Oleh : Rebecca Marian (Mahasiswa Papua Tinggal di Jakarta)
Situasi Wamena pasca kerusuhan berangsur kondusif. Hal itu terlihat dari banyaknya pusat ekonomi yang kembali berjalan. Aparat Keamanan pun berkomitmen untuk melindungi seluruh warga tanpa kecuali. Pengungsi diharapkan dapat kembali ke rumah.
Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan bahwa kondisi Wamena, Papua semakin kondusif, masyarakat dihimbau untuk tidak eksodus dan tetap bertahan di Wamena.
Baca Juga
Agus menghimbau kepada para warga agar tidak eksodus jika tidak ada keperluan yang mendesak. Sebab, kondisi Wamena sudah berangsur pulih, termasuk aktifitas perekonomian seperti jual beli di pasar.
Ia juga mengatakan bahwa rasa takut atau khawatir adalah sesuatu yang manusiawi, namun Agus menilau bahwa masyarakat tidak perlu meninggalkan tanah Papua karena tanah Papua memerlukan sumber daya manusia, membutuhkan kegiatan ekonomi yang ujungnya tentu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Papua itu sendiri.
Selain itu, Agus juga berharap agar semua pihak dapat menjaga keamanan di Wamena. Apalagi pemerintah setempat juga memberikan pendampingan terhadap warga.
Sedangkan Kemensos disebut Agus memperkuat program layanan sosial di Wamena bersama sejumlah kampus. Kemensos menyiapkan layanan trauma healing untuk warga Papua khususnya Wamena.
Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Kementrian Sosial memberikan pendampingan kepada para korban kerusuhan yang tersebar di enam titik pengungsian di Wamena, Papua.
Sebanyak enam titik lokas pengungsan telah mereka kunjungi secara reguler yakni di Kodim Polres, Gereja Bethlehem, Gereja Advent, Gereja Homhom dan Masjid Baiturrahman di Wamena.
Menurutnya, hasil asesmen Tim LDP menunjukkan, umumnya pada aspek kognitif para pengungsi menunjukkan perilaku kebingungan, tidak tahu harus melakukan apa, khawatir akan hal yang tidak jelas kedepannya.
Sementara pada aspek emosi, mereka merasa takut, cemas, khawatir, tegang, sering terkejut apabila mendengar suara keras, selalu waspada, curiga, sedih, tidak tenang saat tidur malam.
Sementara itu, Koordinator Tim LDP Milly Mildawati mengatakan untuk penanganan pascakonflik Wamena, pihaknya telah menyusun rencana intervensi yakni membuat jadwal kegiatan bersama anak – anak dan perempuan dewasa, serta pria dewasa di titik – titik pengungsian setiap pagi dan sore hari. Tak lupa tim LDP juga mengajak para penyintas untuk melakukan relaksasi Imajinatif.
Untuk menangani permasalahan di Wamena, Kementrian Sosial telah menyalurkan bantuan senilai Rp 3.89 miliar untuk korban bencana sosial kerusuhan di Wamena, Papua. Adapun korban meninggal dunia, Kemensos memberikan santunan kepada ahli waris senilai Rp 15 juta per jiwa.
Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, Pemerintah mengklaim kondisi Wamena, Papua telah berangsur pulih usai kerusuhan di daerah tersebut pecah beberapa waktu lalu.
Ngabalin mengatakan demikian karena terdapat sanak famili seperti paman dan adik ipar yang tinggal di sana.
Kondusifitas Wamena juga diperkuat oleh penuturan Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw yang mengatakan bahwa situas dan kondisi di Wamena berangsur pulih. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya aktifitas seperti sediakala dan roda perekonomian pun mulai berputar kembali.
Selain itu, di Jalan Trikora juga sudah ramai dilalui kendaraan para pegawai dan pekerja menuju tempat mereka bekerja.
Aparat keamanan juga terus menjada situasi sekaligus mengembangkan penyidikan untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku kerusuhan.
Terkait hal tersebut, Paulus menyebutkan bahwa pihaknya telah menahan 7 tersangka kerusuhan yan terjadi di Wamena. Di sisi lain Paulus juga memastikan bahwa pihaknya akan terus berupaya melakukan pengejaran terhadap pelaku kerusuhan lainnya.
Pada kesempatan berbeda, Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta pun berharap agar pemulihan perekonomian di Wamena Papua bisa berjalan dengan cepat.
Menurutnya, perdagangan bahan kebutuhan pokok memberikan kontribusi kedua terbesar sekitar 16,5 persen bagi perekonomian Wamena, setelah sektor transportasi dan pergudangan yang menyumbang 18,7 persen.
Sementara itu Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, meminta agar masyarakat di seluruh Indonesia untuk tidak beropini atau mengeluarkan pernyataan – pernyataan yang dapat membuat situasi semakin memanas dan tidak kondusif. Melalui akun twitternya, dirinya juga berdoa agar Indonesia senantiasa diberikan kedamaian dan jalan keluar untuk menuntaskan semua permasalahan yang sedang dihadapi.
Kita semua tentu berharap agar kondusifitas Wamena tetap terjaga, sehingga masyarakat dapat kembali memulai aktifitas seperti biasanya, tanpa ada rasa takut akan adanya ancaman dari pihak yang tidak bertanggungjawab.