Oleh : Abner Wanggai
Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) ke XVI di Papua akan dihadiri sejumlah kepala negara dan duta besar. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan sejak 20 Oktober hingga 2 November 2020. Untuk memastikan keamanan acara dan tamu undangan yang hadir, sejumlah persiapan telah dilakukan, termasuk memetakan potensi kerawanan di wilayah Papua. Hal itu ditempuh guna memastikan bahwa pesta olah raga nasional tersebut akan berjalan dengan aman dan kondusif.
Pemerintah terus mempersiapkan kelancaran PON XX di Papua, tidak terkecuali dari aspek keamanan. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengatakan selain melakukan pemetaan ancaman, BIN telah melakukan operasi pencegahan dengan memotong segala bentuk potensi yang dapat menganggu keamanan selama penyelenggaraan PON XX di Papua.
Baca Juga
Kegiatan deteksi dan potensi kerawanan lainnya terus dilakukan oleh BIN sebagai bagian dari operasi gabungan dalam rangka pencegahan agar tidak menjadi gangguan yang nyata. Operasi gabungan tersebut merupakan kerjasama antara BIN dengan TNI-Polri untuk menjaga keamanan Papua jelang PON dan Peparnas yang dilakukan dengan pola pengamanan terbuka dan tertutup.
Menurut Kepala BIN, hingga dengan saat ini dan prediksi ke depan keamanan bisa kita jaga dan tentu ada pola-pola sistem pengamanan baik itu terbuka-tertutup, termasuk waskita yang kita lakukan karena ada kunjungan kehadiran dari beberapa kepala negara khususnya di negara-negara Asia-Pasifik.
Di sisi lain, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan TNI akan mempertebal pengamanan empat venue penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Papua. TNI juga siap menjamin keamanan demi suksesnya PON 2020 dengan menambah jumlah pasukan di beberapa tempat terutama di empat venue yakni di Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke sebagai lokasi penyelenggaraan acara.
Dalam rapat pimpinan, TNI-Polri dan Bin akan mematangkan rencana kesiapan pengamanan jelang pelaksanaan PON 2020 di Papua. TNI bersama dengan Polri dan BIN yakin pelaksanaan PON dapat berjalan dengan baik tanpa suatu hambatan apapun.
TNI juga akan melakukan antisipasi apabila terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir, tanah longsor dan termasuk potensi kemarau panjang seperti BMKG. Oleh karena itu TNI telah mempersiapkan dengan melakukan penguatan kepada Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) agar lebih maksimal dalam melaksanakan tugas di dua trouble spot sesuai dengan ketentuan alutsista yang TNI miliki bekerja sama dengan BNPB.
Kegiatan pengamanan tersebut telah mendapatkan dukungan dari DPR. Ketua DPR Puan Maharani mengatakan DPR mendukung BIN dan TNI-Polri untuk menjaga keamanan Papua saat PON dan Peparnas digelar. DPR mendukung seluruh langkah-langkah yang dilakukan BIN dan TNI-Polri untuk menjamin keamanan di provinsi papua khususnya di kabupaten/kota yang menjadi penyelenggara acara.
Menurut Ketua DPR, PON dan Pepernas 2020 di Papua merupakan langkah strategis untuk menjaga NKRI. Melalui ajang kompetisi olahraga, DPR berkomitmen menyeimbangkan antara Indonesia timur dan barat. Acara tersebut bukan sekadar sukses prestasi olahraga tapi bagaimana kemudian penyatuan atau penyeimbangan antara wilayah barat dan timur ini nantinya bisa segera terwujud untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di yogyakarta