Oleh: Arzaka Raffan Mawardi (Mahasiswa S1 Universitas Indonesia)
Pondok Modern Darussalam Gontor umurnya genap 100 tahun pada tahun 2026 ini. Gontor didirikan oleh tiga ulama besar Indonesia yakni K.H. Ahmad Sahal, K.H. Zainuddin Fannani, dan K.H. Imam Zarkasyi di Jawa Timur pada tahun 1926. Selama 100 tahun hadir dalam dunia pendidikan Indonesia, Gontor banyak sekali berjasa kepada bangsa Indonesia melalui lulusan-lulusannya yang berkualitas dan siap bersaing. Bagaimana tidak, lulusan atau alumni dari Pondok Modern Darussalam Gontor hadir dan sukses di dalam semua aspek di negara ini.
Banyak alumni Gontor yang menjadi orang penting di negara ini. Di bidang politik misalnya, sangat banyak lulusan Gontor yang terjun ke dunia politik dan berjasa besar bagi bangsa dan negara, contohnya Mantan Duta Besar Indonesia untuk Negara Azerbaijan Prof. Dr. Husnan Bey Fananie M.A .
Saat ini sangat banyak pula alumni-alumni Gontor yang ikut serta di dunia politik dan tentunya dengan kinerja yang sangat-sangat baik karena menerapkan pengajaran-pengajaran islami yang diajarkan di Gontor.
Tidak kalah banyak pula lulusan Gontor yang terjun ke dunia pendidikan. Salah satu tokohnya adalah Prof. Aflatun Muchtar yang menjabat sebagai rektor UIN Raden Fatah Palembang, bahkan banyak lulusannya yang dinobatkan sebagai pahlawan nasional seperti KH Idham Chalid (1921-2010).
Dari daftar lulusan dan image mereka di dunia luar, sudah terlihat bahwa Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor mendidik santri-santri nya agar bisa bersaing di dunia luar. Selain menekankan sisi religius dalam pembelajaran, Gontor juga memprioritaskan pendidikan dari sisi sosial kepada santrinya.
Banyak sekali pelajaran hidup yang dapat diperoleh dari Pondok Modern Darussalam Gontor yang tidak akan bisa didapatkan di tempat manapun di seluruh penjuru negeri. Hal-hal tersebutlah yang membentuk mental dan kesiapan santri-santri nya dalam menghadapi dunia luar sehingga kesuksesan dengan mudah dapat diraih.
Di Gontor, pelajaran yang tak lepas dan selalu diterapkan adalah kedisiplinan. Baik kedisiplinan terhadap Allah SWT, kedisiplinan terhadap waktu, kedisiplinan terhadap diri sendiri, bahkan kedisiplinan terhadap orang lain. Selain itu, keikhlasan terhadap sesuatu diajarkan dapat menjadi faktor kesuksesan seseorang di masa yang akan datang. Keikhlasan seseorang dalam setiap perjuangan dapat menentukan sisi emosionalnya dalam menghadapi segala sesuatu, termasuk masalah yang dihadapi di dunia luar. Keikhlasan dapat menenangkan hati agar dapat tetap fokus mengejar apa yang diimpikan. Santri juga diajarkan mengenai kesederhanaan, tentang ternyata kebahagiaan itu tidak selalu bermewah-mewahan. Kebahagiaan juga dapat muncul dari kesederhanaan.
Lulusan Gontor selalu menerapkan nilai nilai yang diajarkan di Gontor masih dipegang teguh di dalam diri masing masing individu dimanapun mereka berada dan di dalam aspek apapun di kehidupannya. Dalam segala kegiatannya, mereka juga selalu menerapkan nilai-nilai islami dan dakwah islam. Contohnya pada dunia politik, lulusan Gontor yang berkecimpung di dunia politik tidak memiliki stereotip apapun dalam berpolitik. Alumni-alumni nya dibebaskan memilih partai apapun dalam dunia politik Indonesia asalkan tidak menyebar ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan di Gontor. Alumni Gontor dalam berpolitik tidak terkotak-kotakkan, mereka semua saling merangkul satu sama lain, bekerja sama dan selalu menjunjung solidaritas meskipun berasal dari partai dan memiliki kepentingan yang berbeda demi mewujudkan sebuah tatanan politik yang sempurna di Indonesia.
Hal tersebut terus membudaya bagi mereka, bahkan pemilu tahun 2024 ini bukan menjadi alasan mereka untuk terpecah belah saling bermusuhan hanya karena perbedaan pandangan politik. Berpolitik yang semacam inilah yang patut dicontoh oleh politikus lain. Karena berpolitik bukan sebatas siapa yang menang dan siapa yang kalah. Berpolitiklah seperti mereka yang menyatukan dan mendamaikan Indonesia, bukan seperti mereka yang cekcok dan bersaing secara tidak sehat yang berujung kepada kerugian. Kualitas individu mereka dalam berpolitik juga tidak boleh sama sekali diremehkan.
Mereka hadir dalam dunia politik Indonesia dengan inovasi terdepan yang tentunya menjunjung tinggi nilai-nilai islami guna memajukan kesejahteraan bangsa dan negara. Apalagi dengan merangkul massa umat Islam yang begitu banyak, tentunya akan sangat mudah mewujudkan kondisi politik Indonesia yang aman dan tentram.
Pondok Modern Darussalam Gontor bak pabrik santri yang siap meluluskan tokoh-tokoh masa depan yang berkualitas yang dapat berguna bagi lingkungan, kehidupan sosial, bangsa dan juga negara. Tak ayal banyak sekali lulusan Gontor yang sukses dan memberikan timbal balik kepada masyarakat dan juga negara. 100 tahun merupakan waktu yang sangat lama, namun gontor dapat bertahan dan tetap terus mencetak insan-insan berprestasi yang dapat mengharumkan nama Gontor, bahkan mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional. Semoga dengan umurnya yang sudah 1 abad, Gontor tetap dapat diberkahi dan dapat bersinar beratus-ratus tahun ke depan.
Oleh karena itu, Pondok Modern Darussalam Gontor haruslah seksama kita jaga demi wajah pendidikan Indonesia yang lebih maju juga guna mencerahkan masa depan Indonesia. Pondok Modern Darussalam Gontor sungguh merupakan aset negara yang tak ternilai harganya dan merupakan investasi yang sangat menguntungkan bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang
