Rizki Sadig: Banyak Pengusaha Baru Bermunculan di Masa Pandemi

Baca Juga

Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) melaksanakan seminar live streaming bertemakan “Pemanfaatan TIK Untuk Sosial dan Ekonomi” yang diisi Ir. A. Rizki Sadig, M.Si selaku Anggota Komisi I DPR-RI, Gun Gun Siswadi selaku Akademisi Univ. Esa Unggul Jakarta, Putri Ajeng selaku Putri Kebudayaan DKI 2019, None Jakbar 2019, yang mana dalam seminar live streaming tersebut Ir. A. Rizki Sadig, M.Si menyampaikan bahwa musibah pandemi ini ternyata ada hikmah di baliknya, ada kreativitas-kreativitas baru yang muncul menjadi lebih efektif dan efisien. Beliau menyampaikan bahwa sahabatnya yang yang bergelut dibidang desain produk dan lain sebagainya. Dulu kalau ingin mengadakan acara penikahan, khitanan atau acara apapun yang menggunakan undangan dulu harus mencetak, lalu mengirimkan dan menulis undangan ditujukan kepada siapa, tetapi dengan perkembangan saat ini sudah tiduak perlu lagi sudah menjadi digital jika ada kesalahan bisa di perbaiki sampai betul-betul jadi dan pengirimanpun sudah tidak perlu lagi secara konvensionl, tapi sudah bisa menggunakan pengiriman secara digital. jadi bisa menghemat tenaga, menghemat biaya, menghemat waktu daln lain sebagainya. Di situasi PPKM yang bergerak di bidang vanue tidak bisa menggunakannya kapasitas 100% hanya beberapa persen saja yang menghadiri secara offline, dengan situasi PPKM didukung dunia digital kemudian pernikahan bisa dihadiri secara virtual, menjadi lebih efisien dan lebih murah. Ir. A. Rizki Sadig, M.Si juga memaparkan kenapa banyak bermunculan pengusaha-pengusaha baru atau enterpreneur-entrepreneur baru yang muncul dikarenakan situasi yang ada, situasi di mana interaksi sosialnya berkurang sehingga muncul pedagang baru, orang-orang yang bergerak di bidang kuliner, bergerak di bidang konveksi dan lain sebagainya, yang mempertemukan antara produsen dengan konsumen tidak banyak yang bermunculan, ini semua adalah bagian dari sebuah kejadian yang memang dibalik kejadian itu selalu ada sesuatu yang timpang yang bisa kita petik bersama, kita dituntut untuk menyesuaikan diri, ini semua sudah evolusi ataupun pergerakan terhadap proses digital semakin lama semakin cepat, kita masih bicara tentang industri 4.0 sekarang mungkin akan lebih meningkat lagi. Jadi dia lebih cepat berkembang dibandingkan kita sendiri untuk mempelajari, itulah kemudian kelebihan teknologi ini. Beliau menyampaikan tangan juga buat beliau, buat kawan-kawan di Kominfo dan Pemerintah untuk menyelesaikan hal-hal blangspot ini masih menjadi kendala, tetapi yakinlah bahwa ada konsentrasi memang di daerah 3T kalau di Jawa ini masih mungkin ada blangspot di beberapa titik, tapi kalau di daerah-daerah yang terdepan, terluar dan tertinggal itu memang masih sangat susah dan kita tahu Indonesia ini puluhan ribu pulau itu dengan bukit-bukit dengan medan yang sangat berat, maka untuk menginvestasikan dana membangun infrastruktur telekomunikasi sampai di daerah-daerah itu membutuhkan energi yang sangat luar biasa, pengorbanan luar biasa dan biaya yang tidak sedikit. Pemerintah juga kemarin Presiden menyampaikan akan memberikan backup terhadap seluruh siswa-siswa pendidik itu dari mulai pengajar maupun yang diajar, dari mulai PAUD sampai dengan kuliah, pemerintahpun sudah melakukan segala daya dan upaya selain masalah infrastruktur. Presiden dalam pidatonya di hari ulang tahun Republik Indonesia juga menyampaikan akan memberikan fasilitas kuota data gratis kepada seluruh siswa di Republik Indonesia dari mulai TK sampai dengan perguruan tinggi, termasuk swasta, negeri maupun dari madrasah ibtidaiyah dan lain sebagainya, itu sebuah upaya pemerintah yang sangat jelas untuk membackup segala sesuatunya, tapi yang perlu diingat kegagapan ini bukan hanya dimiliki oleh masyarakat yang sedang belajar masalah digital tetapi pemerintah dan seluruh pembuat regulasi juga gagap, oleh karena itu harus cepat-cepat menyesuaikan diri, regulasinya masih banyak yang belum mendukung, undang-undang perlindungan data pribadi sedang dibahas dengan segala macam kepentingan-kepentingan yang sedang kita rumuskan, kemudian undang-undang ITE mungkin juga masih belum sempurna perlu di revisi, ini semua diarahkan kepada dunia digital yang semakin lama semakin terbuka dan tidak bisa kita bendung, kita sudah akan bersaing dengan dunia luar yang semuanya ada dalam genggaman kita semua.
