Oleh : Doni Indrayana
Percepatan vaksinasi dan Prokes 5M merupakan upaya efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19. Masyarakat pun diminta untuk selalu mematuhi hal tersebut guna menjaga tren positif pengendalian pandemi virus Corona sekaligus mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
2 tahun ini, Corona menjadi penyakit yang paling ditakuti, karena semua orang tidak mau jadi pasiennya lalu memiliki kemungkinan terburuk alias meninggal dunia. Semua orang sibuk menjaga kesehatan, mulai dari minum rebusan herbal, madu, susu, hingga makan sayur dan buah. Cara-cara ini juga diiringi dengan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi, agar tubuh kuat dan tidak mudah tertular virus covid-19.
Vaksinasi adalah salah satu ikhtiar untuk terhindar dari Corona. Setelah disuntik vaksin maka tubuh akan memiliki kekebalan tubuh yang lebih bagus, dan ketika banyak yang diinjeksi maka akan terbentuk kekebalan kelompok. Herd immunity ini yang diinginkan oleh pemerintah, karena bisa melawan ganasnya Corona.
Oleh karena itu pemerintah mempercepat vaksinasi agar kekebalan komunal lekas terbentuk. Dari target 1 juta suntikan, dinaikkan jadi 3 juta suntikan tiap hari, dan Kemenkes berusaha keras untuk memenuhinya. Banyak pihak yang membantu pemecepatan vaksinasi seperti BIN yang melaksanakan vaksinasi massal dan vaksinasi door to door, sehingga target bisa tercapai hanya dalam waktu 12 bulan. Diharap awal tahun 2022 kita sudah punya kekebalan kelompok.
Ganip Warsito, Ketua Tim Satgas Penanganan Covid menyatakan bahwa vaksin dan masker bagaikan payung di kala hujan. Payung tak bisa menghentikan lajunya air tetapi bisa melindungi agar tetap kering. Hal itu serupa dengan vaksinasi dan penggunaan masker saat pandemi. Corona tak akan hilang, tetapi jika kit disiplin pakai masker dan telah melakukan vaksinasi, akan lebih terproteksi.
Ganip menambahkan, vaksinasi akan mencegah pemburukan jika terpapar Corona alias hanya gejala ringan, lalu lekas sembuh. Dalam artian, vaksinasi meman tidak mencegah 100% virus covid-19, apalagi penyakit ini terus bermutasi. Namun kita tetap wajib vaksin untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terburuk. Lagipula vaksinnya gratis, sudah halal MUI, dan memiliki nomor BPOM, jadi legal dan aman.
Selain itu, masyarakat yang sudah divaksin juga masih harus pakai masker untuk mencegah penularan Corona melalui droplet. Jangan lengah sedikitpun karena harus menegakkan kedisiplinan untuk menangani Corona. Lagipula masker harganya terjangkau dan bisa dibeli di minimarket maupun online shop.
Prokes 5M tetap harus dijaga agar tidak kena Corona dari sisi mana saja. Selain memakai masker, mencuci tangan atau memakai hand sanitizer juga wajib dilakukan. Baik saat baru datang ke suatu tempat maupun pulang ke rumah. Jika perlu langsugn cuci tangan lalu sekalian mandi dan keramas serta berganti baju, setibanya di rumah, agar benar-benar higienis.
Hindari juga kerumunan seperti di pasar dan caranya dengan belanja setelah subuh, jadi masih relatif sepi. Alternatif lain adalah dengan belanja via online shop atau aplikasi tukang sayur, sehingga tidak perlu keluar rumah untuk membeli bahan mentah. Praktis, aman, dan hemat bahan bakar, dan Anda bisa menyetok untuk beberapa hari sehingga tidak usah pergi lagi untuk belanja di luar.
Untuk mencegah Corona maka pemerintah menggencarkan vaksinasi nasional dan diadakan vaksinasi door to door agar mencapai target yang diberikan oleh Presiden Jokowi. Selain vaksinasi, maka ikhtiar lain untuk mencegah tersebarnya virus covid-19 adalah dengan protokol kesehatan 5M. Selalu taati prokes, jaga imunitas dan higienitas lingkungan, agar benar-benar bebas dari Corona.
Penulis adalah kontributor Forum Literasi Publik Banten