Faceshield Tak Efektif Cegah Virus Corona

Laporan: Aurelia Syafira Widya

Ditengah era new normal virus Corona, masker dan faceshield menjadi dua barang penting yang wajib kita kenakan untuk mencegah penularan virus Corona yang semakin luas. Terlebih lagi jika kita ingin bepergian keluar rumah.

Belakangan ini sering kali kita temukan orang-orang sekitar kita menggunakan face shield atau pelindung wajah untuk berpergian keluar rumah. Bahkan, tokoh publik pun banyak sekali yang menggunakan faceshield daripada masker saat beraktifitas di depan layar. Konon katanya, menggunakan face shield jauh lebih nyaman dibandingkan mengenakan masker.

Baca Juga

Face shield memang jauh lebih nyaman apabila digunakan dibanding masker. Karena face shield tidak menghalangi pernafasan, sehingga kita tidak akan merasa pengap jika mengenakannya. Face shield cukup mengurangi kelembapan dan membuat penggunanya lebih mudah bernapas. Hanya saja, memakai face shield saja tak mampu memberikan perlindungan yang cukup besar untuk penggunanya.

Tidak hanya itu, face shield juga mudah untuk dibersihkan dengan sabun dan air atau cairan disinfektan. Model face shield yang transparan sehingga kita masih bisa melihat ekspresi wajah lawan bicara kita.

Face shield ini berfungsi sebagai penghalang droplet yang dikeluarkan seseorang saat bersin dan batuk di dekat kita. Droplet adalah cairan atau cipratan air liur yang keluar dari mulut seseorang saat ia bersin, batuk, bahkan saat berbicara.

Baca juga: Gerakan Politik KAMI Mengganggu Penanganan Covid-19

Namun ternyata, menggunakan face shield untuk bepergian keluar rumah tidak cukup efektif untuk mencegah penularan virus Corona. Orang yang mengenakan face shield tanpa disertai masker, tetap dapat menyemprotkan droplet atau cairan air liur saat batuk, bersin dan berbicara.

Dilansir dari detik.com, peneliti dari Florida Atlantic University meneliti kinerja pelindung wajah dalam menghambat penyebaran droplet berukuran aerosol. Hasilnya menunjukkan meski face shield mampu memblokir droplet yang besar, namun droplet yang berukuran kecil bisa tersebar dengan relatif mudah di semua sisi face shield.

Apabila memakai face shield saja, droplet aerosol yang lebih kecil dapat masuk ke bagian bawah pelindung wajah dan bisa terhirup dengan mudah. Para peneliti menemukan face shiled hanya 23 persen efektif untuk melindungi diri dari paparan virus.

Pemerintah pun menganjurkan bahwa penggunaan masker itu wajib, meskipun belakangan ini face shield sangat populer. Menggunakan pelindung wajah tanpa menggunakan masker ibaratkan memakai payung tanpa jas hujan.

Yang artinya kita akan tetap terkena cipratan air hujan, bukan?

Dilansir dari detik.com, Ahli penyakit tropik dan infeksi dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Erni Juwita Nelwan, SpPD, mengatakan bahwa masker maupun face shield mempunyai kelebihan masing-masing. Untuk hasil maksimal dalam mencegah penularan virus Corona, dr Erni menyarankan untuk menggunakan keduanya bersama.

“Menggunakan masker kain ditambah dengan face shield itu jauh lebih baik proteksinya, karena virusnya akan terhalang,” kata dr Erni.

Meski begitu, mengenakan masker tetap menjadi cara utama yang wajib dilakukan untuk menghindari pemaparan virus Corona. Penggunaan face shield itu sendiri, hanya untuk pelengkap masker. Bukan untuk menggantikan peran masker. Karena face shield tidak benar-benar menutupi hidung dan mulut. Jadi, jika kalian ingin lebih aman ketika beraktifitas di luar rumah, kalian bisa mengenakan masker dan face shield untuk melindungi diri dari paparan virus Corona.

Related Posts

Add New Playlist