Oleh: Alfiansyah Kumalasari
Presiden Joko Widodo akhirnya melantik pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Periode 2019-2023. Dengan adanya pelantikan tersebut, masyarakat berharap Pimpinan baru KPK dapat lebih optimal dalam memberantas korupsi.
Indonesia telah memiliki pimpinan baru di lembaga antirasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pada jumat (20/12/2019) kelima pimpinan tersebut mengucapkan sumpah di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka akan berkiprah dalam upaya pemberantasan Korupsi di Indonesia menggantikan Komisioner KPK periode 2015-2019 yang dipimpin oleh Agus Rahardjo.
Baca Juga
Selain mengangkat pimpinan yang baru, Jokowi juga mengangkat Dewan Pengawas KPK, pengangkatan tersebut digelar di Istana kepresidenan.
Para pimpinan KPK yang baru tersebut, telah terpilih melalui proses seleksi mulai dari pansel hingga uji kelayakan di Komisi III DPR. 5 pimpinan yang terpilih tersebut adalah Firli Bahuri sebagai Ketua, serta Lili Pintauli Siregar, Nurul Ghufron, Nawawi Pomolango dan Alexander Marwata sebagai Wakil Ketua.
Kelima Pimpinan KPK tersebut berasal memiliki latar belakang berbeda satu dengan yang lainnya.
Salah satu yang cukup mendapatkan sorotan publik adalah Firli Bahuri, dimana ia pernah menjabat di sejumlah jabatan vital. Bagaimana tidak mantan Kapolda Sumatera Selatan tersebut ternyata pernah menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK.
Saat uji kelayakan di DPR, Firli juga menyoroti soal pencegahan korupsi. Selain itu, mantan ajudan Wakil Presiden Boediono tersebut juga mengatakan bahwa dirinya akan mengawal proses pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur.
Firli pernah mengatakan bahwa pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK tidak hanya cukup dengan penindakan melalui OTT. Tetapi harus dilakukan terintegrasi dan menyeluruh dengan upaya – upaya pencegahan, serta monitoring atas pelaksanaan program – program pemerintah.
Terpilihnya Firli sebagai pimpinan KPK tentu tak dapat diganggu gugat, karena selain menang secara voting, anggota DPR Komisi III juga telah menyepakati Firli menjadi pimpinan KPK setelah melalui proses musyawarah.
Selain dari segi pengetahuan akan hukum pidana, Firli juga dinilai kredibel dari segi kepemimpinan. Sebab, dalam perjalanan karirnya di kepolisian, perwira tinggi asal Sumatera Selatan tersebut pernah memimpin sejumlah Kepolisian Daerah (Polda). Sehingga bukan hal yang mengejutkan jika Firli berhasil lolos dalam 10 besar calon pimpinan KPK.
Pada kesempatan yang sama. Presiden RI Jokowi berharap agar para pimpinan KPK dapat memperkuat KPK sehingga pemberantasan korupsi dapat dilakukan secara sistematis. Sehingga hal tersebut dapat berdampak baik bagi ekonomi Indonesia.
Mantan Walikota Surakarta tersebut juga meyakini, bahwa para pimpinan KPK tersebut dapat membawa KPK menjadi lebih baik dan dapat bersinergi dengan Dewan Pengawas KPK.
Harapan terhadap pimpinan KPK yang baru juga dituturkan oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, dimana ia berharap agar pemberantasan korupsi dalam 4 tahun kedepan dapat digalakkan secara intensif oleh Firli dan kawan kawan.
Ma’ruf Amin juga menekankan agar kerja penanganan korupsi lebih banyak kepada upaya pencegahan. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada peluang terjadinya korupsi.
Menurut Ma’ruf, Korupsi akan membuat kerugian besar bagi negara. Jika diusutpun maka tidak mudah untuk mengembalikan kerugian negara tersebut.
Harapan Ma’ruf Amin inipun sejalan dengan apa yang akan dilakukan oleh Firli yang juga menyoroti terkait pencegahan praktik korupsi.
Dalam kesempatan berbeda, Saut Situmorang selaku Wakil Ketua KPK berharap agar para pimpinan KPK periode 2019 hingga 2023 tetap mengedepankan integritas dan merawat nilai-nilai yang telah ada di KPK.
Tentu saja pro kontra terkait pemilihan komisioner KPK tersebut wajar terjadi, bahkan dalam internal KPK sendiri memang selalu ada pro dan kontra. Namun yang terpenting adalah pembuktian bahwa tuduhan miring tak kan terbukti lewat kinerja yang baik.
Kinerja yang dimaksudkan adalah di dalam pemberantasan korupsi, melakukan pencegahan, melakukan edukasi dan sinergi dengan seluruh penegak hukum guna bersama – sama memerangi korupsi.
Komjen Pol (Purn) Arif Waachyunadi mengatakan bahwa KPK periode 2019 – 2023 menghadapi tantangan yang tidak mudah sehingga diharapkan para komisioner tidak pernah surut dalam memimpin lembaga tersebut.
Perlu diketahui, bahwa 2 komisioner KPK terpilih merupakan alumnus Lemhanas PPSA XXI. Bahkan satu diantaranya terpilih menjadi Ketua KPK yang baru yakni Irjen pol Firli Bahuri.
Masyarakat Indonesia tentu tidak perlu meragukan kredibilitas para pimpinan KPK yang baru, meski demikian masyarakat juga mesti proaktif dalam mengawasi pejabat yang bermain nakal dengan uang rakyat.