Oleh : Gerry Iskandar
Tanggal 11 maret 2021 ada libur dalam rangka Isra Miraj. Masyarakat diminta untuk stay at home dan jangan traveling untuk sementara. Ingatlah bahwa saat ini masih masa pandemi, sehingga mobilitas harus dibatasi. Jangan sampai nekat liburan lalu pulang membawa penyakit corona.
Saat pandemi belum selesai, malah ada klaster corona baru pasca libur panjang. Klaster liburan ini sangat mengerikan, karena akan menambah jumlah pasien corona di Indonesia. Menurut data dari tim satgas covid, pasien corona bertambah hingga 5.000 orang per harinya. Sementara jumlah orang yang terkena virus covid-19 di Indonesia lebih dari 1 juta orang.
Baca Juga
Doni Monardo, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk tidak keluar kota saat libur isra miraj.
Tujuannya agar mengendalikan covid dan tidak menimbulkan lebih banyak korban. Dalam artian, sebagai warga negara yang baik, kita harus taat peraturan dan menahan diri untuk tidak jalan-jalan saat masih masa pandemi. Peraturan bukan untuk dilanggar, tapi untuk dipatuhi.
Memang ada libur saat long weekend karena dari tanggal 11 sampai tanggal 14 maret 2021 tanggal merah, karena ada pula hari raya Nyepi. Namun itu bukan jadi alasan untuk nekat holiday ke luar kota, apalagi luar negeri. Daripada ngotot liburan dengan alasan refreshing, tetapi pulang dan langsung kena corona. Ingatlah pepatah lama, lebih baik mencegah daripada mengobati.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menghimbau agar masyarakat berada di rumah saja saat long weekend april ini. Pasalnya, pasca liburan panjang selalu ada lonjakan kasus covid. Dalam artian, klaster liburan nyata adanya. Karena saat mobilitas manusia naik, penyebaran corona akan makin menggila. Apalagi jika kita berada di wilayah berzona merah.
Hal ini tentu akan merepotkan pada nakes yang sedang berjuang di Rumah Sakit. Janganlah egois dan seenaknya berlibur, lalu memamerkan fotonya di media sosial, seolah-olah perjuangan nakes tiada artinya. Padahal di balik baju APD, para dokter dan perawat sangat kelelahan karena bekerja ekstra keras, bahkan menambah jam kerja di luar shift. Sehingga mereka juga rentan tertular corona.
Jika nakes tertular corona lalu tidak sengaja menularkannya pada kita, maukah kita menahan sakitnya tubuh, merasa demam, sesak nafas, dan tak mampu membaui aroma apa-apa? Akan jadi lingkaran setan dan pasiennya terus bertambah. Tidak ada orang yang mau terkena penyakit berbahaya ini. Oleh karena itu, jangan sampai traveling dengan alasan bosan di rumah, pada liburan isra miraj ini.
Saat akan diajak berlibur oleh teman-teman, ingatlah mereka yang sedang menahan derita di Rumah Sakit, karena sedang terjangkit corona. Kita wajib berempati kepada para pasien yang sesak nafas dan merindukan kondisi tubuh yang sehat. Bukannya malah nyelonong dan bepergian, serta lupa kalau sekarang masih masa pandemi.
Seharusnya masa pandemi menjadi masa prihatin, dan bukannya berfoya-foya saat liburan. Jika ada kelebihan uang, lebih baik ditabung saja, bukannya dihabiskan saat traveling. Kita tak tahu kapan pandemi akan berakhir, dan harus mengencangkan ikat pinggang. Mumpung masih kuat bekerja dan punya pekerjaan tetap, karena di luar sana banyak yang jadi korban PHK saat pandemi.
Sabarlah saat masa pandemi belum usai dan nikmati liburan di rumah saja saat long weekend isra miraj maret 2021 ini. Berlibur di rumah tidak ada salahnya, apalagi saat ini sudah banyak hiburan yang bisa diakses dari rumah. Lebih baik melanjutkan stay at home, daripada berangkat liburan lalu pulangnya merana karena corona.
Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini