Gerakan Mahasiswa Anti Rasuah geram dengan kasus korupsi yang kerap terjadi di lingkungan BUMN. Sebagai badan usaha yang dipercaya menjalankan asset bangsa, justru para petingginya kerap tersangkut kasus korupsi.
“Dua minggu setelah Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya tentang Visi Indonesia, justru masih terjadi kasus suap antar sesama BUMN. Yang secara ekonomi merugikan negara, dan secara sosial tidak memberi manfaat terhadap masyarakat luas” ujar Faisal, Koordinator Gerakan Mahasiswa Anti Rasuah (GEMAR).
Kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh KPK terhadap Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II (AP II), Andra Y Agussalam, bersama pihak PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI). Andra diduga akan menerima suap sebesar 96.700 dolar singapura dari pihak INTI.
Baca Juga
“KPK wajib mendapat dukungan dari masyarakat untuk menyelesaikan secera terang benderang kasus korupsi tersebut. KPK harus segera memanggil dan memeriksa seluruh jajaran Direksi AP II dan INTI. Maka dari itu kami para mahasiswa akan menggalang kekuatan untuk memberikan dukungan secara morill dalam bentuk kunjungan ke KPK pada Rabu nanti.” tambah faisal.
Gerakan Mahasiswa Anti Rasuah berpandangan bahwa perilaku koruptif ini dapat diantisipasi jika fungsi pengawasan internal berjalan dengan baik, dan para pimpinan BUMN memiliki integritas yang tinggi.
“Kementrian BUMN harus segera mencopot Presdir AP II, karena sudah sangat jelas gagal melaksanakan tata kelola BUMN yang baik. Bahkan Direktur Keuangannya tersangkut kasus suap. Ini sangat disayangkan” tutup Faisal.