Kebijakan Moneter dan Fiskal Pemerintah Efektif Pulihkan Ekonomi Nasional
Oleh : Bagas Adrian Nathaniel
Serangkaian strategi kebijakan moneter dan fiskal yang telah diterapkan oleh pemerintah RI secara komprehensif dinilai sangatlah efektif untuk memulihkan perekonomian nasional karena benar-benar menjunjung asas gotong royong dengan mengajak semua elemen bekerja sama.
Memang dampak dari pandemi COVID-19 terhadap perekonomian dunia sangatlah terasa, bukan hanya untuk ekonomi global saja, melainkan pandemi tersebut juga sangat berdampak pada perekonomian nasional, utamanya pada triwulan kedua pada tahun 2020 lalu. Meski begitu, ternyata perekonomian nasional masih terus bisa bertahan dan justru perlahan bangkit memulih.
Data menunjukkan bahwa pada triwulan pertama tahun 2019 silam adalah sebesar 5,07 persen, namun ketika dihadang dengan pandemi COVID-19 tidak langsung serta merta membuat kondisi ekonomi langsung hancur, melainkan masih mengalami pertumbuhan meski turun, yakni di angka 2,97 persen pada triwulan pertama tahun 2020.
Penurunan tersebut terjadi bukanlah karena terdapat penurunan pergerakan ekonomi di Indonesia, melainkan memang murni karena ada pengaruh dari eksternal, yang mana merebaknya COVID-19 bahkan di seluruh negara kala itu.
Kemudian, Pemerintah Republik Indonesia (RI) secara cepat menerapkan sebuah kebijakan yang ternyata sangat efektif untuk di satu sisi tetap menekan angka penularan COVID-19, namun di sisi lain secara berimbang mampu tetap membuat masyarakat menjalankan kegiatan perekonomian mereka.
Kebijakan tersebut adalah PPKM, dimana terbukti memang sangat mempengaruhi keberlanjutan aktivitas perekonomian nasional meski kala itu pandemi masih terjadi. Dengan adanya kebijakan yang bagus tersebut dari Pemerintah RI, sontak membuat keadaan ekonomi Tanah Air menjadi jauh lebih bagus ditingkat regional hingga ditingkat dunia.
Data menunjukkan jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya, ekonomi Indonesia memang jauh lebih bagus. Pasalnya, banyak negara yang mengalami kontraksi sangat kuat, seperti pada Singapura yang terkontraksi hingga 41,2 persen, kemudian negara sekelas Amerika Serikat saja juga mengalami kontraksi hingga sekitar 10 persen disertai dengan Inggris yang terkontraksi sekitar 15 persen.
Tidak sedikit diantara para pengamat ekonomu dan juga lembaga internasional seperti IMF, Bank Dunia hingga OECD yang memprediksikan bahwa akan segera terjadi resesi pada perekonomian dunia karena memang beberapa gejala resesi sudah secara konkret dialami oleh banyak negara maju lainnya.
Meski dengan banyaknya pesimisme yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi dunia, namun nyatanya justru sinergitas yang dimiliki oleh seluruh komponen masyarakat Indonesia mampu tetap membangkitkan optimisme, utamanya kepada Pemerintah RI supaya terus melaksanakan banyak kebijakan pemulihan ekonomi nasional secara konsisten dan juga turut membantu kerja sama dari semua pihak.
Pemerintah pusat sejauh ini memang telah mengeluarkan berbagai macam kebijakan terkait pemulihan ekonomi nasional, yang mana seluruh kebijakan tersebut memang didesain secara holistik. Bukan hanya dari pemerintah pusat saja, namun kebijakan-kebijakan itu turut didukung oleh pemerintah daerah (Pemda).
Tidak bisa dipungkiri bahwa Pemda memang memiliki peranan yang sangat strategis dalam mendorong percepatan dan juga efektivitas pemulihan elonomi nasional. Hal tersebut dikarenakan pihak Pemda sendiri sangatlah memahami bagaimana struktur ekonomi di daerah mereka masing-masing, mulai dari bagaimana demografinya hingga seperti apa kondisi sosial ekonomi yang terjadi pada masyarakat mereka. Selain itu, kebijakan terkait APBD sendiri juga mampu secara langsung disinergikan untuk turut mendorong percepatan pemulihan ekonomi daerah hingga nantinya akan berdampak pada ekonomi nasional.
Di sisi lain, masyarakat dan juga para pelaku usaha hingga UMKM memang dinilai memiliki peranan yang sangat strategis dalam upaya membantu percepatan pemulihan ekonomi Indonesia. Pemerintah sendiri telah memberikan berbagai macam kemudahan atau stimulus akan fiskal dan moneter.
Banyak kebijakan untuk stimulus kebijakan fiskal dan moneter yang telah dilakukan oleh Pemerintah tersebut sangat patut untuk disambut dengan sangat positif oleh para pelaku usaha dengan cara menggerakkan usaha mereka agar jauh lebih baik lagi dari sebelumnya, yang mana nantinya juga mampu membantu percepatan ekonomi nasional.
Dalam rangka memulihkan ekonomi nasional setelah dihadang dengan adanya pandemi COVID-19 dan juga isu resesi ekonomi global, Pemerintah RI memberlakukan serangkaian kebijakan fiskal dan moneter yang ternyata memang sangat efektif untuk mendongkrak perekonomian Tanah Air karena diimbangi dengan kerja sama yang sangat luar biasa oleh banyak pihak lainnya mulai dari Pemda, masyarakat hingga para pelaku usaha dan UMKM.
)* Penulis adalah Kontributor Kawiwara Pustaka
Di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, UMKM menjadi salah satu pilar utama dalam upaya percepatan…
JAKARTA - Pengamat Pemilu dari Rumah Demokrasi, Ramdansyah meminta publik untuk melihat dari berbagai perspektif…
Penghapusan Utang UMKM, Peluang Kebangkitan Pengusaha Indonesia Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor…
Presiden Prabowo Subianto terus mengokohkan posisi Indonesia dalam ekonomi global melalui diplomasi ekonomi yang…
Kunjungan Luar Negeri Presiden Prabowo Hasilkan Kesepakatan Penting Untuk Wujudkan Pemerataan Ekonomi JAKARTA — Dalam…
Apresiasi Peran Pers Tingkatkan Partisipasi Pemilih dalam Pilkada Oleh: Mohammad Jasin Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)…