Di forum seminar live streaming ini narasumber Gun Gun Siswadi selaku Akademisi Univ. Esa Unggul Jakarta menyampaikan bahwa sekarang ini Indonesia ini sudah berada di era digital, ada beberapa indikator yaitu jumlah pengguna internet ini sudah mencapai sekitar 202,6 juta orang penetrasinya sebesar 73,7% dari total jumlah penduduk Indonesia. Jadi sekarang itu 50% lebih penduduk Indonesia sudah memanfaatkan internet dalam segala aktivitas kehidupannya, oleh karena itu ini harus kita lakukan secara bersama-sama bagaimana supaya internet ini memberikan manfaat sebesar-besarnya, meningkatkan kesejahteraan. Bagaimana supaya internet ini bisa menjadi sarana yang menjadi media untuk melakukan aktivitas di bidang sosial dan ekonomi dari 202,6 juta atau 73,7% penduduk Indonesia yang terakses dengan internet ini ternyata hampir 96% sudah menggunakan smartphone untuk mengakses internet. Pemerintah bersama DPR Komisi 1 dan Ditjen IKP Kominfo dalam hal ini membangun infrastruktur yang namanya Palapa Ring supaya terjadi konektivitas artinya masyarakat bisa mengakses informasi di manapun, kapanpun sesuai dengan kebutuhannya. Proyek Palapa Ring terutama konsentrasinya di wilayah 3T, sekarang masyarakat yang berada di 3T sudah bisa mengakses informasi, sudah terkoneksi dengan internet. Media massa tidak lagi menjadi acuan dalam mengonsumsi informasi, semuanya beredar tanpa ada filter dari internet dan setiap orang dengan mudah mengakses informasi yang di inginkan tanpa perlu klarifikasi dan keberimbangan dari narasumber. Lalu Pak Gun Gun Siswadi menyampaikan sebanyak 170 juta penduduk Indonesia atau 61,8% menggunakan media sosial, sementara media sosial memiliki dua fungsi utama yang bisa menguntungkan jika digunakan secara tepat, tapi bisa menjadi senjata makan tuan jika tidak digunakan dengan baik. Pak Gun Gun Siswadi menyampaikan mengenai tantangan dan ancaman yaitu ada dua tantangan dan ancaman terkait dengan era teknologi informasi saat ini, yang pertama itu dari platform misalnya situs, media sosial dan messaging system, yang kedua dari konten misalnya ujaran kebencian, radikalisme atau terorisme dan berita hoax. Jadi inilah tantangan dan ancaman ke depan, bagaimana kita bisa meningkatkan kapasitas kita, supaya kita bisa mengantisipasi tantangan dan ancaman ke depan ini akan bertambah, meningkat dan bervariasi lagi. Kondisinya adalah kemudahan akses informasi tidak sejalan dengan kemampuan literasi digital khususnya dalam menggunakan media sosial, minat baca masyarakat Indonesia 0,001% artinya dari 1.000 orang Indonesia cuma 1 orang yang rajin membaca riset dari UNESCO, lalu banyaknya konten negatif yang beredar di media sosial sebanyak 1.306.150 konten negatif yang sudah diblokir Kominfo per 30 Juni 2021 berdasarkan aduan dari masyarakat. Dan rata-rata orang Indonesia menghabiskan 3 jam 14 menit sehari untuk mengakses media sosial riset dari Hootsuite dan We Are Social 2021. Pak Gun Gun Siswadi menyampaikan mengenai transformasi digital seperti pendidikan, bisnis, bertani, transaksi, transportasi, kuliner, kesehatan dan bantu sesama sekarang beralih ke digital. Manfaat internet di bidang sosial sebagai sarana terwujudnya well informed society, sebagai media untuk berkomunikasi dan bersosialisasi, media pertukaran data, sebagai media membangun dan memperluas bisnis dan lain sebagainya. Dalam manfaatnya internet di bidang bisnis sebagai media promosi, mempermudah komunikasi bisnis, dan meningkatkan peluang usaha secara global. Transformasi digital bisnis dari konvensional menjadi go online yaitu bisnis harus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman dan memberikan nilai tambah. Strategi berjualan di media sosial yaitu identifikasi target pasar dan media sosial yang digunakan, buat tampilan kuat dan menarik, selalu konsisten, jalin kolaborasi dan lain sebagainya.
