Laporan : Halwa Fitriosa Khalida Falaquera
Ketika pasangan yang sudah menikah pasti mengharapkan akan memiliki keturunan atau anak. Ada beberapa pasangan yang beruntung, yang dengan mudah untuk mendapatkan keturunan. Namun, tak jarang pula kita ketahui bahwa beberapa pasangan mengalami kesulitan untuk memiliki keturunan.
Meskipun sudah berusaha hingga mengunjungi dokter spesialis, anda dan pasangan juga perlu melibatkan Allah SWT dalam hal ini. Salah satu caranya tentunya adalah dengan berdoa. Doa ini akan lebih baik jika berdasarkan hadis dan Alquran.
Baca Juga
Dan Sebaiknya sebelum melakukan hubungan intim, pasangan suami istri untuk melafalkan doa terlebih dahulu. Doa ini dimaksudkan agar kita dijauhkan dari setan saat melakukan hubungan suami istri.
Adapun lafal doanya ialah:
بِاسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
“Bismillah, allahumma jannibnas-syaithaan wa jannibis-syaithaana maa razaq-tanaa”
Artinya: Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami.
Lalu bacakan doa ini setelah air mani keluar, hal ini agar air mani yang dikeluarkan dapat menjadi keturunan yang baik. Berikut ini doa ketika mengeluarkan air mani, yaitu:
اَللّهُـــمَّ اجْعَــلْ نُطْفَتَــنَا ذُرّ ِيَّةً طَيِّــبَةً
“Allahummaj’al nuthfatna dzurriyyatan thayyibah”
Artinya: Ya Allah jadikanlah nutfah kami ini menjadi keturunan yang baik (saleh).
Ketika sudah melakukan hubungan intim, pasangan suami istri diwajibkan mengucap hamdalah.
Baca juga: Hati-Hati, Dampak Buruk Ini Bisa Terjadi Bagi Korban Body Shaming!
Dan berikut ini doa setelah berhubungan suami istri untuk meunjukan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberi kenikmatan ketika berhubungan intim.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المْـَــاءِ بَشَـــرًا
“Alhamdulillaahi lladzii khalaqa minal maa i basyaraa”
Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air mani ini menjadi manusia (keturunan)
Lalu bacalah doa-doa ini agar anda dan pasangan cepat memiliki keturunan, doa ini merujuk pada Al-Qur’an, di antaranya:
QS Al Furqan (25): 74
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
QS Ali Imran (3): 38
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ
“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.”
QS As Saffat (37): 100
رَبِّ هَبْ لِى مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.”
QS Al Anbiya (21) : 89
وَزَكَرِيَّآ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥ رَبِّ لَا تَذَرْنِى فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْوَٰرِثِينَ
“Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris yang paling baik.”
كۤهٰيٰعۤصۤ ۚ (١) ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهٗ زَكَرِيَّا ۚ (٢) اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَاۤءً خَفِيًّا (٣) قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا (٤) وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّا ۙ (٥) يَّرِثُنِيْ وَيَرِثُ مِنْ اٰلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا (٦)
Artinya :
“1. Kaaf Haa Yaa ‘Ain Shaad.
2. Penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria. 3. Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
4. Ia berkata “Ya Tuhanku, Sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, Ya Tuhanku.
5. Dan Sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, Maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera. 6. Yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan Jadikanlah ia, Ya Tuhanku, seorang yang diridhai.” (Q.S Maryam: 1-6).”