Oleh: Fika Rahma
Setelah sukses mengamnakn momentum Natal 2019, Pemerintah langsung bersiaga guna mengamankan tahun baru 2020. Tak hanya di sektor keamanan, namun persiapan Pemerintah tersebut dilaksanakan secara menyeluruh ke berbagai bidang lainnya.
Sudah menjadi rutinitas setiap menjelang akhir tahun, negara beserta aparaturnya sibuk dalam upaya pengamanan Tahun Baru. Meski bukan kali pertama, pengamanan ini memiliki tantangan tersendiri di tiap tahunnya. Menengok pada kacamata pengalaman, menjelang akhir tahun selalu menjadi titik paling rawan. Mengingat, dalam momentum tahun baru seringkali dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.
Para pelaku kriminal ini sengaja membuat suasana makin chaos dan menyebar ketakutan di seluruh warga. Bukan hanya di Indonesia saja, peristiwa pergantian tahun. seolah menjadi waktu paling ideal guna menyebar kekacauan. Implikasinya ialah membuat rasa aman dan nyaman menjadi berkurang. Sehingga pengamanan pun harus terus menerus diberikan secara berkesinambungan, agar situasi kondusif selalu dapat diwujudkan.
Baca Juga
Upaya pengamanan tak hanya disatu sektor saja. Terdapat titik-titik yang dijaga serta dikawal penuh oleh para personel gabungan TNI dan juga Polri. Pemerintah juga memastikan kondisi pangan akan aman menjelang pergantian tahun ini. Kesiagaan pemerintah juga terlihat dalam mewujudkan kelancaran juga kenyamanan di sektor transportasi.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan instansi lainnya saling bersinergi dalam menjaga kelancaran dan kenyamanan menjelang Natal dan Tahun Baru 2020.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan posko siaga untuk musim mudik Natal dan juga Tahun Baru di seluruh jaringan nasional di wilayah Indonesia.
Dirinya menyampaikan, Kementerian PUPR akan menyediakan hingga 26 toilet cabin, 13 unit bus toilet kelas VIP, 13 unit mobil tinja, 63 unit mobil tangki air, serta hidrant umum sebanyak 449 di lokasi rest area di jalan tol dan disebar juga di ruas-ruas jalan nasional.
Tak hanya itu, di ruas jalan tol juga akan disediakan mobile top up, mobile reader, dan penjualan kartu perdana e- money (uang elektronik) pada GT dengan kepadatan lalu lintas tinggi. Sementara untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti bencana alam tanah longsor akibat pergantian musim, dirinya mengaku telah menyiagakan tim tanggap bencana pada titik-titik rawan bencana.
Basuki menambahkan, dalam rangka libur natal 2019 dan tahun baru 2020, akan menggratiskan tol layang Jakarta-Cikampek . Tol layang yang telah diresmikan pada pekan ke-2 Desember bakal langsung digratiskan hingga natal dan tahun baru berlangsung.
Berkenaan dengan tarif yang akan berlaku setelah Natal dan Tahun Baru, Basuki belum memutuskannya. Pihaknya akan melakukan rapat terlebih dahulu dengan pihak Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Rencananya, hanya kendaraan golongan 1 dan 2 saja yang dapat melewati tol layang Jakarta-Cikampek.
Di lain pihak Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi ada sekitar 16 juta penumpang yang akan mudik menggunakan transportasi darat, laut dan juga udara. Menurut evaluasi, MenHub merincikan data sebagai berikut; penggunaan moda Kereta Api 5,9 juta, jalur laut 1,1 juta, angkutan jalan 1,75 juta, jalur penyeberangan 2,2 juta, dan udara sekitar 5,2 juta,
Guna mengantisipasi lonjakan arus mudik, Menhub menerapkan beberapa strategi. Yakni, membatasi operasi kendaraan angkutan barang, melakukan inspeksi terhadap truk over-dimension (ODOL), penerapan grafik perjalanan kereta api dan melakukan koordinasi dengan BMKG terkait kondisi cuaca khusus bagi angkutan laut. Kemudian untuk angkutan udara, Menhub akan melakukan ramp check, meningkatkan jam operasi bandara serta menghimbau tarif tiket agar dirasa lebih terjangkau.
Tindakan di sektor keamanan juga diperkuat, hal ini seperti yang diutarakan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. Yang mana meminta TNI dan kepolisian untuk mengantisipasi sejumlah potensi kerawanan dalam perayaan Natal 2019 dan menjelang Tahun Baru 2020.
Kerawanan ini meliputi; Aksi-aksi ancaman teror, sweeping swasta oleh oknum tertentu, intoleransi antar umat beragama, hingga pembakaran rumah ibadah juga harus diantisipasi sedini mungkin. Mahfud menyatakan aparat harus meningkatkan kewaspadaan apalagi sepanjang 2019 terdapat beberapa aksi teror yang menonjol.
Untuk itu dia menegaskan perlu adanya peningkatan pengamanan seperti di tempat-tempat ibadah, tempat wisata, dan juga keramaian. Sehingga seluruh masyarakat akan merasa aman dan terlindungi dengan kehadiran pemerintah
Pada kesempatan yang sama, Brigadir Jenderal Argo Yuwono selaku Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri mengatakan dalam operasi ini intelijen juga telah memetakan adanya potensi kerawanan. Pihaknya akan mengedepankan tindakan preventif.
Kolaborasi dan sinergi dari berbagai kementerian terkait guna mengamankan tahun baru ini diharapkan mampu menciptakan kondusifitas menjelang pergantian tahun. Kendati demikian, warga negara juga harus bersinergi dengan mendukung berbagai langkah preventif yang diambil oleh pemerintah, sehingga akan menghadirkan kolaborasi yang pas untuk menciptakan kondisi aman dan nyaman.