Laporan: Aurelia Syafira Widya
Belakangan ini sering kita temukan beberapa online shop kerap menjual baju bekas atau baju impor di instagram. Peminat berbelanja di thrift shop atau tempat baju bekas memang lagi di sukai banyak orang.
Selain harganya yang murah, kamu juga bisa menemukan baju-baju yang unik, branded dan tidak pasaran. Selain itu juga ada beberapa baju second impor sisa produksi. Namun tahukah kalian bahwa baju bekas tersebut berbahaya bagi kesehatan tubuh kita? Berikut penjelasannya.
Pembeli pakaian bekas dapat rentan mengalami infeksi kulit, pencernaan sampai infeksi saluran kemih. Sudah pernah dilakukan pengujian ada beberapa jenis mikroorganisme bertahan hidup pada pakaian yaitu bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus), bakteri Escherichia coli (E. coli), dan jamur (kapang atau khamir).
Direktur Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Widodo mengungkapkan, berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh kementerian, produk pakaian bekas impor mengandung banyak bakteri yang berbahaya bagi kesehatan.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, ditemukan sejumlah koloni bakteri dan jamur yang ditunjukkan oleh parameter pengujian Angka Lempeng Total (ALT) dan kapang pada semua contoh pakaian bekas yang nilainya cukup tinggi.
Awalnya dari kontak langsung dengan kulit atau lewat oleh tangan kita yang kemudian membawa infeksi masuk lewat mulut, hidung, dan mata.
Cemaran bakteri dan kapang dapat menyebabkan gangguan beragam kesehatan.
– Bakteri S. aureus dapat menyebabkan bisul, jerawat, dan infeksi luka pada kulit manusia.
– Bakteri E. coli menimbulkan gangguan pencernaan (diare), serta jenis jamur seperti kapang (Aspergillus spp.) dan khamir (Candida spp.) dapat menyebabkan gatal-gatal, alergi bahkan infeksi pada saluran kelamin.
Sedangkan isu penularan penyakit HIV dari pakaian import bekas memang tidak, karena penularan virus HIV melalui darah.
Baca juga: Begini Aksi Gotong Royong Tim Satgas Covid 19 di Gontor
Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak lagi membeli dan menggunakan produk pakaian bekas impor.
Selain mengandung banyak bakteri yang merugikan bagi kesehatan, menggunakan pakaian bekas impor juga merendahkan martabat bangsa.
Selain menganjurkan untuk tidak membeli produk bekas, Kementerian perdagangan juga mendorong masyarakat untuk membeli produk dalam negeri.
Ia bercerita, banyak produk-produk dalam negeri yang kualitasnya jauh lebih baik jika dibanding dengan produk asing yang bermerek. Banyak juga produk lokal yang telah mendunia sehingga menurutnya masyarakat tidak perlu malu menggunakan produk dalam negeri.
Tetapi jika kalian terpaksa harus membeli baju bekas atau thrifting, berikut adalah cara memberishkan baju bekas agar terbebas dari kuman dan bakteri yang berhasil kami rangkum dari beberapa sumber.
1. Rebus pakaian sebelum di cuci.
Mungkin cara ini terdengar aneh, tapi memang benar baju bekas memang seharusnya direbus terlebih dahulu sebelum dicuci dengan deterjen. Tujuan perebusan baju ini adalah sterilisasi untuk membunuh kuman, bakteri, dan virus. Karena mereka akan mati apabila berada dalam suhu panas yang tinggi. Jika kamu takut merebus akan merusak warna baju kamu, sebaiknya kamu bisa membaca di label baju. Disitu ada petunjuk perawatan pakaiannya. Kamu bisa merebus baju bekas pada suhu 100 derajat celcius selama 10 menit agar kuman benar-benar hilang.
2. Cuci menggunakan tangan.
Hindari menggunakan mesin cuci, sebaiknya untuk baju bekas gunakan lah cara manual yaitu mencuci dengan tangan. Setelah merebusnya, kamu cuci dengan tangan dan pastikan baju tersebut tidak bercampur dengan baju bersih yang lainnya. Mencuci dengan tangan akan membantu kamu menghilangkan kuman, bakteri, dan virus secara menyeluruh. Bila perlu gosok baju dengan sikat gigi bekas.
3. Gunakan sabun antiseptic.
Dianjurkan untuk menggunakan sabun antiseptik untuk menghilangkan kuman yang masih tersisa setelah merebus pakaian. Penggunaan sabun antiseptik ini juga untuk menghilangkan kuman yang masih tersisa. Sabun antiseptik dikenal memiliki manfaat yang lebih besar daripada sabun biasa. Kelebihan utama sabun ini adalah membersihkan kulit secara sempurna, membunuh kuman, jamur, bakteri, dan virus yang ada di baju.
4. Gunakan pewangi pakaian
Setelah mencucinya dengan sabun antiseptik, jangan lupa gunakan pewangi untuk menghilangkan bau apek pada pakaian. Baju yang kamu pilih mungkin masih terlihat bagus. Akan tetapi, baju tersebut berbau tak sedap karena sudah terlalu lama berada di garage sale atau pemilik sebelumnya tidak mencuci baju tersebut sampai bersih.
Nah itu dia cara agar pakaian thrifting kalian terbebas dari bakteri. Kalau bisa, jangan beli baju bekas ya karna berbahaya untuk kesehatan. Fashionable boleh, tetapi harus ingat kesehatan juga ya!
Ancam Stabilitas Bangsa, Presiden Prabowo Perkuat Pengawasan Peredaran Narkoba Oleh: Darmawan Hutagalung Presiden Prabowo Subianto…
Presiden Prabowo Subianto terus melakukan berbagai upaya pemberantasan narkoba. Salah satunya adalah bertemu dengan Presiden…
Indonesia Perkuat Kerja Sama Internasional untuk Meningkatkan Ekspor UMKM Oleh: Arsyinta Mentari Indonesia terus memperkuat…
Presiden Prabowo Berkomitmen Berdayakan UMKM Lewat Program Penghapusan Utang Jakarta, - Presiden Republik Indonesia, Prabowo…
Kunjungan Presiden Republik Indonesia (RI) ke-8, Prabowo Subianto, ke China dan Amerika Serikat (AS) baru-baru…
Kunjungan Kerja Presiden Prabowo Memperkuat Jaringan Ekonomi Global untuk Pemerataan Ekonomi Presiden Republik Indonesia, Prabowo…