Oleh : Angga Gumilar
Pandemi covid-19 belum berlalu, pemerintah Indonesia berusaha keras agar tidak ada lagi korban jiwa. Masyarakat dalam sebuah survey menyatakan bahwa penanganan Corona yang dilakukan oleh Gugus Tugas sudah memuaskan. Gugus Tugas sudah bekerja keras dengan mensosialisasikan protokol kesehatan lewat media agar masyarakat lebih tertib.
Hasil survey dari Alvara Research menunjukkan bahwa 72,7% masyarakat Indonesia puas dengan penanganan covid-19 yang dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Hal ini dinyatakan oleh Hasanuddin Ali, CEO dari lembaga riset tersebut. Survey ini menampilkan kerja Gugus Tugas sudah cukup baik dalam menangani Corona di Indonesia.
Baca Juga
Survey ini dilakukan 22 Juni hingga 1 juli 2020 dan ada lebih dari 1.000 responden yang menjawabnya. Sebanyak 72,3% dari juga puas dengan penanganan Gugus Tugas dalam hal komunikasi kepada masyarakat umum. Untuk tingkat kepuasan terhadap penanganan pasien Corona, 72,3% responden menyetujuinya.
Hasil survey ini menunjukkan betapa Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sudah bekerja ekstra keras dalam menangani Corona. Setiap hari kita mendapat siaran langsung tentang jumlah pasien covid-19 di Indonesia. Juga ada sosialisasi untuk patuh pada protokol kesehatan yang dikirim via SMS secara berkala, kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Baca juga: Mengapresiasi Temuan Vaksin Virus Corona Buatan Indonesia
Gugus Tugas yang didirikan bulan maret 2020 merupakan satuan di bawah Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Pandemi covid-19 dimasukkan dalam kategori bencana karena sudah memakan banyak korban. Tugas Gugus berikutnya adalah mencegah terjadinya banyak korban selanjutnya.
Salah satu kerja dari Gugus Tugas adalah mengumumkan jumlah pasien Corona dan korban jiwa, sehingga kadang masyaraka mengira tugas mereka hanya untuk pembawa pesan kematian. Padahal ada beberapa jenis tugas lain, seperti membantu distribusi APD (baju hazmat) dan peralatan medis untuk dibagikan di banyak Rumah Sakit.
Tugas dari Gugus yang selanjutnya adalah meningkatkan kemampuan laboratorium, bekerja sama dengan Kemenristek, Kemenkes, dan kementrian lainnya. Nantinya lebih dari 72 laboratorium dipakai u
Olehntuk meneliti hasil dari rapid test yang sering diselenggarakan di kota-kota di Indonesia. Jadi ketika ada pasien yang positif covid-19 bisa langsung ditangani.
Gugus Tugas juga sering mengingatkan bahwa pasar dan tempat umum lain sangat rawan dalam penularan Corona. Oleh karena itu masyarakat masih harus pakai masker dan mematuhi protokol kesehatan lainnya. Apalagi sekarang virus covid-19 bisa menular lewat udara. Jadi satu-satunya perlindungan adalah pakai masker kain yang bersih.
Mengapa harus ada sosialisasi dari Gugus Tugas? Karena sebuah aturan yang dinyatakan tiap hari akan tertancap di alam bawah sadar masyarakat. Jadi mereka paham bahwa protokol kesehatan itu harus dilakukan dan demi keselamatan diri sendiri. Masyarakat puas karena gugus tugas mengkampanyekan pakai masker dengan kalimat yang mudah dipahami.
Masyarakat juga puas dengan kinerja dari Gugus Tugas karena mereka membentuk tim relawan medis untuk membantu menangani pasien Corona. Karena jumlah dari tenaga medis di Rumah Sakit makin terbatas dan kewalahan dalam mengobati pasien di ruang isolasi. Ini juga meminimalisir angka kematian nakes karena kelelahan dan tertular covid-19.
Gugus Tugas juga membentuk program konsultasi online. Jadi orang yang merasakan gejala Corona seperti demam dan sesak napas, bisa langsung berbicara dengan dokter via HP. Tidak usah mengantri lama di Rumah Sakit. Dokter bisa langsung mengirim ambulans untuk menjemput pasien ke ruang isolasi. Masyarakat memuji langkah Gugus Tugas yang satu ini.
Kinerja Gugus Tugas sebenarnya sangat berat karena mensosialisasikan protokol kesehatan, mengumumkan jumlah pasien, dan mengkoordinasikan penanganan covid-19 di seluruh Indonesia. Dengan kerja mereka maka jumlah pasien Corona berkurang drastis. Masyarakat puas dengan hasil kerja Gugus Tugas dan setuju dengan langkah mereka.
Penulis aktif dalam Lingkar Pers dan Mahasiswa Jakarta