Oleh : Rebecca Marian
Pelaksanaan PON XX Papua hanya tinggal menunggu waktu. Pemerintah pun terus mempercepat persiapan pelaksanaan ajang olah raga nasional tersebut, termasuk menyusun strategi pengamanan PON XX Papua.
Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono meminta kepada Asisten Operasi (Asops) Kapolri Irjen Imam Sugianto untuk menyiapkan pengamanan dalam perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021.
Baca Juga
Pesta olahraga nusantara tersebut digelar pada 20 Oktober hingga 4 November 2021 di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Papua.
Persiapan harus selesai disusun enam bulan sebelum gelaran PON berlangsung. Dirinya mengaku akan turun langsung ke lokasi untuk memastikan kondisi di Papua benar-benar aman, khususnya di Stadion Lukas Enembe.
Gatot juga meminta Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw untuk menyiapkan sarana dan prasarana pengamanan PON 2021 di Papua. Terutama, berkoordinasi langsung dengan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Dirinya juga meminta agar tempat pengawasan dan pengamanan di penginapan atlet disusun ulang. Jumlah penginapan pada PON 2021 di tengah pandemi Covid-19 akan mempengaruhi sebaran personel Polri.
Kapolda Papua juga diminta untuk menciptakan rasa aman kepada para atlet yang datang dari berbagai daerah. Pengamanan diminta bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.
Pada kesempatan berbeda, Ketua Umum, KONI, Marciano Norman, memberikan kabar terkini terkait kelanjutan PON Papua 2021 di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang tak kunjung surut di Indonesia.
Menurut Marciano, PON Papua akan tetap berlangsung sesuai jadwal yang telah ditetapkan, yakni pada tanggal 2 – 31 Oktober 2021.
Pembangunan venue pertandingan juga sudah mencapai 90 persen membuat pihaknya optimis bahwa PON dapat dilaksanakan sesuai jadwal.
Namun, mengingat kasus positif Covid-19 yang masih tinggi di Tanah Air, KONI telah mempersiapkan rencana cadangan dengan menggelar pertandingan tanpa adanya kehadiran penonton atau suporter.
Apabila memang harus demikian, nantinya masyarakat dapat menonton pagelaran PON ke-20 di Papua secara live streaming dan siaran langsung melalui televisi nasional.
Meski sudah memikirkan rencana cadangan, hal tersebut masih dalam taraf kajian dengan mempertimbangkan kondisi Covid-19 ke depan dan pelaksanaan Olimpiade Tokyo, pada bulan Agustus mendatang.
Olimpiade akan menjadi rujukan bagi KONI untuk pelaksanaan PON pada bulan Oktober nanti.
Perlu diketahui juga, bahwa dalam perhelatan PON Papua, terdapat 37 cabang olahraga dengan 679 nomor pertandingan.
Sementara itu, Kodam XVII/ Cenderawasih siap mengamankan pelaksanaan PON XX tahun 2021 mendatang yang akan dihadiri oleh ribuan atlet dan official dari seluruh Indonesia.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono saat berlangsung rapat bersama PB PON XX Papua di Mercure Hotel, Jayapura.
Sebelumnya Ketua Harian PB PON Papua Yunus Wonda meminta Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua memberikan keamanan dalam pelaksanaan PON XX di Papua tersebut.
Pangdam Yogo menegaskan pula, bahwa selain aparat yang menjaga keamanan, masyarakat juga diminta untuk berpartisipasi aktif dalam membantu mensukseskan penyelenggaraan PON dengan ikut menjaga keamanan dan ketertiban.
Dirinya juga menuturkan, bahwa Kodam XVII/Cenderawasih selain menjaga keamanan juga memberikan dukungan fasilitas dengan menyiapkan mess untuk para atlet yang akan berlaga di PON XX Papua.
Rapat bersama dengan PB PON XX tersebut digelar mengingat faktor keamanan berperan penting dalam penyelenggaraan PON yang akan diikuti oleh ribuan atlet dari seluruh penjuru Indonesia.
Wakil Ketua Umum KONI Pusat Suwarno, memprediksi PON Papua bisa digelar pada awal Oktober 2021.
Menurutnya, usai pengumuman pengunduran PON Papua, pihak KONI Pusat langsung menyusun sejumlah penyesuaian. Termasuk di antaranya adalah keabsahan atlet, entry by name, hingga tahapan kualifikasi sejumlah cabang olahraga yang belum selesai.
Sebelumnya, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, meminta kepada pemerintah untuk menunda pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua. Hal ini disebabkan oleh semakin masifnya penyebaran wabah virus corona.
Kondisi tersebut tentu membuat sejumlah program latihan para atlet dari berbagai daerah menjadi terganggu. Padahal program latihan sebuah cabang olahraga telah disusun sedemikian rupa sehingga pada saat perhelatan, atlet bisa mencapai puncak performa.
Kita berharap agar mundurnya perhelatan PON XX Papua dari jadwal yang ditentukan, tidak membuat kemeriahan acara tersebut menurun, dan dapat menjadikan event nasional tersebut menjadi ajang prestasi bagi para atlet daerah.
Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta