Oleh: Dodik Prasetyo
Moment akhir tahun selalu menjadi perhatian tersendiri, selain bertepatan dengan libur sekolah, akhir tahun menjadi hari spesial bagi kaum kristiani yang merayakan Natal dengan saling berkunjung ke sanak saudara. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah dan Aparat Keamanan (Apkam) terus mengantisipasi berbagai hal guna menunjang kelancaran Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020.
Kementerian koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan telah menyiapkan beberapa langkah strategis demi mengamankan perayaan natal dan tahun baru di Indonesia. Menko Polhukam, Mahfud MD menuturkan, bahwa ancaman terorisme masih menjadi salah satu hal yang menarik atensi.
Selain terorisme, beberapa atensi kerawanan jelang natal dan tahun baru diantaranya adalah kelancaran arus lalu lintas dan gangguan kamtibmas. Hal tersebut berdasarkan dengan pengalaman tahun-tahun yang lalu.
Baca Juga
Mantan Ketua MK tersebut mengatakan, adanya peningkatan mobilitas masyarakat dalam merayakan Natal dan Tahun Baru berpotensi menimbulkan kerawanan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat. Dirinya menghimbau, agar penyelenggaraan ibadah keagamaan dapat berlangsung secara aman dan damai, sehingga para jemaat yang melakukan peribadatan di Gereja tidak perlu merasa khawatir.
Pada kesempatan yang sama, Mahfud MD menegaskan bahwa, ancaman Teror, sweeping oleh oknum tertentu, intoleransi antar umat beragama hingga pembakaran rumah ibadah haruslah diantisipasi sedini mungkin.
Ia juga mengajak kepada masyarakat secara luas untuk memastikan penyelenggaraan ibadah keagamaan penuh dengan toleransi, aman dan damai diseluruh tanah air.
Dalam sektor pengamanan, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, Polda Metro Jaya siap mengawal libur Natal dan Tahun Baru dengan menurunkan 10 ribu personel pengamanan. Ia menambahkan pihaknya juga sudah menyiapkan 95 pos pengamanan dan ada juga 27 pos pelayanan masyarakat.
Untuk menunjang kelancaran dan keamanan di Bandara Soekarno-Hatta, Kapolres Kota Bandara AKBP Adi Ferdian juga memperketat Bandara tersebut. Sehingga tidak menutup kemungkinan ancaman teror akan terjadi di fasilitas publik seperti Bandara Soekarno-Hatta.
Adi menyebutkan bahwa pihaknya akan menerjunkan 142 personel untuk mengamankan periode Natal dan Tahun Baru yang akan berlangsung selama 19 hari. Periode tersebut mulai dari 19 Desember 2019 sampai dengan 6 Januari 2020.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) telah menerbitkan surat edaran terkait dengan persiapan perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Edaran ini dikirimkan ke seluruh kepala daerah.
Surat edaran tersebut berisi himbauan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota agar saling berkoordinasi, mengambil langkah-langkah. Tito Karnavian selaku Menteri Dalam Negeri mengungkapkan agar pemerintah daerah maupun wilayah agar senantiasa membentuk Posko Pemantauan Terpadu Natal dan Tahun Baru 2020.
Posko tersebut nantinya akan dapat memudahkan koordinasi, memfasilitasi, mengendalikan, serta memonitor persiapan dan pelaksanaan dua perayaan besar tersebut.
Intinya, melalui edaran yang diterbitkan oleh Mendagri tersebut, Pemerintahan Daerah diajak untuk turut serta dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat menjelang persiapan Libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Dalam surat edaran tersebut, Kemendagri memberikan himbauan berkaitan dengan arus lalu lintas dan barang, pemda perlu melakukan pengaturan pada lokasi yang dapat menimbulkan kemacetan, dan juga terhadap kendaraan pengangkut logistik dan bahan bakar.
Selain itu Pemda juga harus secara aktif melakukan pengendalian dan pengawasan harga, stok kebutuhan pokok serta bahan bakar.
Pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 ini, Kemendagri juga meminta kepada pemda untuk mengoptimalkan peran aktif masyarakat melalui tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat dalam rangka mencegah atau menyelesaikan potensi-potensi gangguan melalui prinsip kearifan lokal.
Selain itu, salah satu hal yang tak kalah penting jelang perayaan hari besar keagamaan adalah tersedianya pasokan barang kebutuhan pokok.
Untuk mengantisipasinya, Kementerian Perdagangan terus meningkatkan sinergi dengan instansi pemerintah lainnya, seperti satuan tugas (SATGAS) pangan, pengecekan ketersediaan komoditas pangan jelang perayaan hari keagamaan tersebut.
Sinergitas tersebut dirasa perlu demi menjaga stabilitas harga bahan pokok, mengingat pangan merupakan komoditas yang strategis bagi kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi.
Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat juga harus terus bersinergi dalam menjaga kelancaran Natal dan Tahun Baru 2020, agar tercipta suasana yang aman dan damai.