Oleh : yudi Pahlevi
Wabah Virus Corona menunjukkan adanya peningkatan korban dari berbagai negara akibat virus tersebut, meski demikian masyarakat di Indonesia tidak perlu terlampau cemas karena Pemerintah Indonesia telah optimal dalam menangani penyebaran Virus Corona termasuk dampaknya.
Keoptimalan tersebut ditunjang dengan adanya tenaga kesehatan profesional, infrastruktur medis dan standar operasional prosedur jika terdapat WNI yang terjangkit Virus Corona.
Baca Juga
Saat ini WHO memang baru sebatas menyatakan bahwa wabah virus 2019-nCov ini darurat di Tiongkok, namun belum menjadi darurat global. Organisasi kesehatan dunia tersebut juga tengah merekomendasikan beberapa langkah praktis dan teknis untuk mencegah penularannya.
Pemerintah Indonesia telah memastikan bahwa virus corona belum masuk ke Indonesia. Meski begitu, pemerintah berencana mencari pulau kosong untuk mendirikan rumah sakit yang akan dimanfaatkan sebagai penanganan dan pencegahan penyakit menular, termasuk virus corona.
Usulan tersebutpun disambut baik oleh Anggota Satgas Waspada dan Siaga NcoV PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Erlina Burhan. Namun dirinya menggarisbawahi, bahwa rumah sakit tersebut diharapkan tidak hanya menangani virus corona saja, tetapi juga penyakit yang diakibatkan oleh virus lainnya.
Jika rencana tersebut terealisasi pemerintah harus mulai memikirkan nasib pegawai rumah sakit nantinya, termasuk tempat tinggal hingga kebutuhan para dokter yang bertugas.
Rencana pendirian Rumah Sakit tersebut pertamakali diungkapkan oleh Menko Polhukam Mahfud MD. Dirinya menyebutkan bahwa pemerintah tengah mencari pulau kosong yang akan dijadikan rujukan penanganan penyakit menular seperti virus corona.
Di pulau tersebut, nantinya bakal didirikan rumah sakit khusus penanganan virus sekaligus tempat observasi untuk pasien yang terjangkit virus.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia juga telah memiliki alat pendeteksi virus corona. Alat ini diharapkan dapat menjadi benteng awal untuk mendeteksi dimana saja keberadaan nCov di Indonesia.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Kemenristekdikti, Prof Amin Soebandrio menuturkan, setidaknya ada 2 jenis alat yang saat ini digunakan. Alat itu tak hanya diperuntukkan untuk mendeteksi virus corona semata.
Untuk mendeteksi virus corona asal Wuhan, China tersebut, Prof Amin menyebutkan bahwa pihaknya masih menggunakan alat deteksi virus yang sama dengan proses deteksi virus lainnya.
Ia mengatakan, pihaknya menggunakan 2 step screening menggunakan PCR untuk mendeteksi semua virus corona. Sehingga kalau ada virus corona pada sampel, maka akan langsung ketahuan.
Khusus untuk alat tersebut, Prof Amin menyebutkan bahwa semuanya itu masih diimpor dari luar negeri untuk saat ini.
Di sisi lain, pihak Kementerian Kesehatan berupaya untuk meningkatkan kapasitas laboratorium dan juga petugas di daerah-daerah untuk mencegah persebaran virus corona. Mereka juga berencana akan mengadakan pelatihan terpadu untuk para petugas laboratorium.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Wiendra Waworuntu mengatakan, pihaknya akan melakukan lebih luas lagi jaringan untuk menguji lab di daerah, sehingga peningkatan kapasitas akan menyeluruh sampai ke tanah Papua.
Pelatihan tersebut meliputi prosedur pengambilan sampel untuk uji asap atau swap tenggorokan. Selain itu, pelatihan juga dilakukan untuk menjaga kualitas dari sampel yang diambil.
Dengan ini, Wiendra berharap agar di berbagai daerah di Indonesia dapat mengidentifikasi virus corona. Tanpa harus berpusat di Lab Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Jakarta.
Selain itu, merebaknya virus corona di China ternuata juga berdampak pada sektor Ekonomi, Sektretaris Kementerian Koordinator Bidan Perekonomian Susiwijono menuturkan, akibat virus corona pertumbuhan ekonomi di China akan mengalami penurunan. Beberapa negara pun ikut terdampak apabila pertumbuhan ekonomi di China mengalami penurunan.
Jika penurunan pertumbuhan ekonomi di China hingga 1 persen, maka hal tersebut akan berdampak pada Indonesia yang diperkirakan akan ikut merosot 0,2 persen.
Untuk itu pemerintah juga memantau perkembangan virus corona sambil menyiapkan antisipasinya. Sebab pemerintah ingin pertumbuhan ekonomi dapat bertahan di angka 5 persen.
Antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mempercepat pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja. Tak hanya itu, pemerintah juga mulai memberikan berbagai bantuan di awal tahun untuk mengantisipasi hal buruk yang bisa terjadi.
Pemerintah Indonesia telah menunjukkan kinerjanya untuk meredam penyebaran virus corona yang telah menyebar di berbagai negara, tak hanya itu, dampak dari virus corona pada sektor ekonomi juga telah diantisipasi oleh pemerintah secara optimal.
Penulis adalah pengamat sosial politik