IPU di Bali Mendorong Perekonomian Rakyat
Oleh : Putu Raditya
Inter Parliamentary Union (IPU) akan diselenggarakan di Bali para akhir Maret 2022. Forum ini ditunggu-tunggu oleh masyarakat, khususnya warga di Pulau Dewata, karena bisa mendorong perekonomian mereka yang selama ini terdampak pandemi Covid-19.
Baca Juga
Pandemi Covid-19 membuat berbagai sektor di Indonesia nyaris ambruk, seperti ekonomi, kesehatan, dan pariwisata. Kelesuan ekonomi membuat banyak orang menahan uang dan hanya membeli kebutuhan pokok. Padahal di daerah seperti Bali, ekonomi pariwisata adalah hal yang utama karena jadi mata pencaharian pokok, sehingga saat pandemi hidup warganya jadi kembang-kempis.
Pemerintah berusaha meningkatkan lagi sektor perekonomian di Pulau Dewata dengan menyelenggarakan event di sana, termasuk Inter Parliamentary Union (IPU). Acara internasional ini diadakan di Bali karena memang di sana masyarakatnya paham bahasa inggris. Juga sekaligus jadi usaha agar perekonomian warga bangkit lagi.
Ketua DPR RI Puan Maharani meninjau langsung persiapan IPU di Bali. Dalam kesempatan itu, ia menyatakan bahwa IPU sangat bagus untuk meningkatkan sektor perekonomian, terutama ekonomi pariwisata. Dalam artian, acara ini sangat bagus karena bisa membuat rakyat Bali bisa meraih pendapatan kembali.
Saat persiapan IPU saja sudah ada pergerakan ekonomi di Bali, karena ada berbagai proyek untuk mensukseskannya. Misalnya perbaikan jalan, pembuatan tempat parkir, sampai pelestarian alam di Kintamani. Semua pasti butuh pekerja dan otomatis mengurangi tingkat pengangguran di Bali.
Mereka yang menganggur karena jualannya sepi, bisa beralih jadi pekerja di proyek tersebut.
Selain itu, saat IPU diselenggarakan maka tingkat hunian hotel di Bali juga naik, karena delegasi yang datang lebih dari 100 negara. Mereka ditempatkan di hotel yang representatif dan para pengusaha hotel bahagia karena okupansinya naik drastis. Mereka menyambut para tamu dengan senang hati.
Tak hanya pengusaha hotel, pengusaha catering juga kecipratan rezeki karena saat acara berlangsung pasti butuh berbagai hidangan untuk delegasi dari negara peserta IPU. Mereka senang karena pesanannya dalam jumlah besar, sehingga keuntungannya cukup tinggi.
Ekonomi pariwisata juga bangkit karena delegasi dari negara anggota IPU bisa saja berpikir untuk memperpanjang masa kunjungan dan berlibur sejenak di Bali. Mereka pasti mengeluarkan uang, baik untuk hotel, makanan, biaya transportasi, dll. Sehingga bisa menaikkan perekonomian rakyat di Pulau Dewata.
Para delegasi tersebut juga biasanya aktif di sosial media dan mengupload foto serta video, sehingga secara tidak langsung mempromosikan Bali ke rakyat di negaranya. Dengan begitu, akan ada lebih banyak kunjungan turis di Pulau Dewata. Wisatawan asing akan menikmati eksotisme Bali karena mereka yakin akan keamanannya.
Terlebih, para delegasi menunjukkan bahwa wisata di Bali sangat aman meski masih pandemi. Penyebabnya karena warga sudah divaksin bahkan dengan booster. Selain itu, di hotel, kafe, dan tempat lain juga sesuai dengan protokol kesehatan dan semua pegawainya pakai masker. Sehingga tidak akan membentuk klaster corona baru dari sektor pariwisata.
IPU di Bali menguntungkan Indonesia karena bisa jadi ajang audensi dengan banyak delegasi dari negara lain, sehingga akan memulai berbagai proyek investasi. Selain itu, dengan menjadi penyelenggara IPU, maka Indonesia akan makin dikenal luwes di pergaulan internasional.
Penyelenggaraan IPU di Pulau Dewata sangat menguntungkan dari segi ekonomi, karena akan mengurangi pengangguran dan meningkatkan pemesanan hotel serta makanan untuk delegasi negara peserta. Selain itu, IPU juga bisa mempromosikan Bali sebagai tempat yang aman untuk berwisata di tengah pandemi. Semuanya mempersiapkan acara ini dengan baik agar berjalan lancar.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini