Ini Pesan Wapres Jusuf Kalla Ketika Meresmikan Menara Masjid Gontor

Wakil Presiden M. Jusuf Kalla meresmikan Menara Baru Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor dan Gedung Pusat Studi Ekonomi Islam Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor Komplek Pondok Pesantren Darussalam GontorGontor 1 yang berada di Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Kamis(03/10/2019).

Rombongan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla tiba di Universitas Darussalam Gontor pada pukul 07.45 Wib menggunakan helikopter Super Puma dari Lanud Iswahjudi, Maospati, Magetan, didampingi Menkominfo Rudiantara dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Baca juga: Ini Pesan Pimpinan Gontor Saat Silaturahmi dengan IKPM Madinah

Baca Juga

Wakil Presiden beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pondok Modern Darussalam Gontor dengan menggunakan transportasi darat.

Turut hadir dalam pertemuan di Balai Pertemuan Pondok Modern Darussalam Gontor di antaranya Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, KH. Hasan Abdullah Sahal dan KH. Syamsul Hadi Abdan, anggota badan wakaf dan juga ketua-ketua lembaga di PMDG.

Usai pertemuan di Balai Pertemuan Pondok Modern, Wakil Presiden M. Jusuf Kalla didampingi pimpinan pondok beserta jajarannya, meresmikan menara baru Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor yang ditandai dengan ditekannya tombol peresmian serta penandatanganan prasasti peresmian menara tersebut.

Dalam Sejarahnya, sebelum membangun Masjid Jami’ baru, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) sudah memiliki masjid lama (Masjid Pusaka) yang berada tepat di depan kantor Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) saat ini.

Masjid Pusaka ini tidak dapat menampung para santri yang semakin lama semakin banyak jumlahnya. Meskipun upaya untuk meluaskan Masjid Pusaka ini sudah sering dilakukan, namun tetap saja belum mampu menampung jumlah santri yang terus meningkat pada saat shalat jama’ah, terutama Shalat Jum’at, jama’ah meluber hingga memenuhi ruangan kelurahan, latar kelurahan dan halaman sebelah selatan masjid.

Setelah melalui perencanaan dan penghitungan yang panjang, akhirnya pada tahun 1967, selepas Peringatan Lima Windu PMDG diadakan sidang Panitia Pembangunan Masjid yang juga dihadiri oleh ketiga Trimurti PMDG. Pada 16 Desember 1970 dimulailah penggalian pondasi di atas area seluas 1960 m2, dan mulai dibangun pada tahun 1969. Dan pada 4 Maret 1978 Masjid Jami’ PMDG beserta menaranya diresmikan oleh Presiden kedua Republik Indonesia, H. M. Soeharto, bersamaan dengan acara Perayaan Kesyukuran Setengah Abad PMDG.

Tepat pada hari Senin, 19 September 2016 sejak peletakan batu pertama oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo, menara baru ini mulai dibangun, dengan total biaya pembangunan yang mencapai 15,5 milyar rupiah, dan selesai pembangunannya pada tanggal 28 Februari 2019. Menara baru ini dirancang dua kali lipat lebih tinggi dari menara sebelumnya. Menara lama yang mulai dibangun pada tahun 1977 itu hanya setinggi 45 meter, sedangkan menara baru direncanakan mencapai tinggi hingga 90 meter meskipun pada realisasinya menara tersebut dibangun dengan tinggi 82 meter.

Selain itu, menara baru ini juga dilengkapi bangunan dasar berlantai tiga seluas 11 x 11 meter persegi.

Lantai pertama diproyeksikan untuk kantor Gontor TV, lantai kedua digunakan untuk Radio Suara Gontor FM, sedangkan lantai ketiga difungsikan sebagai ruang Humas PMDG.

Usai peresmian menara baru itu, Wakil Presiden M. Jusuf Kalla langsung menuju ke Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor untuk menyerahkan dan meresmikan Gedung Pusat Studi Ekonomi Islam UNIDA Gontor atau Center of Islamic Economic Studies (CIES), yang pada awal peletakan batu pertamanya juga oleh M. Jusuf Kalla dan Suahaeli Kalla yang mewakili dari pihak keluarga.

Gedung CIES ini difungsikan sebagai gedung pusat Studi Ekonomi Islam, pusat kajian dan gerakan bisnis strategis yang terkait dengan pengembangan ekonomi dan manajemen. Gedung yang terdiri dari dua lantai yang luasnya hingga 52m x 29,5m, menelan dana pembangunan total kurang lebih Rp 11 miliar dan seluruh pembiayaannya merupakan bantuan dari keluarga Haji Kalla.

Related Posts

Add New Playlist