Presiden Joko Widodo atau Jokowi pagi tadi memanggil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Istana Negara, Jakarta.
Juru bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak membenarkan hal tersebut, meski tidak merinci isi pertemuan keduanya.
“Iya laporan rutin terkait pemerintahan,” ujar Dahnil.
Baca Juga
Kemudian Prabowo diketahui menjelaskan mengenai agenda Rapat Pimpinan Kemhan pada pertengahan Januari kepada Jokowi. Prabowo juga mengundang Jokowi menghadiri acara Kemhan tersebut.
“Tadi Menhan Pak Prabowo minta waktu kepada Bapak Presiden untuk menjelaskan tentang Rapim Kemhan pada 18 Januari mendatang,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan, Jumat (6/1).
Prabowo berharap Presiden Jokowi dapat hadir di agenda tahunan Kemhan tersebut. “Pak Menhan juga mengundang dan mengharapkan kehadiran Bapak Presiden, jika belum ada agenda pada waktu yang sama,” ujar Bey.
Prabowo akhirnya bicara soal pertemuannya dengan Jokowi di Istana Kepresidenan. Prabowo menyebut pertemuannya dengan Jokowi itu merupakan pertemuan antara seorang menteri dan kepala negara dan pemerintahan.
“Pertemuan Presiden dan menterinya adalah konfidensil (kofidensial),” kata Prabowo kepada wartawan di kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (7/1).
Jika merujuk laman https://kbbi.web.id, kofidensial artinya kepercayaan kepada seseorang atau beberapa orang tertentu yang menyangkut hal-hal yang bersifat pribadi. Bisa diartikan Prabowo merahasiakan isi pertemuannya dengan Jokowi.
Meskipun tak ingin menjelaskan lebih lanjut, Prabowo menyebut pertemuannya itu menyangkut soal dirinya yang merupakan Menteri Pertahanan. Sehingga, kata Prabowo, hal itu tak dapat diumbar seluruhnya.
“Apa lagi Presiden dan Menteri Pertahanan. Masa diceritain kepada semua,” jawab Ketum Partai Gerindra itu sambil tertawa.