Oleh: M. Hutanto
Perubahan ke arah yang lebih baik adalah idaman semua masyarakat. Banyak orang yang bertaruh segala hal untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik. Karena perubahan yang lebih baik menjadikan keadaan yang kondusif dan stabil. Hilangnya permasalahan yang berlarut-larut dengan penanganan yang baik. Bebas keluar masuk dengan tanpa gangguan yang merugikan orang lain.
Sebuah restorasi selalu menjadi langkah yang diidam-idamkan banyak orang. Yang berharap memperoleh sebuah keadaan yang nyaman dan aman tanpa ada satupun yang mengusik. Segala bidang mulai dari bidang ekonomi, sosial, budaya, dan HANKAM. Jika semua bidang dapat dilakukan pemulihan kembali maka akan mewujudkan keadaan yang kondusif. Maka kesejahteraan akan dengan mudah tercapai.
Baca Juga
Namun hal ini sulit dicapai pada beberapa hal. Seperti yang saya ambil contoh adalah penyebaran hoax yang semakin menjadi-jadi. Penyebaran hoax pada akhir-akhir ini semakin nyata menjadi alat untuk menyerang lawan. Dengan maksud untuk menjadikan diri atau kelompok unggul dibanding individu atau kelompok lain. Semakin hari penyebaran hoax semakin parah. Penyebaran hoax ini terjadi pada beberapa media sosial. Karena media sosial menjadi lahan paling subur untuk menyebarkan benih-benih berita bohong yang diharapkan oleh oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab akan menjadi konflik yang semakin besar.
Akhir-akhir ini sudah banyak berita HOAX yang melanda berbagai penjuru pelosok negeri. Tidak terlepas dari negeri tercinta yakni Indonesia. Dimana dengan dibantu kecanggihan teknologi dan informasi serta revolusi industri 4.0 yang ada, penyebaran hoax semakin susah terkendali. Banyak kalangan yang kuwalahan dengan adanya peristiwa ini. Bagai sunami sampah yang melanda seluruh pelosok negeri. Menjadi tugas besar untuk ditangani bersama-sama. Penyebaran hoax melalui dua macam baik itu tertulis maupun tidak tertulis atau lisan. Pada akhir-akhir ini penyebaran hoax tertulis banyak beredar di sosial media yang kuantitasnya diluar batas kewajaran. Dengan semua elemen masyarakat terkhusus generasi milenial yang memiliki media sosial ikut menyebar berita hoax. Apabila kita amati setiap hari banyak bertebaran berita hoax. Ditebarkannya berita hoax oleh masyarakat ada berbagai macam tujuan. Mulai dari iseng sampai menjatuhkan lawan. Memang sungguh diluar dugaan. Untuk menangani kasus semacam ini sudah ada tindakan dari pemerintah dalam melarang penyebaran hoax. Larangan ini bertujuan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebagai pemuda tidak terlepas dengan teknologi dan informasi. Apalagi pemuda di zaman ini banyak yang memiliki media sosial dan ketergantungan penuh dengan media tersebut. Dimana media sosial menurut kemenristekdikti menjadi pusat penyebaran hoax yang produktif. Tentunya pemuda rentan menerima berita hoax tersebut. Di khawatirkan pemuda akan mudah terpengaruh dengan provokator-provokator yang belum jelas kebenarannya. Untuk itu sebagai pemuda harus pandai, jernih, kritis dalam menerima segala informasi, apalagi informasi yang belum jelas kebenarannya. Seperti informasi yang menjatuhkan sebagian lawan, menyebarkan berita kebencian terhadap seseorang, membuat kabar seakan-akan terjadi sesuatu yang besar, dan lain sebagainya.
Sebagai generasi milenial harus kritis dan proaktif terhadapa segala sesuatu yang terjadi disekeliling. Senantiasa mencermati informasi yang diterima dan mempertimbangkan kebenaran dari informasi tersebut. Karena generasi ini bukan sembarang generasi, tapi sebagai generasi restorasi yang akan merubah keadaan yang dulunya mengakhawatirkan menjadi keadaan yang kondusif. Turut semangat dan andil dalam mengusahakan suasana informasi yang bebas dari campur tangan berita hoax.
Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri, tapi harus ada kerjasama dari berbagai pihak yang mendukung dan mengusahakan. Banyak pihak yang harus dilibatkan agar pemberantasan hoax berhasil. Seperti :
1). Adanya kerjasama dari semua lapiasan masyarakat. Karena tidak menutup kemungkinan jumlah masyarakat yang sangat banyak dengan pengguna ponsel pintar penyebaran hoax terus terjadi. Peran generasi milenial juga patut diperhitungkan untuk mencegah maraknya penyebaran hoax. Untuk itu kesadaran dan saling mengingatkan satu sama lain bahwa penyebaran hoax tidak hanya merugikan orang lain, tapi merugikan diri sendiri. Karena pada nantinya jika diketemukan penyebaran hoax maka akan diadili dan dikenakan pasal yang tertera pada peraturan pemerintah.
2). Adanya kerja sama dari lembaga-lembaga yang memiliki kepentingan. Sudah banyak dihimbau bahwa penyebaran hoax bukanlah cara yang tepat untuk mencapai sebuah kesuksesan. Karena cara tersebut adalah cara kotor yang merugikan orang lain atau kelompok. Yang dimana pada nantinya akan menimbulkan perpecahan dan konflik yang berkepanjangan. Untuk itu dengan adanya kerjasama dari lembaga-lembaga yang ada diharapkan suasana tetap kondusif, nyaman, dan aman. Sehingga dalam kehidupan ini banyak ditemui suasana yang asri penuh ketoleransian.
3). Adanya kerjasama dari pemerintah yang berwenang dalam penetralisir kebijakan. Disini pemerintah berperan aktif dalam upaya pencegahan penyebaran hoax. Karena tidak pantas sekali jika pemerintah juga ikutan mendukung apalagi melakukan penyebaran hoax. Pemerintah adalah menkjadi contoh sekaligus mengadili siapa saja yang melakukan penyebaran hoax. Karena dalam mengambil kebijakan pencegahan penyebaran hoax haruslah tegas. Karena hal ini bukan main-main dalam berbangsa dan bernegara. Banyak kasus penyebaran hoax yang terus menerus terjadi. Sungguh sangat merugikan sekali jika masalah ini terjadi. Untuk itu pemerintah sangat diharapkan perannya dalam pencegahan penyebaran hoax. Sehingga pemerintah telah melakukan upaya menjaga kemanan dan kenyamanan masyarakatnya.
4). Pencegahan Pemberantasan Hoax mungkin dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah hoax yang akhir-akhir ini semakin menjadi-jadi. Pencegahan pemberantasan hoax (PPH) adalah sebuah lembaga yang pada nantinya akan berada dinaungan pemerintah secara langsung. Sangat perlu didirikan lembaga semacam ini untuk mengatasi penyebaran hoax yang sulit terkontrol. Penyebaran hoax semakin menjadi-jadi. Banyak korban yang saling mencaci maki. Tidak ada rasa belas kasihan dalam caciannya. Permasalahan seperti ini sangat memprihtinkan. Karena ini sudah menyalahi banyak aturan yang jelas-jelas akan merugikan berbagai banyak pihak.
Tentunya dari pemaparan diatas, peran milenial juga tidak dikesampingkan. Karena milinial adalah generasi yang akan merubah sebuah zaman. Sebuah zaman yang menjadi lebih baik tanpa ada tendensi lain. Sehingga turut andil dalam mewujudkan restorasi perubahan bangsa dan negara.