“Sate, Sate….Sate” Suara khas penjual sate memang akrab di telinga warga Jakarta. Dengan gerobak, mereka biasanya berkeliling menjajakan dagangannya ke kompleks perumahan warga Ibu Kota. Sebagian dari mereka berasal dari Pulau Madura. Namun, beda halnya dengan Amor Pria kelahiran Pandegelang, Banten 33 Tahun silam.
Amor berhasil menaklukkan angkuhnya Ibu Kota Jakarta. Dia memulai usaha jualan sate ikut dengan sang ayah, namun karena adanya tekat kuat dirinya dapat berkeliling sendiri.
Amor menjadi pedagang sate bermula pada sekitar tahun 2002 an saat dia hijrah dari kampung halaman mengikuti jejak kedua orang tuanya.
Baca Juga
“Saya sudah berdagang dari lulus SMA, dulunya saya sering ikut bapak berdagang dan alhamdulillah sekarang saya bisa ambil ilmunya,” kata Amor saat berdagang di Kampung Makassar, Jakarta Timur, Jumat (30/10).
Baca juga: UU Cipta Kerja Mampu Memulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi
Amor juga mengatakan, bahwa dalam seharinya bisa menghabiskan 5 Ekor Ayam untuk dijadikan sate.
“Alhamdulillah saya dari rumah habis shalat maghrib keliling Kampung Makassar dan biasanya saya setiap malam jam 11 sudah mangkal disamping kiri Alfamidi,” kata Amor.
Amor juga mengatakan, jika bagi warga yang ingin memesan untuk cathering dan acara apapun, bisa mendatangi rumah Amor di Jalan Wijaya Kusuma GG Masjid AL HIDAYAH NO 77 Kelurahan Makassar dan menghubungi di No Tlp Whatsapp 087888666388.