Oleh : Muhammad Zaki
Jumlah pasien Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi, rata-rata bertambah 900 orang per hari. Hal ini tentu mengkhawatirkan.
Apalagi saat ini ada OTG alias orang tanpa gejala yang tidak terlihat sakit, namun hasil tes swabnya positif Corona. Mereka harus dirawat sesegera mungkin agar tidak menambah penularan Covid-19 di Indonesia.
Beberapa hari ini jumlah pasien Corona naik drastis. Bahkan mencapai 1.853 orang per hari.
Baca Juga
Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 menjelaskan hal ini di dalam konferensi pers via live streaming. Menurut Yuri, panggilan akrabnya, pasien yang teridentifikasi ini adalah hasil dari tes spesimen terhadap 22.183 orang.
Angka 1.853 adalah rekor baru karena sebelumnya jumlah pasien tertinggi hanya 1.000 orang. Angka ini menambah jumlah pasien Covid-19 yang totalnya menjadi 68.079 orang. Kabar baiknya, sebanyak 31.585 atau hampir 50% pasien sudah sembuh, dan yang lain masih dalam tahap perawatan di Rumah Sakit.
Provinsi yang paling banyak memiliki pasien Corona adalah Jawa Timur, yakni 366 kasus baru. Sedangkan nomor duanya adalah DKI Jakarta. Bahkan di Surabaya sebutannya bukan zona merah lagi, melainkan zona hitam. Karena jumlah pasien Covid-19 yang sangat tinggi.
Baca juga: Viral, Begini Bentuk Dukungan Alumni dan Simpatisan Demi Memutus Rantai Covid 19 di Gontor
Kenaikan jumlah pasien ini tentu menyedihkan karena pandemi ini belum juga berakhir. Ketika pasien bertambah banyak, tentu Rumah Sakit bisa kewalahan karena ruang khusus untuk menangani Covid-19 selalu penuh. Bahkan para tenaga medis juga kelelahan karena harus bertugas melebihi jam kerja normal, dan butuh bantuan relawan agar tetap prima.
Menurut Yuri, maka jalan tengahnya adalah pasien-pasien tersebut dirawat di rumah saja dan melakukan isolasi mandiri selama minimal 14 hari. Setelah isolasi, maka mereka kembali lagi ke Rumah Sakit untuk melakukan tes swab yang hasilnya lebih akurat daripada rapid test. Meski hanya dirawat di rumah, namun para pasien masih mendapat obat Corona.
Kenaikan jumlah pasien ini menjadi sebuah pengingat bahwa angka penularan Covid-19 masih sangat tinggi. Oleh karena itu, kita tidak boleh lalai dalam menjaga imunitas dan higienitas. Juga masih mematuhi protokol kesehatan seperti pakai masker kain, rajin cuci tangan atau pakai hand sanitizer, dan jaga jarak.
Ketika kita bepergian, bawa minimal selusin masker kain di dalam tas. Jadi ketika ada yang tidak pakai masker atau face shield, daripada mengomel, lebih baik berikan selembar masker itu padanya. Harga masker tidak terlalu mahal bukan? Ini sebagai bentuk kepedulian kita ke lingkungan sekitar. Jadi kita semua bisa sehat dan tidak akan tertular Corona.
Mengapa harus pakai masker? Karena menurut dokter Reisa Broto Asmoro, efektivitas masker untuk menangkal Corona di suatu lingkungan baru bisa efektif, ketika minimal 70% orang memakainya. Masker kain dengan bentuk yang sederhana sudah bisa menangkal penyebaran droplet dari pasien Covid-19, dan maksimal dipakai selama 4 jam.
Hati-hati ketika berkegiatan di ruang publik. Usahakan untuk tidak terlalu sering keluar rumah, kecuali untuk kegiatan yang penting seperti kerja ke kantor. Belanja sembako dan sayuran bisa via online shop. Untuk olahraga, lebih baik lakukan di rumah saja seperti, yoga atau sit up. Berenang lebih baik ditunda karena takutnya di dalam air kolam juga ada virus Covid-19.
Angka pasien Corona semakin tinggi dan kita harus waspada serta menaati protokol kesehatan. Pakailah masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak. Ajari juga anak-anak untuk memakai masker dan ajaklah untuk bermain di rumah saja. Jangan bepergian ke luar kota kecuali untuk hal yang penting seperti pengobatan atau takziah.
Penulis adalah kontributor the Jakarta Institue