Bakti Kominfo melaksanakan Seminar Merajut Nusantara bertemakan “Pemanfaatan TIK di Era Adaptasi Kebiasaan Baru” yang diisi Ir. Alimin Abdullah selaku Anggota Komisi I DPR-RI, Drs. Samsul Widodo, MA selaku Staf Ahli Menteri Hubungan Antar Lembaga, Kemendesa, PDTT, Imam Bogi Gustaman selaku Motivator dan Trainer, yang mana dalam seminar live streaming tersebut Ir. Alimin Abdullah menyampaikan bahwa kami melanjutkan acara yang mudah-mudahan bermanfaat yaitu satu program kerjasama antara kami dari Komisi 1 DPR RI dengan Kominfo dan pagi ini dengan Bakti tujuannya adalah berusaha mengenalkan dan menjelaskan apa yang sudah dibuat oleh pemerintah sekarang yaitu menyiapkan sarana teknologi informasi dan komunikasi ini sehingga bisa semaksimal dan optimal mungkin buat bangsa ini, dalam menghadapi kehidupan terutama dalam masa pandemi seperti sekarang ini. Pagi hari ini sudah memberikan contoh menggunakan memanfaatkan teknologi informasi, tanpa alat ini, tanpa sarana ini, tanpa teknologi ini tidak mungkin bisa bersilaturahmi atau menyampaikan gagasan maupun pikiran atau bertukar pikiran tanpa sarana teknologi informasi yang kita sudah miliki. Negara sudah mengeluarkan dana yang cukup besar, menyiapkan sarana dan prasarana, mudah-mudahan sudah segera bisa dipakai dan bisa di manfaatkan. Oleh sebab itu memang ini terpaksa dipacu terutama dalam masa pandemi sekarang ini. Sekarang di mana-mana sudah tidak ada lagi masyarakat yang tidak menggunakan zoom, mulai dari anak-anak SD untuk melanjutkan pendidikannya, sekolah sekarang sudah dari rumah kemudian di kantor sudah banyak dibuat dari rumah dan juga hari-hari orang sekarang memesan makanan minuman ataupun sesuatu yang diperlukan dalam hidupnya sudah cukup dengan bantuan teknologi informasi. Di Jakarta ini mungkin orang kalau memesan makan cukup dengan go-jek saja, sistem bayar dan sistem antar jemputnya juga dibantu oleh teknologi informasi ini. Pemanfaatan tentu lebih banyak lagi kalau kita bisa memahami kalau kita bisa gali, kalau bisa kita pahami, supaya dia bisa menjadi yang positif karena juga setiap alat, setiap apapun sarana selalu ada dua sisi, di satu sisi bisa mendapatkan hal yang positif, tapi di sisi lain bisa negatif bahkan bisa melanggar undang-undang sehingga bisa di denda atau di hukum, oleh sebab itu pemanfaatan ini memang harus di pilah-pilah dan di pelajari betul agar yang positif lah yang betul-betul yang kita nikmati, sehingga negara menyiapkan sarana ini agar mencapai keinginannya dan tujuannya.
Dalam kesempatan yang sama Drs. Samsul Widodo, MA selaku Staf Ahli Menteri Hubungan Antar Lembaga, Kemendesa, PDTT menyampaikan bahwa Fakta hari ini orang yang menggunakan internet, kalau lihat data-data terus terang sebenarnya cukup terkejut, ternyata antara jumlah penduduk dengan jumlah handphone, jumlah handphone itu ternyata lebih besar dari jumlah penduduk, artinya kalau di lihat dari populasi penduduk itu sebanyak 266,91 juta, tetapi pengguna handphone itu sudah 338,2 juta artinya 124% dari total populasi, jadi kalau di lihat tentunya banyak dari penduduk yang sebenarnya menggunakan handphone lebih dari satu kalau di lihat dari jumlah populasinya dan yang sebenarnya mengejutkan adalah bahwa 73,7% dari penduduk Indonesia ini sekitar 196,71 juta itu pengguna internet, jadi artinya adalah bawa handphone serbaguna, sudah punya akses internet juga sudah tahu dan yang menarik itu lebih dari 59% pengguna sosial media, jadi sosial media ini ibarat pedang bermata dua, kadang menyebarkan informasi yang baik, kadang juga kalau kita tidak cek banyak informasi-informasi bohong yang disebarkan melalui handphone karena begitu mudahnya apalagi lewat WhatsApp Group tinggal mengirimkan dan sebagainya. Pengguna social media di Indonesia tahun 2020 Youtube sebanyang 140,8 juta pengguna, WhatsApp sebanyak 134,4 juta pengguna, Facebook sebanyak 131,2 juta pengguna, Instagram sebanyak 126,4 juta pengguna, Twitter 89,6 juta pengguna, Line sebanyak 80 juta pengguna, Facebook Messenger sebanyak 80 juta pengguna, Linkedin sebanyak 56 juta pengguna, Pinterest sebanyak 54,4 juta pengguna, Wechat sebanyak 46,4 juta pengguna, pemerintah sudah membangun begitu banyak BTS, kebetulan saya kerja di BAPPENAS seringkali juga komunikasi dengan Kominfo, komunikasi dengan Bakti Kominfo, kami biasanya untuk daerah Indonesia Timur yang kurang ada akses internet atau desa-desa yang tidak ada akses seluler kami sering kali kirim surat ke Kominfo untuk bagaimana mengusahakan supaya mereka punya sinyal dan sebagainya, saya mengikuti lama perkembangan dari akses dan koneksi internet. Kalau di lihat saat ini koneksi internet kita seperti itu artinya adalah bahwa semakin banyak desa-desa yang sudah bisa menjangkau internet, kalau di lihat sekarang kondisi dana desa, desa di Indonesia jumlahnya adalah 74.961 dan setiap saat, setiap tahun pemerintah menyalurkan dana desa dengan cukup besar dengan rata-rata sekarang sudah 1 M, memang saat ini dana desa fokus untuk BLT dana desa, karena masih pandemi covid-19 dan saat ini sedang memuncak juga, sehingga BLT dana desa ini disalurkan kepada masyarakat yang kurang beruntung sehingga mereka tidak kesulitan untuk mendapatkan bahan pangan sehari-hari dan juga dana desa dicadangkan untuk penanganan pandemi sekitar 8% dari dana desa di setiap desa dicadangkan untuk menahan serangan covid-19, jadi penanganan covid ini bisa untuk membuat pos jaga desa, bisa untuk beli hand sanitizer ataupun beli masker untuk bisa dibagikan dan bisa mengadakan dapur umum untuk mereka yang melakukan isolasi mandiri ataupun mengembangkan atau memanfaatkan ruang-ruang yang ada di desa untuk mereka melakukan isolasi mandiri, terus terang sebenarnya akses internet sudah ada dan kalau bicara desa-desa di Indonesia dari 74.000 ini mungkin masih sekitar 10 ribuan yang mereka masih belum punya koneksi dan ini terus-menerus pemerintah mendorong, karena targetnya adalah sebelum tahun 2024 seluruh desa di Indonesia sudah mendapatkan koneksi internet. Harapannya adalah bahwa anak-anak desa tidak ketinggalan informasi-informasi, bagaimana kita menggunakan dengan cara yang lebih bijak, tadi saya sudah sampaikan bagaimana peta data pengguna internet seluruh Indonesia dan kedua adalah bagaimana dana desa disalurkan ke desa-desa dan ketiga adalah bahwa dana juga bisa digunakan untuk koneksi internet saat ini, kami harapkan kepala desa, seluruh perangkat desa dan bersama masyarakat anak muda untuk bermusyawarah bagaimana bisa mengusahakan ini, walaupun sebenarnya dari Bakti Kominfo juga mereka mengusahakan dengan beberapa koneksi di internet ada di sekolah, di kantor kecamatan, di kantor balai desa, tetapi itu masih belum mencukupi, kalau misalnya dirasa masih kurang dan dibutuhkan tambahan itu bisa menggunakan dana desa, saya rasa pemerintah juga sudah menyediakan, memang saat ini masih banyak fokus dana desa yang dipakai untuk BLT dana desa, karena yang pertama sekarang adalah bagaimana kesehatan kita dijaga dulu baru bagaimana kita menggerakkan ekonomi. Jadi terus terang banyak desa-desa yang mereka mampu menjual produk-produk bisanya dengan cara menggunakan internet, mungkin teman-teman bisa buka video di Banten salah satu suku Baduy bagaimana mereka bisa menjual produk-produk mereka dengan cara menggunakan internet walaupun di kampung Baduy sendiri pengguna handphone tidak boleh, tetapi mereka jalan keluar desa dan mereka memasarkan produk-produknya adalah dari luar desa cara yang mereka gunakan. Situasi saat ini kita membutuhkan satu kecepatan untuk melakukan adaptasi, ada 3 triple disruptions perubahan yang cukup ekstrim digital disruption sebenarnya sudah menjalani ini 10-15 tahun terakhir dan saat ini dengan adanya pandemi kita menjadi lebih cepat, kita beradaptasi yaitu dengan kita rapat menggunakan zoom dan sebagainya ini karena ada digital disruption, lalu millenial disruption jadi generasi milenial ini terus terang sangat berbeda dengan generasinya zaman old, anak-anak sekarang mempunyai cara bersikap berbeda, lalu pandemic disruption dengan adanya pandemic ini banyak hal yang kita tidak pernah sangka dan kaget-kaget mungkin dari beberapa hari yang lalu mendengar bagaimana banyak departemen store itu tutup, seperti Matahari, Gian, Bank-Bank yang sekarang mengurangi cabangnya dan bahkan terakhir kita mendengar Garuda juga terancam bangkrut dan ini karena pandemi orang tidak bergerak kemana-mana, sekalian ini yang harus kita sikapi semuanya tidak hanya pemerintah tetapi seluruh masyarakat bagaimana kita gunakan digitalisasi akses internet yang sudah disediakan oleh pemerintah melalui Kominfo dan Bakti untuk kita bisa manfaatkan sebaik-baiknya, sehingga nanti bisa menggerakkan ekonomi dan tentunya kita semuanya berharap pandemic bisa segera berakhir.
