Presiden Jokowi Kecam Serangan Israel

Oleh : Zainudin Zidan

Israel kembali menyerang Palestina dan dengan kejamnya mereka memberondong peluru, sehingga lebih dari 100 orang menjadi korban. Kekejian Israel langsung dikritik keras oleh seluruh pemimpin negara lain, termasuk Presiden Jokowi. Beliau mengecam Israel dan mendesak PBB agar bertindak tegas untuk menangani masalah ini.

Saat rakyat Palestina diserang oleh tentara Israel, maka Presiden Jokowi langsung bereaksi keras. Beliau menegaskan bahwa Indonesia akan terus bersama Palestina dan mengutuk kekejaman yang ada di sana. Juga mendorong Dewan Keamanan PBB agar segera menurunkan tentaranya dan menengahi konflik, agar tidak terjadi perang berkepanjangan.

Baca Juga

Serangan ke Palestina sungguh menyesakkan dada karena pertama mereka menyerang kompleks masjid, dan perusakan terhadap rumah ibadah adalah bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sangat keras. Kedua, korban dari kekerasan tentara Israel rata-rata adalah wanita dan anak-anak, sehingga mereka yang tak bersalah malah harus kehilangan nyawa dan syahid.

Presiden Jokowi langsung menghubungi beberapa pemimpin dunia, seperti Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, PM Singapura Lee Hsien Loong, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah dan PM Malaysia Muhyiddin Yassin.

Tujuan dari audensi via telepon ini adalah untuk membahas masalah konflik antara Israel dan Palestina, agar segera ada solusi untuk mengurangi penderitaan rakyat Palestina.

Dalam pembicaraannya, Presiden Jokowi membahas tentang keadaan warga sipil Palestina di jalur Gaza. Presiden meminta agar agresi ke Palestina dihentikan. Karena serangan ini telah meruntuhkan gedung dan perumahan penduduk, sehingga 10.000 warga di Gaza mengungsi ke tempat yang aman.

Serangan Israel terhadap Palestina mendapat kecaman dari Presiden Jokowi, karena mereka melakukannya tidak hanya sekali, melainkan sudah berkali-kali. Konflik karena perebutan wilayah ini terjadi berlarut-larut, tetapi belum ada solusi untuk mengakhirinya. Sehingga rakyat Palestina yang jadi korban.

Indonesia tak hanya membantu dari segi moril tetapi juga materiil. Bantuan dana juga akan diberikan untuk mengurangi penderitaan rakyat Palestina. Sehingga mereka bisa bertahan hidup dan tak lagi kesusahan karena harta bendanya hancur kena bom saat ada penyerangan oleh tentara Israel.

Setelah ada desakan dari Presiden Jokowi, akhirnya Sekretaris Jendral PBB Antonio Guiterres bersuara. Ia menilai serangan di jalur Gaza melanggar hukum internasional. Ia juga kecewa karena banyak korban dari warga sipil, dan kebanyakan mereka adalah anak-anak yang tak bersalah.

Ketika PBB sudah bereaksi, maka Israel mempertimbangkan untuk gencatan senjata. Apalagi pemerintahan Israel ditentang oleh banyak pihak, mulai dari Indonesia dan banyak negara lain, hingga rakyatnya sendiri. Mereka yang masih memiliki hati, juga tak setuju akan kekejaman tentara Israel dan mengutuk pengusiran terhadap warga Palestina di perbatasan.

Keberhasilan ini tentu melegakan karena ada harapan untuk mengakhiri serangan terhadap penduduk Palestina. Semoga ini menjadi akhir untuk mengakhiri konflik dan menyelamatkan warga Palestina. Karena faktanya, Palestina sudah merdeka secara resmi dan diakui oleh dunia internasional pada tahun 1988. Jangan ada lagi serangan yang memicu modus penjajahan.

Mengapa Sekjen PBB Antonio Guterres mau mendengar suara Indonesia? Karena saat ini Indonesia menjadi salah satu anggota Dewan Keamanan PBB, sehingga posisinya berpengaruh di dunia internasional. Jika pemerintah Indonesia menekan, akan ada dukungan juga dari negara lain, sehingga PBB bisa bersikap tegas untuk mengakhiri permasalahan di Palestina.

Ketika Israel menyerang Palestina secara terang-terangan, maka pemerintah Indonesia langsung mengecam, juga mendesak PBB agar langsung bertindak untuk menengahi konflik ini. Indonesia berhasil jadi juru damai dan pemerintah berusaha menyelamatkan rakyat Palestina secara diplomasi modern.

Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute

Related Posts

Add New Playlist