STOP HOAX!! PEMILU 2019 UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK

Oleh : Nopri Sinaga

Kata “Hoax” bukan lagi kata yang terdengar asing di telinga kita. Hoax atau berita bohong/palsu sudah menjadi masalah yang merugikan masyarakat sekarang ini. Terutama di negara kita, negara Indonesia. Penyebaran hoax semakin hari semakin besar. Tidak dapat kita pungkiri kemajuan zaman dan teknologi membuat semua orang sangat mudah untuk mengakses informasi dan menyebarluaskannya. Terutama dengan kehadiran internet dan sosial media yang semakin banyak, namun hanya saja penggunanya belum mampu untuk memanfaatkan teknologi dengan baik.

Berdasarkan data dari  Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2017 jumlah pengguna internet telah mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,68 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Untuk komposisi berdasarkan usia, angka terbesar ditunjukkan oleh masyarakat berumur 19-34 tahun yaitu sebesar 49,52 persen . Dan untuk penetrasi terbesar berada pada umur 13-18 yaitu sebesar 75,50 persen.

Baca Juga

Selain itu penggunaan sosial media di Indonesia juga sangat meningkat. Menurut data dari We Are Social pengguna internet di Indonesia  mencapai 132,7 juta. Adapun Platform media sosial yang paling digandrungi oleh orang Indonesia diantaranya YouTube (43%), Facebook (41%), WhatsApp (40%), Instagram (38%), Line (33%), BBM (28%), Twitter (27%), Google+ (25%), FB Messenger (24%), LinkedIn (16%), Skype (15%), dan WeChat (14%).

Berdasarkan data diatas bisa kita lihat bahwa Indonesia sudah termasuk negara yang memiliki pengguna internet yang cukup banyak. Penggunanya juga bukan lagi hanya di kalangan anak muda tetapi juga orang dewasa. Selain itu berdasarkan data dari UNESCO bahwa masyarakat Indonesia sangat aktif menggunakan sosial media. Lalu apakah penggunaan yang tumbuh pesat ini seluruhnya membawa dampak positif? Tentunya tidak. Penggunaan sosmed ini juga membawa dampak negatif seperti penyebaran berita-berita bohong, konten negatif, ujaran kebencian dan sebagainya, yang malah menimbulkan konflik yang semakin besar. Sementara kita tahu bahwa sosial media adalah komunikasi virtual yang bisa kita gunakan untuk terhubung dengan orang banyak.

Meningkatnya angka penggunaan sosial media dan internet di Indonesia juga diiringi dengan meningkatnya hoax. Terutama di masa-masa tahun politik sekarang ini. Tercatat angka penyebaran Hoax capai 800 ribu konten per tahun. Angka yang cukup banyak bukan. Sementara kurangnya pengetahuan akan membuat masyarakat mudah mempercayainya. Inilah salah satu hal yang menjadi ancaman bagi kita, masyarakat Indonesia.  Terutama di tahun politik ini dimana pada tanggal 17 April 2019 akan dilaksanakan Pemilu. Jika penyebaran hoax tentang politik semakin banyak, ini dapat menimbulkan keraguan, perpecahan, dan konflik sosial sehingga menurunnya kredibilitas dan integritas penyelenggara pemilihan umum.

Sebagai generasi milenial, hendaknya jangan hanya bisa menggunakan tetapi juga bisa memanfaatkan teknologi sebaik mungkin. Generasi milenial haruslah menjadi generasi yang membawa dampak positif, tidak menjadi generasi yang ikut-ikutan menjadi penyebar hoax. Terutama yang sudah cukup umur untuk mengikuti pemilu, hendaknya bisa lebih bersikap kritis dan hati-hati terhadap berita hoax. Karena generasi milenial adalah generasi yang menjadi harapan bangsa kita. Jika pada umur muda saja menjadi penyebar hoax, bagaimana dengan kedepannya. Memberikan pendapat sah-sah saja, tetapi hendaknya mengikuti aturan yang berlaku dan memberikan bukti yang jelas. Jangan kita seperti generasi muda yang tidak memiliki pendidikan.

Selain itu generasi milenial juga akan semakin ditantang di era revolusi industri 4.0 ini. Kehadiran teknologi yang semakin canggih menuntut generasi muda untuk lebih inovatif agar bisa membawa bangsa ini menuju Pembangunan Berkelanjutan. Jika kita hanya terfokus terhadap penyebaran hoax betapa jauhnya kita dengan negara lain. Oleh karena itu marilah sebagai generasi muda kita melawan hoax demi suksesnya pemilu 2019 yang damai, berkualitas, dan bermartabat. Dan marilah menjadi generasi muda yang mampu memilih pemimpin yang membawa perubahan bagi bangsa kita dan membawa Indonesia menuju pembangunan berkelanjutan. Pilihlah dengan hati nurani dan tanpa ada paksaan dari pihak lain. Marilah kita menerapkan asas pemilihan Umum Indonesia “LUBER JurDil” atau Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil.

Mari kita bersama-sama mensukseskan Pemilu 2019. Diharapkan adanya kerjasama dari stakeholder yang terlibat. Indonesia adalah milik kita bersama, oleh karena itu mari kita bangun Indonesia menjadi lebih baik. Salam perubahan

Related Posts

Add New Playlist