Pada kesempatan seminar live streaming ini Putri Ajeng Selaku Putri Kebudayaan DKI 2019, None Jakbar 2019 menyampaikan bahwa penggunaan media sosial sebagai sarana pengembangan diri dari personal branding dengan ide, gagasan dan hasil karya, mencari informasi yang faktual akun resmi atau media yang kredibel dan untuk netizen harus bijak dan menyadari pro serta kontra hal yang wajar. Sekarang di masa pandemi dan era revolusi digital itu semakin berkembang dan terus berkembang tak pernah terhenti dan sebagai generasi milenial itu harus terus dan dituntut bisa menggunakan dan memanfaatkan media sosial dengan baik, banyak sekali manfaat dan kegunaan menggunakan sosial media, bisa membranding diri melalui sosial media adalah suatu kelebihan dari sosial media. Putri Ajeng juga menyampaikan bisa di undang menjadi narasumber di sini karena sosial media yaitu platform yang bisa memperkenalkan saya kepada teman-teman follower saya dan juga sekitarnya itu salah satu kelebihannya dan banyak juga manfaat yang bisa kita ambil dari sosial media. Beliau juga membahas mengenai informasi, banyak sekali informasi yang bertebaran di sosial media, apa itu ada berita yang hoax tentunya dan kita sebagai generasi muda dan generasi milenial penerus bangsa itu harus bijak dalam mengambil informasi, harus selektif dalam melihat informasi dan juga harus membaca terlebih dahulu informasi yang benar atau tidak. Jadi tidak sembarangan mencari informasi apapun itu dan Putri Ajeng sedikiit memberikan saran sebaiknya memfollow akun-akun dari pemerintah yang memang sudah terverifikasi atau media yang sudah memang teraktual beritanya dan itu juga bisa memberikan hal-hal positif untuk diri kita, apalagi para mahasiswa atau pelajar yang belajar di rumah terus melihat media sosial dan mendengar berita yang hoax itu juga bisa mempengaruhi psikis kita dan itu tidak baik. Sebuah riset dari Katadata, jumlah pengguna internet meningkat 76,8% dari total populasi, sektor sosial dan ekonomi mengalami perubahan, masyarakat mulai menyesuaikan diri dengan menggunakan teknologi, masyarakat dituntut untuk berkembang pada era digital dan koneksi semakin berkembang melalui teknologi. Dampak TIK di era pandemi secara sosial berubah dengan sosialisai melalui online seperti chat, video call dan lain sebagainya, dampak secara ekonomi yaitu jual beli online seperti makanan, klinik, transportasi dan transaksi. Yang terjadi pengguna internet meningkat dalam mengunakan media sosial, penggunaan TIK tidak terhalang untuk berkomukasi secara langsung, perubahan komunikasi dari telepon dan chat menjadi chatting dengan menggunakkan akses data internet dan membuka peluang bekerja sama melalui online serta mendapatkan relasi yang luas. Ekonomi semakin berkembang, dalam penjualan melalui online dan dapat melakukan transaksi dengan praktis. Putri Ajeng juga menyampaikan mengenai manfaat TIK di bidang sosial dengan memperluas koneksi, mempercepat dan mempermudah komunikasi antar manusia dari tempat yang berbeda, informasi didapat dengan mudah, tempat mencari ide dan bisa berkembang melalui internet, mempromosikan diri serta sebagai sarana hiburan. Manfaat TIK di bidang ekonomi yaitu dengan pemasaran secara online, bekerja secara online, mempermudah transaksi jarak jauh, kemudahan transaksi perbankan, penerimaan karyawan secara online dan mempermudah absen melalui finger print. Beliau juga memaparkan bagaimana cara memanfaatkan TIK di bidang sosial dengan cara membangun personal branding yaitu mengetahui kelemahan dan kelebihan, membuat konten dan memaksimalkan media sosial serta mendapat banyak koneksi. Kalau di bidang ekonomi yaitu sebagai peluang dan berkembang terus menerus seperti food, balue lebih yang berbeda dari yang lain dengan kualitas premium dan mencoba give away.

 

Related Posts

KTT G20 Momentum Bangkitkan Ekonomi di Indonesia

Pemerintah Indonesia semakin intensif dalam mengakselerasi perluasan pasar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya dalam upaya meningkatkan...

Add New Playlist