepanjang sejarah pasar modal, yakni tercatat 1,2 juta investor atau kontribusi 72,9%”.
Hal tersebut di paparkan oleh Bapak Saribua Siahaan, Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM, di Webinar Series ke 3 BKPM, yang diselenggarakan Berkolaborasi dengan yayasan Kitong Bisa yang dilaksanakan secara daring di berbagai platform yang berbeda (01/04/2021).
Hadir dalam webinar tersebut, Narasumber-narasumber diantaranya: Gubernur Jawa Barat Bapak Ridwan Kamil, Stafsus Milenial Presiden RI Billy Mambrasar, Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM RI Bapak Saribua Siahaan, Kepala Divisi Hubungan Investor PT Bank Rakyat Indonesia Bapak Achmad Royadi, Founder dan CEO LSPR Communication & Business Institute Ibu Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR APR, Rektor termuda Risa Santoso, B.A., M.Ed, dan Kepala Divisi Hubungan Investor PT Transkon Jaya Geraldine Simanjuntak.
Baca Juga
Selain membahas bertumbuhnya invetasi di era Pandemi Covid 19 di Indonesia, BKPM melalui webinar ini, juga mendorong pertumbuhan dan pemerataan investasi di Indonesia, yang juga di dorong dan digerakkan oleh milenial Indonesia. Webinar kali ini mengambil tajuk: “Milenial tonggak pertumbuhan dan pemerataan investasi”. Harapannya adalah investasi utamanya di kalangan milenial dapat semakin bertumbuh dan merata.
Staf Khusus Presiden RI Billy Mambrasar yang juga turut hadir sebagai narasumber dalam webinar tersebut menyampaikan bahwa adanya peningkatan minat milenial terhadap investasi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan. “Momen kontribusi milenial dalam pertumbuhan investasi harus terus kita tingkatkan dan kita terus coba menyasar milenial agar lebih melek investasi melalui berbagai cara, salah satunya melalui webinar ini dengan memberikan berbagai informasi, dan harapannya, keterlibatan milenial ini dapat memaksimalkan juga pertumbuhan investasi tersebut untuk menggerakkan roda perekonomian negara”, ujar Billy Mambrasar.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Hubungan Investor dari PT Transkon Jaya, Geraldine Simanjuntak, juga mengemukakan bahwa saat ini banyak milenial yang belum melek investasi terjadi karena salah satu faktornya adalah kurangnya edukasi mengenai investasi. “Adanya webinar yang memberikan edukasi mengenai investasi ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para milenial agar milenial semakin melek investasi”, ujar narasumber termuda dalam webinar tersebut.
Pentingnya milenial melek berinvestasi karena investasi dapat mendorong tercipatanya lapangan kerja. “Dengan meningkatnya pertumbuhan usia produktif yang jauh melebihi perkembangan jumlah lapangan pekerjaan, tentunya lapangan kerja informal (UMKM dan Swasta) diharapkan tumbuh tinggi untuk meningkatkan kesempatan kerja di Indonesia”, ujar Bapak Saribua.
Founder dan CEO LSPR Communication & Business Institute, Ibu Prita Kemal Gani menyampaikan bahwa dalam merancang bisnis dan usaha ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh generasi muda, yaitu memahami budaya setempat, memahami kebutuhan dan minat masyarakat setempat, serta memahami manfaat yang akan didapat masyarakat setempat dari usaha yang akan dibangun.
Selaras dengan hal tersebut, Kepala Divisi Hubungan Investor PT Bank Rakyat Indonesia, Bapak Achmad Royadi juga menyampaikan bahwa perusahaan juga saat ini harus lebih berhati hati dan mulai concern dengan lingkungan dan negara, karena dengan begitu perusahaan dapat lebih sustainable dan juga dapat membantu negara dalam meningkatkan ekonomi dan juga meningkatkan lingkungan nya.
“BKPM melalui berbagai Program sosialisasi dan berbagai strategi, terus mendorong agar investasi di Indonesia terus bertumbuh, dan diharapkan agar pertumbuhan tersebut juga merata hingga ke berbagai daerah, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, menuju Indonesia maju”, Ujar Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, dalam rilis tertulis yang diterima redaksi.