Oleh: Abner Mambrasar (Mahasiswa Papua di Sumatera Utara)
Dalam memajukan tanah Papua, baik pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah Papua telah berusaha mewujudkan pembangunan Papua yang lebih baik, seperti menata kembali pemerintahan, termasuk membangun tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa (good governance) pada semua jajaran serta tingkatan. Upaya yang sungguh‐sungguh untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua secara adil dan merata bagi semua, dengan titik berat perhatian diberikan pada rakyat yang hidup di daerah pedesaan dan daerah‐daerah terpencil, serta rakyat miskin di daerah perkotaan.
Upaya selanjutnya yang dilakukan pemerintah dalam memajukan Papua, yaitu meningkatkan dan mempercepat pembangunan prasarana dasar (infrastruktur) di seluruh tanah Papua, antara lain: prasarana perhubungan/transportasi dalam rangka membangun jaringan transportasi terpadu (darat, laut dan udara), ketersediaan air bersih, ketersediaan energi dan ketersediaan sistem telekomunikasi yang cukup dan memadai bagi seluruh warga.
Baca Juga
Salah satu ide lainnya dalam membangun ekonomi daerah tertinggal adalah pemekaran wilayah, yakni cara suatu daerah membangun ekonominya dengan memperluas wilayah dan terus menerus membangun infrastruktur yang pendanaannya berbeda dengan daerah lainnya yang sudah maju.
Melalui pemekaran wilayah, dana yang digunakan untuk membangun daerahnya menjadi jauh lebih tinggi sehingga infrastruktur yang dibangun semakin banyak. Namun, perlu juga diwaspadai dan dicermati, karena aliran dana yang digelontorkan pemerintah pusat cukup banyak, sehingga tidak jarang Otsus dan pemekaran wilayah sering dijadikan proyek empuk bagi oknum pejabat.
Maka dari itu, masyarakat Indonesia khususnya rakyat Papua sebagai warga negara yang baik harus mendukung dan mambantu perubahan pada daerahnya sendiri, dengan mengawal upaya pemerintah dalam membangun daerah tertinggal di Indonesia demi kesejahteraan masyarakat semua dengan cara menghukum secara tegas pejabat yang korupsi dana Otsus dan pemekaran wilayah.
Bukan hanya itu, adanya teror dari Gerakan Kelompok Separatis dan Teroris (KST) di Papua menjadi ancaman hambatan beberapa program pemerintah pusat untuk Papua. KST mulai bermain rasis dan mengancam keamanan masyarakat pendatang. Oleh karenanya, mereka harus cepat ditangkap, karena sudah mengobarkan bendera perang.
KST wajib dihukum berat karena sudah berkali-kali melakukan tindak kriminal, mulai dari membeli senjata api secara ilegal, menembak waga sipil, sampai membunuh petugas keamanan. Tanpa KST, Papua akan semakin optimis menjadi lebih aman dan sejahtera.
Mari saatnya semua pihak bersama-sama memajukan Papua dengan mendukung program-program pemerintah untuk Papua. Masyarakat juga bisa menyalurkan ide/gagasan pembangunan Papua melalui pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat, sehingga dapat membantu dalam mempercepat kemajuan Tanah Papua.
Sementara itu, menghadapi gerakaan Papua merdeka dan ancaman disintergasi bangsa maupun negara, satu-satunya senjata bagi pemerintah adalah dengan meningkatkan pembangunan di segala bidang dan menciptakan suasana aman dan damai di Papua.