Bakti Kominfo melaksanakan seminar merajut nusantara bertemakan “Digitalisasi UMKM Untuk Mengembangkan Brand Lokal Berbasis Ekonomi Kreatif” yang diisi Rizki Aulia Rahman Natakusumah selaku Anggota Komisi I DPR-RI, Yuliandre Darwis selaku Ketua Dewan Pakar ISKI, Muktiar SE.I., MM. MCHC selaku Trainer Spesialis Koperasi, yang mana dalam seminar live streaming tersebut Rizki Aulia Rahman Natakusumah menyampaikan bahwa tugas saya di DPR itu apa, saya duduk di Komisi 1 yang berkaitan dengan Kominfo, urusannya itu pertama membangun sinyal, kedua memastikan bahwa kegiatan kita yang ada di sosial media, kegiatan kita di secara virtual seperti ini berlangsung dengan baik dan mengikuti peraturan-peraturan yang ada, kalau kita lihat kondisi sinyal karena pada kesempatan ini kan kita bicara fokus ke Kabupaten Pandeglang, banyak sekali sebenarnya visi ataupun siapa yang kerja, yang kita patut untuk apresiasi di bawah pemerintahan Pak Jokowi, Pak Jokowi mempunyai visi namanya merdeka sinyal se-Indonesia dan beliau ingin membangun sinyal ataupun pemancar untuk memperluas jaringan telekomunikasi untuk rakyat Indonesia tetapi di fokuskan ke wilayah 3T, seperti di Papua, di NTT teman-teman kita di ujung kalau kalau politisi ngomong dari Miangas sampai Pulau Rote, ujung-ujung ini memang banyak saudara-saudara kita yang masih sangat memprihatinkan, kalau di Pandeglang di sana ada beberapa Desa, kalau di sana setengah Kabupaten mungkin gelap semua sinyalnya kita dukung demi kepentingan nasional, saya yakin masyarakat Pandeglang, anak-anak muda di Pandeglang mendung kepentingan nasional ini untuk memfokuskan pembangunan di daerah 3T. Tapi saya selalu sampaikan ke Pak Menteri, selalu sampaikan ke Pemerintah bahwa di Kabupaten Pandeglang sendiri yang sifatnya jaraknya hanya 2 ibu kota banyak saudara-saudara yang masih belum tercover sinyal dengan baik, teman-teman yang hadir di kesempatan yang baik ini patut untuk bersyukur, karena kita mempunyai akses telekomunikasi yang baik, tapi terakhir saya kunjungan ke Kecamatan Sindangresmi, terakhir saya ke Cimanggu, terakhir saya ke Kecamatan Sumur Tamanjaya ke sana memang sulit sekali sinyal untuk didapatkan oleh saudara-saudara kita yang hidup di sana, itu tugas saya untuk menyuarakan aspirasi dari masyarakat Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, jadi jangan khawatir terkait pembangunan infrastruktur digital jika ada keluhan, jika ada permasalahan terkait dengan telekomunikasi, jika ada keluhan terkait dengan sinyal dan lain sebagainya selama itu luas, itu bisa disampaikan kepada tim saya di Dapil atau saya secara pribadi dan tugas saya sebagai anggota DPR RI bukan membangun tapi untuk bisa menyuarakan agar pembangunan itu dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintahan Pak Jokowi. Selain saya duduk di Komisi 1 saya juga duduk di badan anggaran, tugasnya setelah komisi-komisi mengetok anggaran itu di bawa lagi ke badan anggaran, terkait dengan pembangunan infrastruktur digital, pembangunan sinyal yang sangat mempunyai kepentingan di bidang UMKM, pembangunan UMKM dalam ekosistem ataupun dalam industri 4.0, kadang-kadang kalau misalnya dengar polisi atau pejabat publik ngomong industri 4.0 atau bonus demografi saya gak enak sebenernya, belum tentu mereka-mereka ini tahu apa yang harus bisa dilaksanakan, tapi kita semua tahu bahwa di era covid-19 ini kita gak mau adanya Lost Generation atau generasi yang hilang. Dengan adanya akses internet yang meluas ini masyarakat di Kabupaten Pandeglang pengusaha-pengusaha kita exposurenya lebih jelas, akses kepada pasarnya lebih jelas, apalagi nanti saya sebagai anggota badan anggaran mengawal jalan toll Serang-Panimbang, ini karena ada covid semuanya memang tersendat, tapi ini harus diselesaikan kenapa karena ini akan membuka akses masyarakat Kabupaten Pandeglang, petani-petani kita, para pekerja, banyak sekali turis atau wisatawan yang akan datang ke Kabupaten Pandeglang, harus atau wajib diselesaikan setidak-tidaknya sebelum akhir tahun 2022, karena Pandeglang adanya di ujung jadi masyarakat harus punya alasan Ke Pandeglang, kita bukan daerah lintasan kita adanya di ujung pulau Jawa, jadi UMKM di Pandeglang, pengusaha-pengusaha di Pandeglang, seluruh anak muda di Pandeglang harus bisa terus mengobarkan dan menjalankan tugas yang kita semua sudah jalankan saat ini.
Dalam kesempatan yang sama Yuliandre Darwis selaku Ketua Dewan Pakar ISKI menyampaikan bahwa bagaimaa teknologi yang di percepat terhadap situasi hari ini, makanya pemerintah memperbanyak gerakan yang namanya layanan 4G termasuk Pandeglang sendiri situasi seperti itu, jadi bukan hanya tol darat yang dilakukan oleh Mas Rizki tetapi bagaimana tol langitnya juga dimaksimalkan, ini yang diperjuangkan oleh Mas Rizki. Pertama ada desa atau kelurahan yang tidak terjangkau oleh layanan 4G, kalau kita lihat handphone, kita bersyukur, kita terkoneksi hari ini dengan konsep 4G namanya, tapi ada jumlah desa dan kelurahan di seluruh Indonesia itu jumlahnya 83.218 desa atau kelurahan, bayangkan banyak sekali jumlahnya, kedua di antara desa dan kelurahan ada tercakup layanan 4G ada 70.670 desa atau 85% kelurahan di situ, satu sisi yang lain ada desa kelurahan yang tidak tercakup layanan 4G atau yang disebut dengan tidak 4G jumlahnya 12.548 desa atau kelurahan, inilah yang di interfensi oleh Mas Rizki dan teman-teman di Komisi 1 DPR untuk mempercepat itu, sehingga Bakti, Kominfo melakukan penetrasi, karena kita tahu kalau teman-teman dari provider misalnya kita sebut saja Telkomsel, XL Indosat dan sebanyak mungkin tidak bisa maksimal, karena mereka membangun infrastruktur berdasarkan bisnis, kalau harganya sedikit ngapain bangun infrastruktur yang begitu canggih dan mewah itu logika bisnis, tetapi dalam kepentingan negara kita harus sama rata, sama rasa, agak aneh Jakarta merasakan yang namanya 4G tapi Pandeglang tidak atau daerah lain tidak, itu tidak fer, itulah Indonesia dibangun oleh Presiden sama rata, sama rasa tadi, nah ini yang kita perjuangkan secara bersama dan kita harus apresiasi, inilah yang diperjuangkan di Komisi 1 yang rutin selalu mengkritisi dan memberikan saran terhadap pemerintah dan alhamdulillah pemerintah sangat konsen selama ini karena inilah visi Presiden untuk menyambungkan kita dengan konsep sama rata, sama rasa. Indonesia saat ini yang terbangun infrastruktur kira-kira tadi Mas Rizki bilang Pandeglang itu paling ujung loh, bagaimana situasi hari ini kita seperti apa konsep dan sebagainya yang terhadap teknologi ini, kalau kita lihat petanya hari ini ada kurang lebih 479.125 titik yang terbangun hari ini, nah ini yang di maksimalkan sehingga di tahun di tahun 2022 nanti itu akan tambah lagi 22.000 layanan titik, artinya pandemi ini mempercepat situasinya, menyegerakan teknologi menjadi baik, makanya kita apresiasi Bakti Kominfo juga menyerahkan forum ini terhadap kita untuk di literasi, inilah gunanya Bakti untuk mempercepat infrastruktur yang tadi yang sudah disampaikan oleh Mas Rizki yang dikontrol langsung di Komisi 1 DPR RI, terus kita langsung jawab ketika teknologi canggih ini muncul menyadari pentingnya akselerasi transformasi digital ini manfaatnya apakah sudah maksimal bagi kita, ini yang harus kita urai karena kalau lihat data, dalam target pembangunan BTS-nya sudah banyak sekali angka-angka yang sudah diciptakan, angka-angka ini akan sia-sia karena diperjuangkan oleh Mas Rizki di Komisi 1 DPR RI dan dilaksanakan oleh pemerintah sesuai dengan visi Presiden dan Bakti Kominfo yang melakukan penetrasi terhadap daerah 3T tadi akan sia-sia kalau kita tidak memanfaatkan dengan baik, kenapa saya bilang seperti itu, ini