Oleh: Edward Krey (Mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta)
Kerusuhan Papua yang dimanfaatkan kelompok separatis telah memicu instabilitas keamanan di Papua. Namun, berkat langkah sikap pemerintah dan masyarakat, situasi kini telah aman dan kondusif, sehingga masyarakat dapat beraktivitas normal seperti sedia kala.
Kapolres Merauke AKBP Bahara Marpaung SH, mengatakan bahwa TNI dan Polri memberikan apresiasi kepada seluruh aparat keamanan TNI dan Polri, pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan serta seluruh warga masyarakat Merauke yang secara bersama – sama menjaga keamanan tetap terjaga aman dan kondusif.
Baca Juga
Aparat keamanan tetap bersinergi dengan seluruh komponen terkait, Bahara mengatakan bahwa masyarakat jangan sampai terpengaruh dengan selebaran, isu – isu dan berita hoax, aktifitas masyarakat di Papua juga telah berjalan dengan baik dan lancar tanpa gangguan yang berarti.
Sementara itu, satuan Binmas Polres Jayapura telah melaksanakan cooling down di lingkungan warga batu putih atas kelurahan Numbay Distrik Jayapura Selatan yang dipimpin oleh Kasat Binmas AKP Pieter Kendek, S.Sos., MM.
Turut hadir pula Kaur Bin Ops Sat Binmas Ipda A. Chariri, Kanit Bin Kamsa Ipda M. Ulum, Kanit Polmas Aiptu A. Hamid, Lurah Numbay Yerry Rumanasem, Ketua RW 2 Yohanes Udam, Ketua RT 2 Irenius Victor dan Warga Batu Putih Atas sebanyak 80 orang.
Dalam kesempatan tersebut Pieter menyikapi pasca kejadian yang telah terjadi beberapa hari di wilayah kota Jayapura, pihak kepolisian berharap agar warga masyarakat dapat menyikapi dengan bijak dan diharapkan agar tidak mudah terprovokasi dengan isu – isu yang belum tentu kebenarannya alias Hoax, karena kerusuhan tersebut dipicu oleh orang – orang yang ingin memecah belah persaudaraan melalui media sosial ataupun informasi yang tidak jelas.
Gubernur Papua Lukas Enembe juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Papua dimanapun berada, untuk tetap berkoordinasi dengan pihak keamanan guna menghindari adanya pihak – pihak lain yang ingin memanfaatkan atau menunggangi kepentingan tertentu dengan cara – cara yang anarkis.
Gubernur Lukas juga berpesan, agar masyarakat Papua dapat menjaga ketertiban selama menyampaikan pendapat maupun orasi, tentunya dengan tidak melakukan pengrusakan fasilitas umum, kantor – kantor pemerintah dan bangunan – bangunan milik masyarakat.
Melihat kondisi yang mulai aman dan kondusif, secara bertahap Pemerintah Indonesa juga mulai membuka blokir atas layanan data internet di wilayah Papua dan Papua barat pada hari Rabu 4 September 2019 pukul 21.00 WIB. Hal tersebut dilakukan setelah berkoordinasi dengan instansi penegak hukum dan aparat keamanan dan mempertimbangkan sudah mulai pulihnya kondisi beberapa Kabupaten di wilayah Papua.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan kebijakan pemerintah pusat (multi sektor) dikoordinasikan oleh Menkopolhukam secara terintegrasi. Sehingga apapu keputusannya pasti dilaksanakan oleh sektor / kementrian dalam koordinasi Menko Polhukam.
Menko Polhukam, Wiranto mengatakan sekaligus memastikan bahwa pemblokiran akses internet di Papua dan Papua Barat akan dibuka karena konisi di sana sudah berangsur damai pasca demo yang berujung pada kericuhan hingga blokade jalan.
Sementara itu, Kerja keras TNI dan Polri yang ditunjukkan dengan turun langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jendral (pol) Tito Karnavian yang berkantor di Papua menuai hasil positif, siituasi Bumi Cenderawasih semakin aman dan kondusif.
Selama berkantor di Papua, 2 pimpinan tertinggi TNI dan Polri tersebut, terjun langsung ke lokasi – lokasi yang sempat memanas, termasuk mengunjungi Provinsi Papua Barat.
Untuk Jayapura yang sempat lumpuh akibat aksi unjuk rasa yang berujung anarkis, Tito mengatakan bahwa situasi setempat juga berangsur pulih. Meski sisa kerusakan masih terlihat di beberapa sudut kota.
Memang di Papua sempat ada unjuk rasa kecil, namun secara keseluruhan kemananan disana dapat terkendali dan situasi sudah kembali normal, para pedagang-pun sudah kembali menggelar lapak dagangannya.
Pemerintah telah menunjukkan upaya serius dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Papua, masyarakat juga sudah sepatutnya bersinergi dalam menciptakan suasana yang aman dan kondusif, tentunya dengan cara menghindari ujaran rasis dan tidak terprovokasi oleh berita yang tidak benar.