Imam Bogi Gustaman selaku Motivator dan Trainer menyampaikan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tentunya kita akan terbersit dalam pikiran kita sesuatu yang berkaitan erat dengan sesuatu yang ribet sekali karena kita cenderung fokus dengan peralatannya bukan dengan fungsinya, kita hanya cenderung fokus dengan tools-tools yang ada tapi bukan yang membuat kita bahagia akibatnya kita hanya fokus dengan prosesnya tapi kita tidak fokus dengan hasilnya padahal perkembangan teknologi yang ada kalau kita coba gali secara dalam tentunya ini akan membuat kita memahami secara dalam dan menjadikan manusia yang fleksibel bagaimana kita berdamai dengan teknologi informasi maupun komunikasi. Banyak fenomena yang bermunculan seperti content creator Youtuber, Start Up seperti gojek dengan pemesanan via aplikasi, marketplace seperti Tokopedia dengan sistem C2C marketplace, By.U Telkomsel dengan penjualan dan layanan full lewat aplikasi dan kasus-kasus kejahatan melalui internet, seperti hoax, penipuan, pornografi dan lain sebagainya. Teknologi itu adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis atau ilmu pengetahuan terapan dan teknologi adalah keseluruhan secara untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia, informasi merupakan penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu dan komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, komunikasi juga berarti hubungan atau kontak, teknologi informasi dan komunikasi yaitu teknologi yang berhubungan dengan pengamnilan, pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan, penyebaran dan penyajian informasi. Harus memiliki dasar-dasar prilaku menguasai data base, pola piker yang creative, jiwa atau hati, memiliki komunikasi yang baik, kedihupan dan nasib memiliki kepercayaan, cara ibadah, cara kerja, personality, binsis, sikap dan lain sebagainya. Apa yang harus di lakukan yaitu memberikan dukungan, tumbuhkan kepercayaan, bantu kelengkapannya dan perhatian secara terus menerus, lalu menjadi penerima pesan yang baik dalam berkomunikasi, kerugian orang tidak mau menjadi penerima pesan yang baik yaitu tersesat dengan pengetahuan yang salah, sulit mendapatkan hikmah dan hatinya akan terkunci, tahapan menjadi penerima pesan yang baik dalam memanfaatkan TIK seperti menerima dengan pikiran yang terbuka, mendengarkan dengan focus sampai tuntas, mengkritik informasi yang diterima, mengolah informasi menjadi hal yang positif dan good receiver. Mengapa harus peduli karena kondisi obyektif dengan geografis wilayah Indonesia yang begitu luas, posisi di sekitar khatulistiwa, diapit dua benua, perubahan lingkungan, terbatasnya sumber tradisional, kondisi demografis jumlah penduduk Indonesia lebih dari 200 juta, persebaran tidak merata, kepadatan tidak berimbang dan memiliki keragaman budaya, perlu pendekatan secara inovatif, perkembangan teknologi yaitu cermin kemajuan negara, negara berkembang pertama yang memiliki satelit komunikasi domestic, tersedianya teknologi yang semakin canggih, memiliki potensi dan komunikasi yang sangat besar.
Berkembangnya kebutuhan normatif yaitu pemerataan dan perluasan pendidikan, peningkatan mutu sistem pendidikan, penyempurnaan sistem pendidikan, peningkatan partisipasi masyarakat, interaksi pendidikan dengan pembangunan, peningkatan efektifitas dan efisiensi, komparatif, antisipasi, ekspresif, deklaratif dan pengembangan masyarakat berpengetahuan. Pada masa milenial saat ini alat-alat IT merupakan alat bantu yang paling banyak digunakan manusia, sudah mencakup dunia pendidikan dan sudah digunakan di berbagai kalangan umur, karena merupakan bidang ilmu yang paling cepat berkembang saat ini, termasuk salah satu bidang ilmu yang paling banyak diminati saat ini terlebih bagi kalangan milenial, ilmu yang berada di hampir semua bidang pekerjaan selain bidang IT itu sendiri.
Fokus pada connected customers merupakan fokus baru bagi bisnis di seluruh dunia sebab mereka memprioritaskan kenyamanan, bahkan memilih untuk membayar lebih demi pengalaman berbelanja yang lebih baik.