yang terjadi hari ini, teknologi canggih tapi tepat guna, apa gunanya canggih tapi tidak tepat penggunaannya, gunanya hanya menikmati saja yaitu hanya WhatsApp. hanya melihat YouTube, hanya melihat Instagram, jadi tidak ada manfaat bagi diri kita inilah yang harus kita dorong, kenapa kita hanya menjadi bangsa yang konsumtif, masyarakat yang konsumtif, kenapa kita tidak menciptakan teknologi untuk menciptakan hal-hal yang produktif. UMKM pada tahun 2017 berjumlah 60,4 juta dan terus meningkat 62,6 juta dari 2017 ke 2018, meningkat lagi 2019 menjadi 64 juta, tapi apa yang terjadi di tahun 2020 turun menjadi 34 juta UMKM, artinya ini hampir setengah UMKM ini bangkrut karena kondisi pandemi karena tutup, inilah yang kita bahas terus sampai kapan, ternyata teknologi mempermudah situasi ini yang orang berpikir kreatif, ini yang harus kita pahami, karena 99% unit di Indonesia adalah UMKM, menurunnya jumlah UMKM Indonesia menjadi hal yang harus diperhatikan secara serius, pasalnya 99% unit usaha di Indonesia adalah UMKM kalau setengahnya UMKM tutup tentu ini masalah dengan ekonomi bangsa ini, karena dari 99% ini mempekerjakan UMKM jumlahnya ada 116 juta orang dari total 97% pekerja di Indonesia. Oleh karena itu di Indonesia mempunyai potensi basis ekonomi nasional yang kuat karena apa, karena jumlah UMKM terutama usaha mikro yang sangat banyak dan daya serap tenaga kerjanya sangat besar, apabila jumlah UMKM di Indonesia menurun tentu banyak pekerja terpaksa harus di rumah kan dan ini yang disebut dengan kondisi ekonominya akan pecah, inilah yang harus kita diskusikan pada siang hari ini, untuk tetap bisa bertahan salah satu upaya UMKM adalah penggunaan tentu dalam media digital, karena kondisi new normal hari ini bagi UMKM sudah dilakukan sejak pandemi covid 19, data yang menyatakan yang terbaru adalah 59% UMKM mulai beralih ke digital karena tidak tahan kalau tidak kerja. Sosial media yang dianggap berpengaruh dalam bisnis digital sperti Facebook 78%, Instagram 70%, LinkedIn 42%, Twitter 33%, Youtube 26%, Pinterest, 6%, TikTok 3% sudah mulai pelan-pelan menurun karena ending dari semuanya adalah jualan bisnis ini harus kita manfaatkan. Salah satu platform e-commerce misalnya Shopee, mencatat bahwa produk pedagang lokal dan usaha mikro kecil dan menengah masih mendominasi penjualan dengan angka sebesar 97%, sedangkan produk yang berasal dari luar negeri atau cross-border hanya 3% artinya masyarakat kita ini senang membeli produk yang tampilannya bagus di e-commerce. Pada sisi e-commerce sebanyak 88, 1% pengguna internet di Indonesia memakai layanan e-commerce artinya kita tidak bisa terhindar dari e-commerce ini, artinya kita harus siapapkan untuk jualan produk ini, pengguna internet di Indonesia memakai layanan e-commerce untuk membeli produk tertentu dalam beberapa bulan terakhir persentasi tersebut merupakan yang tertinggi di dunia, bayangkan dalam hasil survei We Are Sosial pada April 2021 kita yang paling tinggi di dunia untuk e-commerce artinya yang tidak bertransformasi UMKM nya sekarang ke digital untuk jualan, siap-siap saja menjadi wasallam dan ini yang harus kita pahami, ayo kita nikmati peluang ini, gak harus bayar banyak murah cost-nya tidak perlu kita promosi lewat TV dan sebagainya. Upaya Kominfo membantu masyarakat kecil