Tolak dan Waspada Kehadiran Eks-HTI di Negeri Serambi Mekkah

Oleh : Anggara Putra (Pemerhati Sosial)

Konstelasi politik membuat seluruh perhatian masyarakat berpusat pada keberlangsungan Pemilu 2019. Momen ini pun menjadi kesempatan bagi kelompok organisasi terlarang eks-HTI untuk kembali bergerilya melebur ke berbagai ormas. Meskipun sudah disahkan bubar, eks-HTI masih terus berupaya untuk menegakkan sistem Khilafah dan mengganti dasar negara serta ideologi Pancasila di Indonesia.

Upaya-upaya eks-HTI untuk kembali mendapat pengakuan oleh masyarakat dilakukan secara masif. Baik media cetak maupun media sosial telah banyak beredar propaganda yang berisi Ideologi Anti Pancasila maupun pendiskreditan terhadap pemerintah saat ini.

Baca Juga

Propaganda yang dilakukan HTI jelas bertentangan dengan UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan ajaran Islam. Dalam Islam, mencintai tanah air bagian dari iman (hubbul wathan minal iman).

Sedangkan proyek khilafah, menuduh sesat dan kafir pada NKRI bagian dari sikap membenci tanah air sendiri dan mengancam kedaulatan bangsa Indonesia.

Salah satunya contohnya di Jombang, Jawa Timur. Setiap hari Jumat masih ditemukan kegiatan membagi-bagikan buletin milik esk-HTI kepada para jamaah usai ibadah shalat Jumat di depan masjid Baitul Mukminin Alun-alun Jombang. Menurut portal resmi NU buletin tersebut adalah buletin HTI dahulu bernama Al-Islam yang diubah menjadi Kaffah pascapemerintah RI resmi membubarkan organisasi tersebut.

Namun, akhir-akhir ini aktivitas penyebaran buletin dilakukan secara underbow. Seperti yang terjadi di wilayah Aceh dengan metode yang sama, para oknum eks-HTI ini kembali menyebarkan buletin Kaffah pasca pelakasaan shalat Jum’at, di masjid wilayah Aceh Barat antara lain Masjid Agung Baitul Makmur dan Masjid Ar-Rahim Babbusalam sebanyak dua ekslemper.

Tak cukup melalui tabloid, para anggota eks-HTI ini juga menggelar kegiatan Tabligh Akbar dengan cara melebur di beberapa ormas sehingga kegiatan tersebut dapat diterima di masyarakat. Namun tak luput dari tujuannya, kegiatan Tabligh Akbar dalam rangka memepringati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad diselipkan ceramah maupun dakwah yang intinya menegakkan sistem Khilafah di Indonesia.

Dengan beredarnya buletin Kaffah maupun kegiatan yang disponsori oleh oknum-oknum eks-HTI untuk mengajak berkhilafah. dihimbau kepada masyarakat seluruh wilayah Indonesia khususnya wilayah Aceh untuk berhati-hati memahami tulisan dan kegiatan yang berlangsung di dalamnya. Jika menemukan hal yang menjurus dengan Anti Pancasila segera laporkan kepada pihak yang berwenang untuk segera ditindaklanjuti.

Oleh karena itu, kita sebagai mayoritas umat Islam moderat berakidah Aswaja, yg meyakini Indonesia sebagai darul-ahdi (negara kesepakatan) dengan kalimatun sawa’ (konsensus) nasional yaitu Pancasila. Wajib menjaga & mempertahankan keutuhan NKRI.

 

Related Posts

Add New Playlist