Oleh : Kurniawan
Masyarakat diharapkan mengikuti dan mendukung Vaksinasi corona wajib karena kita ingin segera memiliki herd immunity dan memujudkan Indonesia . Masyarakat bisa menjadi duta vaksin walau bukan secara resmi, untuk terus mempromosikan program ini agar Indonesia dapat segera bebas dari Covid-19.
Pandemi bagaikan film horor ketika satu demi satu manusia terkena virus covid-19. Namun kita tidak boleh menyerah begitu saja dan wajib sigap untuk mengatasinya. Salah satu caranya adalah dengan vaksinasi, karena setelah disuntik, kita akan memiliki imunitas terhadap corona.
Baca Juga
Sejak awal tahun 2021 ada program vaksinasi nasional yang dicanangkan oleh pemerintah, dan kita semua wajib mendukungnya, demi kekebalan komunal. Sehingga amat wajar jika semua orang harus diinjeksi, tujuannya agar membentuk herd immunity sebagai syarat untuk melepaskan diri dari belenggu pandemi.
Untuk mempercepat terbentuknya herd immunity maka target selesainya vaksinasi nasional dipecepat, dari 18 bulan menjadi 12 bulan saja. Sedangkan untuk injeksi, semula yang ditargetkan bisa 1 juta dalam sehari menjadi 2 juta suntikan vaksin. Semua dipercepat agar kita tak lagi dikejar-kejar oleh ganasnya corona.
Ketua DPR RI AA LaNyalla Mattalitti mengapresiasi keberhasilan pemerintah dalam mencapai target ini. Menurut data dari tim Satgas Penanganan Covid, per tanggal 13 juli sudah ada 2,4 juta suntikan per hari di Indonesia. Rinciannya, 1,99 juta injeksi dosis pertama dan sisanya untuk dosis kedua.
LaNyalla menambahkan, keberhasilan dalam mencapai target ini berkat kolaborasi antara Kementrian Kesehatan, Tim Satgas Covid-19, dan seluruh instansi terkait. Juga merupakan hasil kerja keras dari para tenaga kesehatan yang bertugas saat vaksinasi dan pihak-pihak lain. Dalam artian, kerjasama ini jelas berhasil dan akhirnya rakyatlah yang diuntungkan karenanya.
Oleh karena itu kita wajib angkat topi tinggi-tinggi kepada mereka yang telah mensukseskan vaksinasi nasional, karena berkat mereka masyarakat telah mendapatkan injeksi dengan aman. Apalagi pada vaksinasi massal jumlah yang disuntik tidak sedikit sehingga nakes wajib menjaga stamina saat bekerja. Para tenaga medis berjuang untuk memvaksinasi dan sekaligus mengedukasi masyarakat, bahwa vaksin corona halal dan tanpa efek samping yang berat.
Selain itu, aparat juga mendukung vaksinasi dengan menyelenggarakan program ini, yang tentu di bawah pengawasan Kemenkes dan tim satgas penanganan covid. Vaksinasi massal yang diadakan selalu diserbu peminat, karena tidak hanya untuk kalangan sendiri. Namun masyarakat umum juga boleh mendaftar. Di acara ini bisa sekaligus ratusan orang yang mendapatkan vaksin.
Vaksinasi massal yang diadakan tentu wajib sesuai dengan protokol kesehatan, karena panitia tentu menghidarkan semuanya dari kluster corona baru. Semua orang wajib pakai masker, kalau bisa double masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Saat mengantri bisa sambil duduk agar tidak lelah dan ada jarak sehingga menerapkan physical distancing.
Sebagai warga sipil kita juga wajib mendukung vaksinasi dan dengan sukahati disuntik sampai 2 kali. Apalagi injeksinya gratis, sehingga menunjukkan bahwa pemerintah sangat perhatian kepada rakyatnya. Vaksinasi adalah salah satu ikhtiar untuk bebas corona sehingga wajib dilakukan.
Selain itu, rakyat juga bisa menjadi duta vaksin walau tidak secara formal, untuk menyatakan dukungannya. Caranya dengan berfoto setelah disuntik atau saat diinjeksi, lalu memasangnya di status WA atau FB, atau bisa juga di Instagram. Setelah diunggah maka teman-teman yang lain akan percaya bahwa vaksin ini aman karena tidak membuat seseorang kesakitan.
Rakyat dan seluruh pihak bahu-membahu dalam mendkung vaksinasi, karena program ini baik sekali untuk memberangus corona. Kita bisa lekas mengakhiri masa pandemi jika minimal 75% WNI disuntik vaksin dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Ayo dukung vaksin demi masa depan Indonesia yang gemilang.
Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini