Bertutur Kata Sesuai Fakta, Membawa Investasi Menuju Bangsa Yang Sejahtera

Oleh : Miftahul Rahmawati

Negara ini telah dimerdekakan sejak 1945, bukan kita pemerannya. Tentunya oleh banyak jasa-jasa mulia para pejuang, napas yang kita hirup hari ini adalah hasil tumpah darah mereka. Padi, gandum, garam dan tebu adalah benih yang ditanam pada zaman dahulu, tapi hasilnya masih bisa di tuai hingga saat ini. Sederhana saja, tugas kita sebagai anak cucu bangsa adalah meneruskan perjuangan para pahlawan. Dengan cara mempertahankan kesatuan dan persatuan Republik Indonesia. Tahun 2019, di Negara Indonesia sedang mempersiapkan pesta demokrasi. Yang katanya bisa mengembalikan semangat juang dalam kehidupan berpolitik yang suci. Calon Pemimpin negeri lima tahun kedepan akan ditentukan ditahun ini, april mendatang. Yang tentunya tidak mudah, banyak nasib yang harus disejahterakan. Walau pemilu nanti bukan tentang pemimpin bangsa saja, tapi bersamaan dengan mengganti atau menetapnya para pelaku parlemen yang harapannya sehat tanpa ada cacat. Kita bertumpu pada para Anggota Dewan yang menjadi perwakilan suara rakyat. Berbagai partai koalisi telah mendeklarasi satu antara dua pilihan calon pemimpin. Para relawan mulai merapatkan barisan menyambut pesta demokrasi mendatang. Berbagai spanduk sebagai salah satu strategi pemenangan setiap pasangan calon pemimpin negeri dan jajarannya mulai menghiasi jalanan. Tidak apa-apa itu masih terlihat wajar, asal jangan sampai membuat api yang menyebabkan keretakan kerukunan bangsa. Akhir-akhir ini, banyak berita bohong yang menodai dunia perpolitikan Indonesia. Menyebarkan informasi yang belum pasti, atau lebih fatal lagi menciptakan informasi yang sengaja mengadu domba banyak pihak, yang sifatnya memprovokasi, lalu menimbulkan keresahan dan perpecahan kesatuan republik Indonesia. Yang sebenarnya bukan budaya kita. Iya, pada era sekarang fenomena itu disebut HOAX.

Miris memang, beberapa orang menggunakan media teknologi informasi ini sebagai senjata menjatuhkan martabat lawan, demokrasi damai, cacat dalam sekejap. Persaudaraan kita terpecah oleh pelaku-pelaku berkedok penyebar berita bohong.  Yang sebenarnya tidak menguntungkan sama sekali, menjatuhkan kualitas pemilu negeri. Dan justru penyebar kebohongan tersebut telah berinvestasi dosa dan dosa tersebut mengalir sampai ia tidak ada dibumi. Jika berita yang disebarnya adalah fakta, maka ia telah membuka aib dan memakan daging saudaranya sendiri. Tapi jika berita yang disebar tersebut sengaja ada unsur kebohongan atau terbukti salah, maka ia telah menciptakan fitnah bagi pihak tersebut. Untuk itu, sebagai anak-anak bangsa yang peduli terhadap negaranya sendiri, kita sangat bisa menghindari hoax, apalagi melawan hoax. Kita hentikan perilaku tercela tersebut dengan memperbanyak edukasi, literasi, dan muhasabah diri, bagaimana agar kita sebagai anak-cucu bangsa bisa menjaga nilai-nilai etika negeri ini tidak runtuh. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melawan Hoax. Pertama, Ketika menerima berita hoax, alangkah baiknya melakukan checking/konfirmasi kepada pihak terkait. Kedua, Menulusuri Fakta dan lihat alamat situs, Ketiga, Jangan terpengaruh dengan judul berita yang sifatnya provokatif.

Baca Juga

Melawan hoax, artinya kita mau berkontribusi untuk negeri, membawa energy positif untuk pemilu damai, dan menerapkan sikap intelektual terhadap generasi milenial tanpa hoax. Tentunya, akan mewariskan peradaban anak-cucu  bangsa yang beretika. Yang lebih berharga dari etika melawan hoax adalah keberlanjutan sikap bertutur kata yang baik, berteknologi yang bijak, untuk diri sendiri. Sehingga akan berdampak pada lingkungan sosialnya. Bukan hanya untuk menciptakan pemilu yang damai saja. Sikap kecil seperti ini akan membawa perubahan yang besar untuk bangsa. Jadi, Demokrasi tahun pemilu ini hanya berbicara masa depan bangsa, bukan sesederhana perihal kalah dan menang atau siapa yang paling unggul dan hebat. Lebih dari itu, jadikan pemilu tahun ini sebagai pelajaran, sebagai sejarah. Untuk kita tidak melakukan kesalahan yang sama. Melawan hoax berarti melawan perpecahan dan persatuan bangsa. Bertutur katalah sesuai fakta, itu akan mewariskan bangsa yang sejahtera. Bukan hanya hari ini, tapi selamanya.

Related Posts

Add New Playlist