Tahukah kalian, ada air terjun indah tapi tersembunyi di Pulau Samosir. Air terjun tersebut bernama Efrata. Kecantikannya memang magis!
Belum sah kalau ke Medan belum menginjak Pulau Samosir. Pulau Samosir menjadi salah satu ikon Sumatera Utara. Anda akan terbius oleh keindahan alamnya jika berkunjung ke sini. Berjarak sekitar 206 km dari Kota Medan, yuk kita intip keindahan apa saja yang ditawarkan pulau ini.
Untuk menuju ke Samosir, ada beberapa cara yang bisa Anda pilih. Salah satunya dengan menyebrang dengan menggunakan ferry, speed boat, dan kapal penumpang. Bagi anda yang ingin membawa serta kendaraan anda menuju Pulau Samosir bisa menyeberang dari pelabuhan Ajibata yang terletak di Parapat, menuju Tomok.
Baca Juga
Harga penyebrangan kendaraan dan penumpangnya sekitar Rp 115.000. Pelayanan penyebrangan kapal ferry ini beroperasi mulai pukul 08.30 dengan kapal ferry KMP Tao Toba I dan KMP Tao Toba II.
Pada hari biasa, penumpang tidak akan seramai pada saat liburan, sehingga hanya KMP Tao Toba II saja yang beroperasi. Sedangkan KMP Tao Toba I akan beroperasi bila ada lonjakan penumpang saat Natal, Tahun Baru, Idul Fitri ataupun libur nasional lainnya.
Bagi Anda yang tidak ingin membawa kendaraan menuju Pulau Samosir, bisa meletakkan kendaraan di tempat yang telah disediakan, kemudian menggunakan kapal penumpang untuk menyeberang ke Samosir.
Nah untuk kapal penumpang kalian bisa lewat Pelabuhan Tigaraja. Harga per penumpangnya sekitar Rp 10.000. Sementara jika punya budget berlebih kalian bisa menyewa speedboat yang harganya sekitar Rp 500.000 untuk menyebrang ke Samosir.
Selama ini kami penasaran dengan air terjun indah yang berada di pulau ini. Karena kami berangkat menggunakan kapal penumpang, otomatis kami harus menyewa motor begitu sampai di hotel.
Oh ya kapal penumpang ini akan menurunkan kalian pas di depan dermaga hotel-hotel yang akan kalian tempati yah. Bermodalkan motor sewaan Rp 100.000 sehari, akhirnya kami pun berpetualang menembus hujan untuk melihat dengan mata kepala sendiri keindahan Air Terjun Efrata.
Air Terjun Efrata berada di Desa Sosor Dolok, Kecamatan Harian. Berjarak 20 km lebih dari pusat kota Kabupaten Samosir. Tidak terlalu banyak wisatawan kemari, meskipun pada musim liburan.
Mungkin karena jaraknya cukup jauh dari objek wisata yang familiar seperti Danau Toba. Ataukah memang keberadaannya masih banyak yang belum tahu. Maklum, walau pun hanya berjarak 15 menit dari Menara Tele, jalanan menuju ke sana terbilang rusak parah.
Bebatuan besar kecil menutupi jalan menuju ke air terjun ini. Jalanan yang berkelok pun membuat medan menuju air terjun ini ini sulit untuk dilalui. Perlu keberanian dan kehati-hatian untuk menyusuri jalan ini. Perjalanan selama kurang lebih 2 jam dari hotel kami menginap seolah tidak terasa, karena pemandangan alam cantik tersaji.
Tidak ada petunjuk untuk menuju air terjun ini. Kami hanya mengandalkan GPS alias Gunakan Penduduk Setempat untuk bertanya-tanya. Masih ingat pepatah malu bertanya sesat di jalan bukan? Nah kira-kira peribahasa ini cocok sekali diterapkan pada perjalanan kami kala itu. Beruntung Air Terjun Efrata ini dekat dengan rumah-rumah penduduk, sehingga jika kami merasa tersesat langsung bisa menanyakannya dengan penduduk setempat.
Sirna sudah lelah dan kecemasan kami sepanjang perjalanan. Megah dan indah Air Terjun Efrata ini. Dengan tinggi kurang lebih 100 M, airnya yang deras mengalir dari Tele menuju Danau Toba. Sangat disayangkan air terjun yang megah dan magis ini belakangan cukup tidak terawat karena banyak dahan pohon di sekitarnya yang tidak dibersihkan. Banyak juga sampah plastik yang ditinggalkan pengunjung yang tidak dibersihkan.
Bumiku adalah Rumahku. Dengan menjaga lingkungan akan membuat bumi selalu tersenyum. Masalah sampah ini harusnya menjadi perhatian semua orang, baik pengunjung maupun pengelola tempat wisata. Yuk, kita sama-sama menjaga keindahan alam Indonesia dengan peduli masalah sampah. Jangan buang sampah sembarangan yah!