Progres recovery kelistrikan pasca banjir bandang dan tanah longsor di Bengkulu telah mencapai 74,28%. Sebanyak 119 gardu telah di normalkan, dan berhasil menyalakan kembali sebanyak 7.348 pelanggan atau 74,64% .
Selain itu PLN juga berhasil memperbaiki 2 penyulang dan menyisakan 2 penyulang yang masih dalam proses perbaikan. Progres perbaikan tiang roboh juga mengalami kemajuan, saat ini sebanyak 18 tiang jaringan tegangan menengah dan jaringan tegangan rendah berhasil diperbaiki.
Dibalik upaya recovery ini terdapat petugas-petugas PLN dilapangan yang bekerja siang malam 24 jam tanpa henti, mereka disebar untuk mendirikan lagi tiang yang roboh akibat terjangan banjir maupun tanah longsor.
Baca Juga
Adalah Christ Lopiga Tarigan petugas PLN asal Bengkulu ikut serta dalam tim recovery bengkulu.
“Sudah menjadi tugas kami untuk membantu mempercepat pemulihan aliran listrik pasca gempa,” kata Christ seorang petugas tim recovery kelistrikan Bengkulu.
Dia mengaku untuk membangun kembali tiang dan jaringan listrik yang roboh tidak mudah sehingga membutuhkan kerja keras. Karena itu fisik tenaga dan kesehatan harus tetap prima karena pekerjaan sangat berat.
Terlebih tiang dan jaringan listrik banyak yang terkubur, sehingga untuk membangun kembali harus menggunakan tiang dan jaringan yang baru.
“Lelah dan rindu keluarga kerap melanda, tapi kami yakin perjuangan kami dalam memperbaiki kelistrikan di Bengkulu tidak akan sia-sia. Harapan kami satu, agar warga bisa kembali menikmati terangnya listrik” imbuhnya
Sementara itu dalam upaya mempercepat recovery di Bengkulu sebanyak 257 petugas dari PLN UIW Sumbar, UID Lampung,UIW S2JB, Tim dapur umum PLN dan reaksi cepat PLN telah dikerahkan.
“Hari ini kami menambah personil gabungan untuk recovery kelistrikan, hal ini penting demi mempercepat proses recovery. sampai saat ini kendala utama kami adalah jalan putus akibat longsor dan sejumlah lokasi yang masih tergenang banjir” Ungkap Vice President Public Relation Dwi Suryo Abdullah.
Posko dan dapur umum dari PLN Peduli dan Yayasan Baitul Maal juga sudah berdiri dan mulai menyalurkan bantuan nasi bungkus dan sembako serta selimut ke tiga lokasi yakni desa Air Hitam, Desa Tanjung Alam, Taba Pananjung Bengkulu Tengah. Hingga hari ini tercatat bantuan yang diberikan mencapai 230 juta rupiah untuk sembako dan posko pengungsian.