Masyarakat Adat Dukung Otsus Papua Jilid 2

Oleh : Sabby Kosaay

Perpanjangan otonomi khusus di Papua sangat didukung oleh masayrakat adat di Bumi Cendrawasih. Sebagai warga asli, mereka sudah merasakan keuntungan dari otsus jilid 1 dan Papua jadi semakin maju. Tak heran kini mereka mendukung perpanjangan otonomi khusus.

Otonomi khusus di Papua yang akan diperpanjang tahun 2021 mendatang, mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat adat Papua. Beberapa tokoh masyarakat yang mewakili warga asli Bumi Cendrawasih, menyatakan dukungannya jika program ini ada kelanjutannya, selama 20 tahun ke depan. Karena sudah terlihat kemajuan Papua yang infrastrukturnya lengkap.

Baca Juga

Lembaga Masyarakat Adat Jayawijaya menyatakan bahwa mereka sangat pro jika otonomi khusus diperpanjang. Hal ini dilontarkan setelah ada pertemuan dengan para tokoh masyarakat adat di Kabupaten Jayawijaya. Mereka berasal dari 40 distrik di sana. Jadi sudah jelas tidak ada penolakan terhadap perpanjangan otsus.

Baca juga: Otsus Papua Jilid 2 Meningkatkan Fasilitas Kesehatan

Menurut Karlos Huby, Ketua Masyarakat Adat Papua, mereka kompak mendukung adanya otonomi khusus di Papua. Namun dengan beberapa persyaratan. Pertama, pemerintah pusat harus melakukan pengawasan ketat agar tidak ada penyelewengan dana. Sedangkan yang kedua, dana otsus harus tepat sasaran dan diberikan kepada masyarakat kelas bawah.

Lanjut Huby, pemerintah pusat juga wajib mengadakan evaluasi pada otonomi khusus jilid 1. Apa saja yang terjadi di Papua selama 20 tahun? Apakah selama ini anggaran yang diberikan sudah benar-benar mengentaskan kemiskinan? Dalam artian, jangan sampai ada infrastruktur yang nampak seperti Bandara Internasional Sentani tapi rakyatnya kurang makan.

Yanto Eluay, tokoh masyarakat adat Tabi menyatakan bahwa warga di Sarireri dan Tabi cukup mendukung otonomi khusus di Papua. Namun ia senada dengan Karlos Huby. Perlu adanya peninjauan lebih lanjut dari pusat. Agar tahu apakah dana trilyunan yang diberi tidak dikorupsi dan harus mengentaskan masyarakat dari jeratan kemiskinan.

Permasalahan di Papua memang cukup kompleks. Oleh karena itu otonomi khusus tak hanya diberikan untuk membangun gedung. Namun ada pula anggaran untuk kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. Sehingga kemajuan di Papua terlihat dari segi sumber daya manusianya juga. Mereka jadi cerdas dan sehat berkat uluran dana otsus dari pemerintah pusat.

Dukungan dari masyarakat adat sangat membantu pemerintah. Karena para tokoh adat menghmbau warganya untuk ikut mendukung otonomi khusus dan perpanjangannya. Mereka sadar bahwa dana otsus sangat dibutuhkan untuk memajukan Papua. Dari segi ekonomi, sumber daya alam, sumber daya manusia, hingga pendidikan.

Masukan dari para tokoh adat juga wajib didengarkan, karena setelah 20 tahun ada otonomi khusus, wajib ada penilaian. Apakah persentase setiap kebutuhan sudah tepat? Jika sudah banyak pembangunan infrastruktur di suatu daerah, maka bisa saja dialihkan ke bidang lain. Misalnya kesehatan atau pendidikan. Karena 2 hal itu sangat dibutuhkan oleh warga asli Papua.

Otonomi khusus membuat Papua memiliki Gubernur dan pejabat tinggi dari warga asli. Mereka diharap bisa memegang amanah dan tidak mengemplang dana otsus. Jika ada korupsi, maka sama saja dengan memakan saudara sendiri. Karena dana untuk pembangunan daerah malah disalahgunakan.

Oleh karena itu, evaluasi otonomi khusus wajib dilakukan. Jika ada pejabat nakal maka harus segera diberhentikan. Penggunaan dana otsus juga harus benar-benar tepat. Jika perlu pembukuannya diperlihatkan ke publik, agar mereka percaya bahwa uangnya disalurkan ke pihak yang tepat.

Perpanjangan otonomi khusus sangat diterima oleh masyarakat adat Papua. Mereka sudah menikmati hasil otsus jilid 1 dan berharap akan diperpanjang. Agar pembangunan di Bumi Cendrawasih makin merata. Dana otsus di bidang pendidikan juga sangat bermanfaat untuk mencerdaskan anak-anak mereka.

Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta

Related Posts

Add New Playlist