terutama usaha mikro kecil dan menengah untuk ikut berjualan daring dengan memanfaatkan marketplace yang tersedia seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, OLX dan lain-lain, saat ini baru sekitar 21% atau sekitar 13 setengah juta orang yang terhubung dengan ekosistem digital pemerintah menargetkannya 30 juta pelaku UMKM di tahun 2024. Jadi yang merasa gaptek silakan Buka website Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Muktiar SE.I., MM. MCHC selaku Trainer Spesialis Koperasi menyampaikan berdasarkan Kementerian Koperasi dan UKM RI melaporkan bahwa secara jumlah unit, UMKM memiliki pangsa sekitar 99,99% atau 62.9 juta unit dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia. Industry kreatif mempunyai peran penting dalam dampak sosial, kontribusi ekonomi, inovasi, iklim bisnis, sumber daya terbarukan dan citra identitas bangsa. dalam pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia akan mendapatkan hasil yang optimal jika kuantitas dan terjadi kolaborasi antara 3 aktor utama IBG (intellectuals, Business, Governments) yang memiliki komitmen, saling berkoordinasi dan mengupayakan sinergi untuk mengembangkan iklim kondusif industry kreatif. Visi dan misi ekonomi kreatif 2025 akan dapat di capai dalam 2 tahap yaitu tahap penguatan (2009-2015) dan tahap akselerasi (2015-2025) sasaran pada tahap penguatan akan dapat dicapai melalui penguatan pondasi dan pilar industry kreatif. Dalam forum seminar merajut nusantara ini Muktiar SE.I., MM. MCHC juga menjelaskan kondisi UMKM di tengah pandemi covid-19, pada di masa pandemi ini tantangan UMKM adalah rendahnya angka UMKM digital dalam hasil survey dapat dilihat bahwa pada bulan juni 2020 telah terjadi peningkatan transaksi e-commerce sebesar 26% Hal ini sejalan dengan tuntutan untuk melakukan pengurangan pergerakan manusia demi memutus penularan virus covid-19 di tengah masyarakat. Namun di sisi yang berbeda, ternyata hal ini sangat bertolak belakang dengan kondisi UMKM di Indonesia, dimana hanya 13% dari total populasi UMKM di Indonesia yang sudah dapat/ terbiasa melakukan mekanisme penjualan berbasis Digital (e-commerce). Di penghujung 2020 masyarakat Indonesia menunjukan responden untuk memilih menggunakan produk lokal karena bangga menggunakan produk dalam negeri dalam presentase (82,3%) dan harga yang terjangkau (60,7%) hal ini menunjukan kesadaran masyarakat akan branddan produk lokal sudah semakin besar sehingga diperlukan strategi yang tepat dari sisi inovasi, kemudahan akses pembelian. Serta marketing dan branding untuk mendorong pertumbuhan yang lebih besar.
Tokoh Agama Berperan Penting Wujudkan Kondusivitas Pilkada Para tokoh agama di seluruh Indonesia kembali meneguhkan…
Calon gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung berharap, Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan…
Presiden Prabowo Tingkatkan Sinergitas Antar Instansi Berantas Narkoba Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya…
Komitmen Presiden Prabowo Lanjutkan Pembangunan IKN Berikan Rasa Aman Investor Jakarta – Presiden Prabowo Subianto,…
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terletak di Kalimantan Timur terus menjadi sorotan utama…
Apresiasi Kunker Presiden Prabowo ke Luar Negeri Perkuat Kerjasama Ekonomi Oleh : Andi Mahesa Presiden…