Pemerintah Mempercepat Pemulihan Ekonomi

Pemerintah Mempercepat Pemulihan Ekonomi

Oleh : Aulia Hawa

Pemerintah terus mempercepat upaya pemulihan ekonomi nasional, khususnya di tahun 2022. Salah satu upaya Pemerintah tersebut adalah dengan meningkatkan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di masa Pandemi Covid-19.

Baca Juga

Pandemi selama hampir 2 tahun ini membuat perekonomian global nyaris bergoyang kencang, termasuk juga di Indonesia. Imbasnya, roda finansial negara tidak berjalan sekencang biasanya, karena daya beli masyarakat yang menurun drastis.

Pemerintah berusaha keras agar daya beli naik kembali karena jika hanya stagnan, bahkan berhenti, akan sangat berbahaya bagi masa depan perekonomian Indonesia.

Salah satu yang paling terkena dampak pandemi adalah pengusaha kecil dan menengah (UMKM) karena modal mereka relatif kecil, sementara jika daya beli masyarakat menurun maka mereka kesulitan untuk memutar uang modal.

Padahal hal ini berbahaya karena bisa membuat bisnisnya bangkrut dengan cepat. Berarti akan menambah pengangguran dan makin menambah masalah sosial di Indonesia.
Untuk mencegah hal-hal negatif seperti itu maka pemerintah akan menaikkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar 371 triliun, padahal tahun 2020 hanya 285 triliun, sementara suku bunganya 6%. Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa kenaikan plafon KUR tahun 2022 karena dibutuhkan dalam percepatan ekonomi di masa pandemi.
Airlangga melanjutkan, pemerintah berada dalam momentum yang tepat untuk memperluas pembiayaan usaha kepada UMKM dan memulihkan ekonomi nasional. Dalam artian, memang sekarang saat yang tepat karena bidang kesehatan sudah diatasi (karena jumlah pasien corona terus menurun) oleh karena itu saatnya berfokus pada bidang ekonomi.
Plafon KUR juga dinaikkan, yang dulu di atas 10 juta hingga 50 juta, saat ini jadi di atas 10 juta hingga 100 juta. Diharap dengan kenaikan plafon maka akan membantu pengusaha UMKM agar mendapat pinjaman modal yang nominalnya lebih besar. Dengan modal yang lebih besar maka usahanya akan makin lancar karena bisa membeli alat-alat penunjang untuk operasional.
Ketika plafon KUR dinaikkan maka para pengusaha UMKM yang diuntungkan karena mereka bisa mengajukan kredit ke bank BUMN dan dipastikan lolos, karena dana yang disiapkan pemerintah makin besar. Jika pengusaha kecil dan menengah mendapatkan pinjaman modal maka bisa membuka kembali usahanya dan bisa berjalan lagi sehingga mendapatkan keuntungan.
Kemudian, saat bisnis UMKM jalan lagi maka mereka terus berusaha untuk berpromosi lalu daya beli masyarakat naik perlahan-lahan. Pengusaha kecil dan menengah memanfaatkan sosial media untuk memasarkan produknya dan memperluas cakupan market, sehingga makin banyak pembeli. Pembeli yang datang tak hanya dari masyarakat sekitar tetapi juga yang jauh, karena tahu saat ada promosi di medsos.
Dengan demikian maka ada efek domino positif yang diciptakan yakni meningkatnya daya beli masyarakat. Hal ini amat bagus karena bisa menggerakkan lagi roda perekonomian yang sempat tersendat-sendat di awal pandemi. Juga menyehatkan lagi kondisi finansial negara.
Pengusaha UMKM tak hanya masuk ke pasar nasional tetapi juga internasional, apalagi syarat untuk ekspor dipermudah oleh pemerintah. Dengan demikian usaha mereka akan makin maju karena sudah masuk ranah ekspor dan mendapatkan keuntungan dalam mata uang dollar.
Sudah jelas bahwa kenaikan plafon kredit usaha rakyat berdampak positif bagi pengusaha kecil dan menengah. Mereka bisa melanjutkan lagi bisnisnya dan tak jadi gulung tikar, tetapi lanjut berdagang karena ada pinjaman modal dari bank BUMN. Ketika ada perhatian dari pemerintah maka mereka makin semangat dalam memasarkan produknya.

)* Penulis adalah kontributor Pertiwi institute

Related Posts

KTT G20 Momentum Bangkitkan Ekonomi di Indonesia

Pemerintah Indonesia semakin intensif dalam mengakselerasi perluasan pasar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya dalam upaya meningkatkan...

Add New Playlist