Pemprov DKI Jakarta melalui Perumda Pasar Jaya telah memiliki stok sebanyak 1.450 kotak masker. Masker tersebut sengaja dibeli oleh Pemprov DKI untuk kemudian dijual kembali ke masyarakat.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengkritik hal tersebut. Juru Bicara PSI Sigit Widodo menyebut mestinya pemprov menggratiskan masker tersebut.
“Kok malah dijual mahal, pak @aniesbaswedan?” kata Sigit melalui akun Twitter miliknya @sigitwid Kamis (5/3/2020).
Baca Juga
Baca juga: Daftar Toko yang Menjual Masker dengan Harga Normal
Sigit membandingkan kebijakan yang dilahirkan oleh Anies tersebut dengan Kimia Farma milik BUMN yang menjual masker seharga Rp 2.000 untuk warga Indonesia. Ia curiga Pemprov DKI sengaja memanfaatkan situasi yang ada dengan mencari keuntungan di balik penjualan masker.
“Pak @aniesbaswedan, kenapa Pemprov @DKIJakarta tidak melakukan hal yang sama seperti @kimiafarmacare, malah cari keuntungan dari masuknya corona virus ke Indonesia?” sambung dia.
Lebih lanjut Sigit mengatakan jika harus menjualnya, mestinya harganya relaif murah. Namun yang terjadi adalah masker tersebut dijual dengan harga yang mahal.
“Seharusnya Pemprov @DKIJakarta menyediakan masker gratis, atau setidaknya menjual dengan harga murah,” sambung Sigit lagi.