Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak membantah ataupun membenarkan ihwal rencana reshuffle alias kocok ulang Kabinet Indonesia Maju. Jokowi merespons isu reshuffle yang beberapa kali muncul, terutama berkaitan dengan menteri dari Partai NasDem.
“Tunggu saja, ditunggu saja,” kata Jokowi saat ditanya kemungkinan adanya reshuffle pada tahun ini ketika mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, 2 Januari 2023.
Saat ditanya apakah reshuffle akan berasal dari Menteri NasDem, Jokowi kembali memberikan jawaban yang sama. “Ditunggu saja,” kata dia.
Baca Juga
Sebelumnya, isu pergantian menteri di kabinet ini mencuat setelah Partai NasDem, anggota partai koalisi pendukung Jokowi, mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
Di perjalanan, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat meminta Jokowi mengevaluasi dua menteri dari NasDem yaitu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
Djarot menilai evaluasi terhadap dua menteri tersebut dimaksudkan agar kabinet saat ini bisa mendukung penuh kebijakan Jokowi. Adapun Kementerian Pertanian dan Kementerian LHK merupakan mitra Djarot di Komisi IV DPR.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto lalu menilai usulan kadernya untuk mengevaluasi dua menteri Partai NasDem didasarkan atas kajian yang objektif. “Apa yang disampaikan Mas Djarot berdasarkan kajian objektif, terutama terkait simpang siur impor pangan,” kata Hasto kepada Tempo, Senin, 26 Desember 2022.
Kendati demikian, Hasto mengatakan urusan reshuffle merupakan kewenangan penuh dari Jokowi.
Senada dengan Hasto, politikus PDIP Andreas Hugo Pareira mengamini usulan Djarot. Kendati demikian, dia mengatakan jika reshuffle menteri dihubungkan dengan sikap politik NasDem mengusung Anies, itu merupakan urusan Presiden.
“Sudah betul itu usulan Mas Djarot. Mau dikaitkan atau tidak (pengusungan Anies) itu urusan Presiden dan hak prerogatif Presiden.” kata Andreas kepada Tempo, Ahad, 25 Desember 2022.