Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Jurusan Fisika FMIPA Unila di SMAN 1 Way Bungur Lampung Timur

Pada hari Jumat tanggal 2 Agustus 2019, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat Skema Pemula yang berjudul “Peningkatan Kompetensi Profesional Guru SMAN 1 Way Bungur Kabupaten Lampung Timur Melalui Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Dalam Menanamkan Konsep Scientific Approach” dengan narasumber Leni Rumiyanti, S.Pd, M.Sc (Ketua Tim), Prof. Simon Sembiring, Ph.D (Anggota 1), Prof. Posman Manurung (Anggota 2), dan Drs. Ediman Ginting Suka, M.Si ( Anggota 3). Pengabdian Kepada Masyarakat ini juga mengikutisertakan mahasiswa S2 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung, yaitu Liyana Mardova, S.Si dan Amilia Rasitiani, S.Si.

Judul ini dipilih karena menurut Undang-Undang Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 Pasal 10 Ayat 1 dinyatakan bahwa seorang guru setidaknya harus memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional. Kompetensi profesional guru sebenarnya terdiri dari 5 (lima) macam kegiatan, yaitu: (1) menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI), (2) menemukan Teknologi Tepat Guna, (3) membuat alat peraga atau bimbingan,menciptakan karya seni dan (5) mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum. Namun, pada kenyataannya pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi profesional guru, sebagian besar dilakukan melalui KTI.

Konsep Scientific Approach dipilih karena konsep ini direkomendasikan untuk diterapkan menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Setidaknya ada 100 (seratus) metode yang dapat digunakan dalam implementasi Scientific Approach. Hal ini dikarenakan Scientific Approach dirancang sedemikian rupa agar baik guru maupun siswa secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Dengan demikian, guru diharapkan lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning) daripada penalaran deduktif (deductive reasoning).

Dipilihnya SMAN 1 Way Bungur sebagai tempat pengabdian karena belum ada satu pun guru dari SMAN 1 Way Bungur yang mendapatkan sertifikasi guru. Selain itu, hanya ada satu guru yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), sementara 18 guru lainnya berstatus pegawai honorer. Guru di SMAN 1 Way Bungur juga belum pernah mendapatkan penghargaan dalam bentuk apapun baik level lokal, nasional, ataupun internasional.

Menurut Yunanto Putro, S.Pd, M.Pd selaku Kepala SMAN 1 Way Bungur pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru SMAN 1 Way Bungur dalam memahami Sisematika Penulisan KTI, Kode Etik Penulis & etika Kepenulisan, Tata Bahasa KTI, dan Menerapkan Konsep Scientific Approach dalam pembelajaran sesuai dengan kurikulum 13 sehingga kualitas SMAN 1 Way Bungur dapat meningkat.