Laporan: Aurelia Syafira Widya
Pandemi yang melanda sejak awal tahun belum juga usai. Sehingga, kita pun terus dihimbau untuk terus berkegiatan #DiRumahAja dan membatasi diri dengan orang lain, alias social distancing serta pentingnya menjaga kesehatan mental selama #dirumahaja. Bahkan, kini pemerintah memperketat kebijakan karantina ini dengan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) gelombang kedua . Dengan begitu, praktis ruang gerak kita pun semakin terbatas.
Di tengah masa karantina yang tak kunjung usai serta pandemi yang belum berakhir, kita memang perlu menghadapinya dengan tetap tenang dan jangan panik. Karena, stres dan khawatir yang berlebihan akan mempengaruhi kesehatan mental, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatan fisik.
Baca Juga
Gangguan pada kesehatan mental akan mempengaruhi kesehatan fisik. Sangat mudah dipahami jika situasi sekarang ini menimbulkan berbagai gangguan kesehatan mental seperti mudah terbawa emosi, cemas, bahkan depresi. Pasalnya, setiap saat masyarakat dihujani oleh berbagai informasi seputar virus corona, baik melalui media massa maupun lewat media sosial.
Baca juga: 102 Kabupaten/Kota Zona Hijau Diizinkan Kembali Beraktivitas
Tidak semua berita tersebut bernada positif. Sebagian besar berita yang berseliweran justru menambah rasa cemas masyarakat. Belum lagi banyaknya berita tidak benar atau hoax yang bertebaran di grup Whatsapp.
Terpaan informasi seputar virus corona ini akhirnya menimbulkan gangguan kesehatan mental pada banyak orang. Mungkin Anda sudah pernah dengar gejala psikosomatik yang ramai bermunculan belakangan ini. Psikosomatik merupakan suatu kondisi di mana ketidakseimbangan di dalam pikiran akan memicu keluhan fisik.
Contohnya, karena seseorang stres dan khawatir menghadapi pandemi COVID-19, ia merasa meriang, demam, pusing, sakit tenggorokan, padahal tubuhnya menunjukkan suhu normal.
Berikut ini kami bahas mengenai cara positif menjaga kesehatan mental selama berkegiatan atau berdiam diri #DiRumahAja yang kami rangkum dari beberapa sumber.
1. Buat sebuah rutinitas baru
Bekerja dari rumah atau work from home (WFH) membuat waktu kerja Anda jadi lebih efektif karena Anda tidak perlu membuang waktu di perjalanan.
Fleksibilitas waktu ini dapat Anda manfaatkan untuk membentuk rutinitas baru yang sebelumnya tidak bisa Anda lakukan, seperti mendampingi anak belajar dari rumah atau learn from home, memasak sarapan pagi tanpa tergesa-gesa, olahraga sebelum atau setelah bekerja, dan kebiasaan baru lainnya.
2. Membatasi diri dari berita
Anda bisa melakukan filter terhadap berita-berita yang tidak ingin Anda baca. Misalnya, di Twitter, Anda bisa masukkan frasa, hashtag, atau kata yang hendak dibisukan atau mute. Anda bisa mematikan notifikasi pada grup yang sering menyebarkan berita hoax. Atau cara lain, Anda bisa membuat jadwal pribadi untuk bersentuhan dengan gadget dan media sosial.
3. Terhubung dengan orang terdekat
Jangan biarkan ruang gerak yang terbatas #DiRumahAja membuat Anda bosan dan bingung hendak melakukan apa.
Seperti layaknya bekerja di kantor di mana Anda bisa menyapa rekan kerja sesering mungkin, Anda juga bisa menyapa mereka dengan Whatsapp video call atau bahkan “nongkrong live” dengan aplikasi conference call seperti Zoom dan Skype. Anda bisa memanfaatkan teknologi untuk saling menguatkan keluarga, kolega, dan teman agar tetap semangat.
4. Lakukan perawatan diri
Agar tetap semangat, Anda bisa melakukan berbagai kegiatan perawatan diri atau self-care seperti makan makanan enak, minum minuman kesukaan, mencoba kosmetik baru, manicure dan pedicure, olahraga, meditasi, yoga, mewarnai rambut, atau bahkan memotong rambut. Bukan rahasia lagi bahwa makanan dan minuman kesukaan akan membantu meningkatkan semangat dan mood kerja Anda seharian.
Jadi, sebelum memulai rutinitas sehari-hari, siapkan camilan dan minuman kesukaan Anda untuk menjaga semangat. Anda juga boleh-boleh saja belanja online, seperti mencoba kosmetik baru.
5. Tetap optimistis
Dan yang tak kalah penting dari semuanya dalam menjaga kesehatan mental selama masa pandemi ialah, tetaplah semangat, optimistis, jangan putus asa, dan berpikiran positif bahwa pandemi COVID-19 akan segera berlalu. Dengan fakta bahwa semakin banyak pasien yang sembuh, itu artinya penyakit ini bisa disembuhkan. Daripada cemas berlebihan, lebih baik Anda terus menjaga diri dan keluarga agar terhindar dari virus corona.