Oleh : Muhammad Yasin
Merebaknya Virus Corona yang telah menyebar hampir di banyak negara, membuat Indonesia makin gencar berupaya mengantisipasi hal ini. Badan kesehatan Dunia (WHO) pun mengakui bahwa penanganan virus Corona di Indonesia telah berstandar internasional.
Tak dipungkiri, kini status penyebaran virus Corona yang telah menggegerkan dunia masih erkembang di kota Wuhan, Tiongkok ini dianggap sebagai wabah yang mengerikan.
Baca Juga
Pasalnya, korban yang terpapar tak jarang yang kemudian berakhir dengan kematian. Korban terdampak ini biasanya akan langsung di karantina serta diberi sejumlah perawatan.
Tak hanya di negara-negara tetangga, Indonesia sendiri termasuk yang meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi hal ini. Salah satunya ialah penerbitan travel advice guna meminimalisir penyebaran virus ini.
Travel advice ini ditengarai dilakukan dengan cara menghentikan sementara kegiatan promosi pariwisata di China serta pembatasan perjalanan ke luar negeri khususnya China.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama, telah mengalihkan sementara waktu kegiatan promosi serta pemasaran wisata ke daerah-daerah yang tidak terdampak penyebaran virus korona.
Wishnutama menerangkan bahwa Kementerian Luar Negeri menerbitkan imbauan perjalanan khususnya bagi WNI menuju China. Sedangkan untuk promosi tengah dialihkan dari pasar Wuhan, seperti Australia, Eropa, Amerika Serikat dan lainnya.
Selain itu dirinya menilai perlu adanya sebuah langkah antisipatif oleh semua pemangku kepentingan sektor pariwisata di tanah air guna mencegah masuknya virus corona ke Indonesia. Termasuk stakeholder pariwisata termasuk asosiasi serta seluruh kepala Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten serta Kota turut andil dalam upaya pencegahan ini.
Sementara itu, dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh pihak Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya, beliau menyatakan Kemenhub telah menutup rute penerbangan dari dan menuju ke Wuhan, China, untuk mengantisipasi dampak penyebaran virus korona tersebut.
Menkes Terawan Agus Putranto juga menyebut hingga saat ini tidak ada WNA maupun WNI di Indonesia yang sudah terjangkit virus korona. Disamping itu pemerintah juga telah menyediakan alat pendeteksi suhu tubuh hingga 135 pintu masuk di Nusantara serta menunjuk sedikitnya 100 rumah sakit untuk dapat bersiaga guna menangani penyebaran virus tersebut.
Menurut sejumlah laporan, sebanyak 243 WNI di pusat kejadiannya, di Hubei, Wuhan dinyatakan dalam kondisi sehat. Yang terpenting ialah cara mencegahnya dengan menjaga imunitas agar tetap bagus. Selama imunitasnya baik, menerapkan pola hidup sehat, makan tepat waktu maka kondisi tubuh akan baik. Sehingga nantinya tidak mudah terjangkit virus maupun penyakit.
Tak hanya profesional mengantisipasi penyebaran virus korona di Nusantara, Pemerintah juga memperhatikan warga negaranya di luar negeri. Hal ini tercermin kala Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengimbau kepada para pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Singapura agar tidak panik dalam menanggapi kenaikan status tersebut. Meksipun pihak Singapura telah menaikkan status penyebaran virus mematikan ini.
Salah satu bentuk perhatian pemerintah ini juga diwujudkan melalui upaya pemulangan WNI. Berkenaan dengan hal ini, Presiden Joko Widodo telah memastikan sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang selesai menjalani masa observasi di wilayah Natuna dinyatakan dalam keadaan sehat dan terbebas dari virus corona.
238 WNI yang dievakuasi dari kota Wuhan, China ini akan kembali kepada keluarga masing-masing pada Sabtu 15 Februari 2020. Oleh karena itu, , Jokowi mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tak khawatir apabila 238 WNI tersebut pulang ke kampung halaman serta berbaur dengan warga. Jokowi bahkan, memastikan bahwa para WNI tersebut bersih dan tak terpapar virus corona.
Dilaporkan pula bahwa Ida menyerahkan bantuan masker bagi WNI yang berada di Singapura secara simbolis kepada Dubes Swajaya. Yakni, sekitar 4.280 buah masker. Yang mana akan didistribusikan melalui bantuan KBRI di Singapura. Dirinya menuturkan bahwa hal Ini sebagai salah satu ikhtiar dalam mencegah penyebaran virus corona kepada WNI.
I Gede Ngurah Swajaya menyatakan, KBRI di Singapura terus melakukan sejumlah update informasi, khususnya terkait kondisi penyebaran virus corona kepada WNI melalui rilis, jejaring informasi, media sosial dan lain sebagainya. Ia-pun mengimbau kepada WNI yang ada di Singapura, termasuk PMI, untuk selalu berhati-hati dan waspada. Termasuk imbauan penggunaan masker dan cucu tangan dengan sanitasi.
Meski telah menyebabkan kegemparan global, namun upaya yang ditunjukkan pemerintah Indonesia harus diapresiasi. Mengingat dalam kondisi kritis ini ketenangan secara mental psikis harus diprioritaskan. Agar, tidak memimbulkan keresahan yang justru merugikan diri sendiri.
Belum ditemukannya kasus Virus Korona di Indonesia ini bukan berarti membuat pemerintah lemah, justru malah kian mengencangkan aneka upaya agar Nusantara tak terpapar virus yang dianggap mematikan tersebut. Meski masih ada rasa was-was terkait dampak virus korona, pemerintah kembali meyakinkan kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang dalam menghadapi kasus ini.
Lebih lanjut, upaya pencegahan tentunya kembali kepada diri sendiri yakni menjaga pola hidup bersih dan sehat secara keseluruhan. Baik Diluar rumah maupun ketika di tempat publik.
Penulis adalah pengamat sosial politik