Sukses Penanganan Covid-19 Pasien Sembuh Meningkat Tajam

Oleh : Dodik Prasetyo

Ada kabar baik di tengah pandemi Covid-19. Jumlah pasien yang sembuh meningkat sebanyak 506 orang dalam 24 jam. Hal ini membuktikan bahwa beberapa kebijakan pemerintah untuk mengatasi virus Covid-19 sudah tepat sasaran, sehingga pasien yang sembuh makin banyak. Diharapkan semua pasien yang terinfeksi akan sembuh 100%, sehingga Indonesia bisa bebas Corona.

Pasien yang terkena gejala seperti pusing, sesak napas, hilang indra penciuman, dan demam tinggi, bisa jadi terkena virus Covid-19. Setelah dirawat selama kurang lebih 14 hari, ia sembuh kembali. jumlah pasien yang sembuh ini terus meningkat setiap harinya. Terhitung sampai 23 juni 2020, ada lebih dari 500 orang yang bebas dari Corona. Mereka dinyatakan 100% sembuh setelah dites sampai 2 kali.

Baca Juga

Baca juga: Mewaspadai Ujaran Kebencian dan Radikalisme Saat Pandemi Corona

Sebanyak 506 pasien yang bebas Corona ini menambah jumlah total pasien sembuh jadi 19.241 orang. Terhitung sejak awal pandemi berlangsung. Hal ini diungkapkan oleh Achmd Yurianto, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, ketika melakukan live siaran di akun channel official BNPB di Youtube.

Jumlah orang yang sembuh dari Corona tentu membuat masyarakat lega. Karena sejak awal diserang oleh virus Covid-19, yang sembuh ada 19.241 orang, sedangkan yang meninggal totalnya ada 2.535 orang. Perbandingan antara pasien yang sembuh dengan yang tidak tertolong adalah 21:1. Jauh lebih banyak orang yang selamat daripada yang kehilangan nyawa akibat Corona.

Kesembuhan belasan ribu pasien Covid-19 ini merupakan bukti nyata akan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam mengatasi keganasan Corona. Sejak awal pandemi, semua orang diwajibkan untuk stay at home karena virus masih berkeliaran di jalanan dan bisa menular melalui droplet. Ditambah dengan aturan work from home dan school from home, jadi banyak orang yang terselamatkan dari penularan Corona.

Semua orang juga wajib pakai masker kain dan menjaga higienitas tubuh dengan mencuci tangan atau memakai hand sanitizer.

Masyarakat juga dilarang untuk mengadakan acara yang mengundang keramaian karena melanggar aturan physical distancing. Serta diharap menjaga imunitas tubuh agar tidak mudah tertular virus Covid-19. Aturan-aturan ini terus didengungkan melalui televisi, radio, dan media sosial. Jadi masyarakat hafal dan langsung menaatinya.

Ketika Rumah Sakit swasta dan daerah mulai kerepotan, maka ditunjuklah RS Universitas untuk membantu mengatasi pasien Corona. Jadi semua orang yang terjangkiti virus Covid-19 mendapat perawatan medis yang layak dan bisa lekas sembuh. Mereka juga tidak usah memusingkan biayanya, karena sudah ditanggung oleh negara.

Para tenaga medis juga disediakan tempat khusus untuk menginap oleh pemerintah. Jadi tidak takut untuk menulari keluarganya di rumah sepulang kerja. Tempat itu bukan berupa mess biasa, tapi sangat layak huni. Hal ini sangat baik karena bisa memutus alur penularan virus Covid-19 ke banyak orang di luar Rumah Sakit.

Pemerintah juga menganggarkan dana yang sangat besar di APBN 2020 untuk mengatasi Corona. Di antaranya untuk membeli alat medis yang diperlukan di Rumah Sakit, seperti ventilator. Uang itu juga untuk dibelikan baju hazmat (APD), obat-obatan, masker, sarung tangan, serta intensif untuk para tenaga medis yang rela mempertaruhkan nyawa demi kesembuhan pasien. Jadi mereka tinggal bertugas dan tidak usah memusingkan bagaimana cara membeli APD yang baru.

Pasien Corona yang sembuh mencapai angka belasan ribu orang. Pemerintah membuktikan dengan beberapa kebijakan seperti stay at home, menaati protokol kesehatan dan menjaga higienitas serta imunitas, bisa mengatasi keganasan Corona. Bantuan berupa ventilator dan alat medis lain juga diberikan kepada RS yang menangani Covid-19.

Penulis adalah kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (LSISI)

Related Posts

Add New Playlist