BNPT Bangun Kawasan Usaha untuk Eks Napi Terorisme di Malang
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Malang dan Universitas Islam Malang (Unisme) membangun Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN). Sebuah kawasan yang dibangun di lahan seluas 16 hektare untuk mengembangkan beragam usaha bagi 40-an bekas narapidana terorisme di Jawa Timur. Total sebanyak 130-an bekas narapidana terorisme yang tersebar di Jawa Timur.
“Konsep pembinaan ini ada unsur edukasi, ekonomi dan wisata,” kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar, Selasa 14 Desember 2021.
Baca Juga
Bekas napiter akan diwadahi dalam sebuah koperasi. Mereka akan dilatih untuk mengembangkan usaha pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Disesuaikan dengan minat masing-masing. “Koperasi dikembangkan menjadi beberapa unit usaha. Hasilnya bisa digunakan untuk mantan napiter,” ujarnya.
Boy menyebut masyarakat bisa bergabung turut terlibat dalam usaha deradikalisasi tersebut. Program kelanjutan deradikalisasi, katanya, dilaksanakan sejak ditetapkan tersangka hingga keluar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Saat keluar Lapas, biasanya mereka mengalami hambatan dalam reintegrasi di tengah masyarakat. Boy Rafli menjelaskan KKTN menjadi model percontohan usaha deradikalisasi di Nusantara.
Sebelumnya sebanyak 40-an bekas napiter dan kombatan yang tergabung dalam Yayasan Lingkar Perdamaian di Lamongan telah membangun sebuah usaha cafe. Serta budidaya jagung dan beternak itik. “Sekitar 90 persen setia NKRI,” katanya.
Kolaborasi, kata Boy, dibutuhkan untuk kerja penanggulangan terorisme. Pencegahan terorisme terbagi dalam tiga aspek yakni kesiapsaiagaaan, deradikalisasi dan kontra radikalisme. Program tersebut, katanya, menjadi rencana aksi nasional pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan.
Rektor Unisma Profesor Maskuri menyiapkan tim untuk menyusun master plan. Tim itu terdiri atas sejumlah akademikus dari Fakultas Peternakan, Teknik, dan Kedokteran. Kawasan ditekankan dalam konsep kewirausahaan dan kajian keilmuan. “Terintegrasi, sekaligus menjadi pusat studi ketahanan pangan dan antiradikalisme,” katanya.
Sementara itu, Bupati Malang M. Sanusi menyatakan lahan dihibahkan untuk mendukung program deradikalisasi BNPT. Menurutnya, terorisme harus ditangkal secara bersama-sama. Berkolaborasi termasuk melibatkan Perguruan Tinggi dan sektor yang berkaitan. “Semoga bermanfaat untuk Indonesia,” katanya.