Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan sampai saat ini masih ada konflik-konflik bernuansa agama dan munculnya paham-paham yang eksrem dan radikal.
Menurut dia, secara bertahap konflik-konflik tersebut bisa dikikis dengan mempromosikan moderasi beragama. Karena itu, Yaqut berharap penguatan moderasi beragama tahun ini difokuskan pada aparatur sipil negara (ASN) di kementerian dan lembaga negara.
“Kita berharap pada tahun ini, penguatan moderasi beragama fokus pada ASN di kementerian dan lembaga negara,” ujar Yaqut dalam sambutannya di acara “Temu Peneliti Nasional 2021” di Tangerang Selatan, Jumat (11/6).
Baca Juga
Dia mengatakan, pada ASN tersebut menjadi role model bagi masyarakat sehingga diharapkan mampu melahirkan kebijakan-kebijakan yang mendukung praktik beragama yang moderat. “Sehingga nanti pada 2022, seperti yang dicanangkan Pak Presiden Jokowi, akan menjadi tahun toleransi,” ucapnya.
Menurut dia, beberapa peraturan untuk menyelesaikan masalah-maslah tersebut juga telah diterbitkan sebagai salah satu inovasi dan bentuk rekayasa sosial keagamaan. “Kalau mendengar kata rekayasa sosial memang kesannya rada negatif. Tentu hal ini muncul tidak lain karena trauma sejarah politik Indonesia di masa lalu,” kata Yaqut.