Oleh : Reza Pahlevi
Pegawai KPK akan diangkat jadi ASN pada tanggal 1 juni 2021. Pelantikan ini diapresiasi, karena mereka telah lulus ujian tes wawasan kebangsaan. Berarti para pegawai KPK selain memiliki integritas, juga setia pada negara dan menghayati pancasila.
Sebagai lembaga antirasuah, KPK sangat terkenal karena sudah berkali-kali melakukan operasi tangkap tangan. Semua koruptor dilibas, mulai dari kelas teri hingga kelas kakap, di desa maupun di kementrian sekalipun. Karena KPK sadar bahwa korupsi hanya akan merugikan negara dan uang yang seharusnya untuk rakyat jadi dikemplang sendiri oleh para koruptor.
Baca Juga
Pada tanggal 1 juni 2021, sebanyak 1.274 pegawai KPK akan dilantik jadi aparatur sipil negara. Pelantikan ini sangat patur diapresiasi, karena dengan jadi ASN, mereka bagaikan naik 1 tingkat dan menjadi pegawai yang lebih terhormat. Karena posisi pegawai negeri sangat diminati dan dihormati oleh banyak orang di indonesia.
Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan bahwa ia akan terus menjalin komunikasi, baik di level pimpinan maupun Sekjen sebagai pejabat pembina kepegawaian terkait tindak lanjut hasil tes wawasan kebangsaan. Pelantikan ini akan membuat para pegawai KPK jadi aparatur sipil negara.
Firli juga berharap agar acara pelantikan berjalan dengan lancar. Dalam artian, tidak ada kendala yang menghalangi, baik dari segi cuaca atau ada oknum yang nekat menggelar demo, untuk menentang keputusan pemerintah dalam mengangkat mereka jadi ASN.
Acara pelantikan pegawai KPK jadi ASN sangat sakral, karena disorot oleh banyak orang. Mereka turut melihat siapa saja yang lolos tes wawasan kebangsaan, juga senang karena di lembaga sekelas KPK, tidak ada celah bagi koruptor. Pegawai KPK juga merasa dihormati karena diangkat jadi ASN, karena profesi ini sangat diidam-idamkan oleh banyak orang di Indonesia.
Dari pegawai-pegawai yang diangkat jadi ASN, mereka diapresiasi karena telah lolos tes wawasan kebangsaan. Berarti selain memiliki kinerja yang bagus, mereka juga sangat cinta tanah air dan pancasilais. Juga tidak tersangkut organisasi terlarang, baik yang separatis, ekstrimis, teroris, maupun sayap kiri.
Pegawai KPK yang lolos tes wawasan kebangsaan telah membuktikan bahwa nasionalisme harus tetap di dada dan bukan hanya motto yang tertera di buku semata. Ketika mereka sudah mampu mengerjakan ujian, berarti bisa dipercaya dan memiliki integritas. Karena tes ini juga menguji kejujuran orang yang mengerjakannya. Sementara, kejujuran adalah nomor 1 di lembaga sekelas KPK.
Dengan diangkat jadi ASN maka pegawai KPK akan mengalami beberapa perubahan, tentu dalam konteks yang positif. Selain mendapat gaji yang cukup tinggi serta berbagai tunjangan, maka mereka juga akan mendapat uang pensiun, ketika nanti sudah purna tugas. Sehingga keamanan finansial ini akan membuat mereka makin bersemangat kerja.
Lantas bagaimana nasib pegawai KPK yang tidak lolos TWK? Sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi, mereka tidak akan dipecat begitu saja. Namun mereka harus menjalani diklat untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan agar lebih pancasilais. Juga harus membuktikan bahwa tidak akan lagi tersangkut organisasi terlarang di Indonesia.
Dengan cara ini maka ada keadilan, karena mereka tidak otomatis dipecat oleh negara. Melainkan memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri, dan berjanji akan jadi ASN yang jujur dan punya rasa nasionalisme yang tinggi.
Pelantikan pegawai KPK tinggal menghitung hari.
Ketua KPK Firli Bhuri sangat antusias akan perubahan status menjadi ASN. Semoga acara ini berjalan tanpa kendala, dan tidak ada kalangan yang protes mengapa dirinya atau keluarganya dianggap tidak lolos tes wawasan kebangsaan.
Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini