Sinergi Fintech Indonesia demi Pemulihan Ekonomi Nasional

Kondisi ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19 saat ini terbilang cukup parah. Pasalnya, krisis ini bukan hanya berdampak pada skala regional, melainkan secara global.

Walhasil, seluruh pihak harus berusaha untuk kembali memulihkan perekonomian negara. Tugas ini tidak lagi berpangku tangan pada pemerintah, tetapi dibutuhkan kerja sama oleh pihak–pihak yang terlibat. Terutama campur tangan dari industri keuangan atau multifinance yang mengalami tekanan cukup kuat.

Banyak tantangan yang dihadapi oleh Sektor Jasa Keuangan (SJK), baik berdasar pada kondisi pasar keuangan maupun secara struktural. Pasar keuangan masih berpotensi mengalami volatilitas yang tinggi dan keberlanjutan kebijakan stimulus dalam rangka mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta tahapan normalisasi.

Baca Juga

Sedangkan secara struktural, tantangan SJK yang sudah dan masih berlanjut adalah ketidakpastian perekonomian global dan domestik, ketimpangan literasi dan inklusi keuangan, revolusi ekonomi digital, hingga kebutuhan pembiayaan perekonomian nasional.

Melihat gentingnya situasi saat ini, digagaslah Finansialku Fintech Forum dengan tujuan memperluas akses keuangan dan meingkatkan literasi keuangan masyarakat. Dalam forum yang diselenggarakan pada tanggal 29–30 Juni 2021 dihadiri oleh berbagai perusahaan di bidang keuangan, yaitu Ajaib Sekuritas, Sucorinvest Asset Management, PT. Pegadaian (Persero), Tanamduit, dan Agrodana Futures. Para pegiat Fintech ini hadir untuk berdiskusi dan mendukung startegi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Dari acara tersebut diketahui bahwa Sektor Jasa Keuangan baik itu sekuritas, asset management, future exchange, dan sebagainya sependapat bahwa untuk menghadapi pandemi global ini harus dihadapi dengan berbagai inovasi dan adaptasi. Digitalisasi menjadi satu hal yang sangat krusial jika ingin bertahan.

Elvi Rofiqotul Hidayah, SVP Divisi Pemasaran PT. Pegadaian (Persero) menyebutkan bahwa sebagai bagian dari BUMN Pegadaian harus bisa membantu masyarakat seoptimal mungkin. Caranya adalah dengan mengalihkan berbagai kegiatan, produk, dan sistem dari offline menjadi online.

“Di tahun 2020, kita berhasil memigrasikan transaksi dari offline menjadi online hampir 40 persen”, ujar Elvi.

Selain digitalisasi, salah satu faktor yang dapat mendorong pemulihan ekonomi adalah dengan inklusi keuangan. Untuk mencapai inklusi keuangan maka diperlukan literasi keuangan yang merata. Sinergi untuk mencapai inklusi keuangan adalah dengan menggalakkan edukasi keuangan dan ternyata hal ini telah dilakukan oleh seluruh narasumber.

Edukasi keuangan kepada masyarakat tentang dana darurat, proteksi, investasi dan materi lainnya ternyata membuat masyarakat melek finansial. Lolita Liliana, Head of Product Development and Invesment Spesialist Sucorinvest Asset Management, mengatakan bahwa dengan diberikannya edukasi keuangan terutama sejak pandemi, pertumbuhan nasabah meningkat pesat hingga lebih dari 80 persen.

Hal senada pun dilontarkan oleh Financial Expert Ajaib Sekuritas, Yazid Muamar, yang menyebutkan bahwa semenjak pandemi, peminat saham justru mengalami kenaikan. Krisis yang melanda ini menyadarkan masyarakat pentingnya investasi. Ditambah lagi, kini banyak sekuritas yang berbasis aplikasi sehingga para investor pemula dapat belajar investasi dengan nyaman dan maksimal.

Bukan hanya mengoptimalkan pelayanan pada masyarakat atau nasabah, tetapi perusahaan pun perlu memperhatinkan kondisi para karyawannya. Direktur Agrodana Futures, Tommy Zhu, mengatakan ada tiga langkah yang dilakukan untuk menghadapi pandemi. Pertama, mengupayakan agar kompensasi dan kesejahteraan karyawan tetap terpenuhi dengan maksimal. Kedua, memberikan layanan terbaik bagi nasabah dengan sistem same-day sevices. Ketiga, memberikan edukasi kepada masyarakat luas.

Dari acara ini terlihat adanya optimisme dari semua pegiat industri keuangan untuk pemulihan ekonomi nasional. Melihat kondisi perekonomian yang berangsur – angsur membaik, Co-Founder sekaligu CEO Tanamduit, Muhammad Hanif berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai positif di kuartal kedua tahun ini.

“Semoga pertumbuhan ekonominya akan berbentuk v-shaped dari -5 menjadi -3 dan -1, semoga kedepannya bisa kembali positif”, ujarnya.

Related Posts

KTT G20 Momentum Bangkitkan Ekonomi di Indonesia

Pemerintah Indonesia semakin intensif dalam mengakselerasi perluasan pasar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya dalam upaya meningkatkan...

Add New Playlist